OLAHRAGA
Manchester United Cari Pelatih Baru, Kuch Aji: Ruben, Xavi, atau Inzaghi Tak akan Bikin MU Bagus Lagi

Setelah pemecatan Erik ten Hag, Manchester United kini dikaitkan dengan beberapa nama potensial untuk membesut Rashford dkk. Pundit Indonesia, Kuch Aji memprediksi Ruben Amorim, Xavi Hernandes, hingga Simone Inzaghi yang santer akan direkrut tetap tak akan mampu membawa klub Manchester berjaya lagi.
“Gak ketiga-tiganya sih, menurut gue.”
“Gue beneran udah di tahap siapapun yang menjadi manajer MU berikutnya, gak lagi berharap dia bisa bikin kesuksesan,” buka pemerhati sepak bola yang juga penggemar Manchester United itu.
Alasan Kuch Aji skeptis dengan masa depan Manchester United adalah sejak kepergian Sir Alex, Setan Merah telah mempekerjakan pelatih bertangan dingin, berpengalaman, hingga pelatih muda potensial. Namun hasilnya? Pecat, rekrut, naik dikit, turun, pecat, rekrut lagi.
“Sekarang cek aja background semua manajer yang datang. LvG, Mourinho, Rangnick, hingga ETH itu bukan manajer yang jelek. Bahkan berprestasi di klub lamanya.”
“Tapi begitu masuk MU, mereka entah kenapa gak bisa mengeluarkan potensi terbaiknya,” lanjutnya.
Masalah Utama MU Bukan cuma Pelatih
Pria yang paling bertanggung jawab pada buruknya permainan di lapangan berikut hasilnya memang pelatih. Tapi kalau itu yang menjadi sebab utama, harusnya United sudah menemukan pelatih yang mereka cari.
Jika merunut, Manchester United sudah mempekerjakan David Moyes, Ryan Giggs (interim), Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solkjaer, Michael Carrick (interim), Ralf Rangnick, dan terakhir Erik ten Hag.
Namun dari sebanyak itu pergantian pelatih, pencapaian terbaik Setan Merah di Liga Inggris hanya runner up sebanyak 2 kali. Belakangan malah jarang ikut Liga Champions lagi. Boro-boro juara trofi mayor.
Kuch Aji menilai, ada yang salah di dalam tubuh MU, tapi entah apa. Karena jika menuding pemain, puluhan pemain telah didatangkan selama periode sulit. Mengeluarkan pemain yang dianggap problematik pun sudah.
“Memang ada faktor lain, mungkin manajemen tim, pemain, dan lainnya. Karena, agak kocak aja kalau untuk sekelas MU siklusnya terulang terus,” imbuhnya.
Mau Pelatih yang Seperti Apa Lagi?
Keluhan penggemar Manchester United pada Erik ten Hag adalah gagalnya pria Belanda menampilkan permainan yang bagus. Sehingga MU dirasa perlu merekrut pelatih dari Spanyol ataupun Jerman. Yang saat ini sedang naik daun karena memiliki karakter taktikal yang kuat.
Tapi lagi-lagi, Kuch Aji menilai, merekrut pelatih bagus saja tak akan cukup mereparasi United. Ralf Rangnick misalnya, ia disebut sebagai Bapak Gegenpressing. Gurunya Jurgen Klopp. Ternyata tak mampu juga membuat permainan memukau.
“United udah pernah pakai Rangnick. Selama beberapa match. Hasilnya jomplang juga. Sempet bagus di awal tapi setelahnya pemain United kesulitan menjalankan taktik Rangnick.”
“Untuk Spanyol, beberapa tim Premier League pakai pelatih asal Spanyol dan hasilnya works. Cuma ya itu tadi, kita lagi bahas MU.”
“Apakah pemain-pemain yang ada sekarang bisa mumpuni pakai taktik dari pelatih Jerman atau Spanyol yang katanya bagus? Belum tentu kan?”
“Gue dari dulu udah bilang penyakit MU itu adalah mereka gak bisa maksimalin pencapaian mereka dari satu musim secara konsisten ke musim berikutnya.”
“Semua manajer non interim kecuali Moyes kan kelihatan semua tuh kalau mereka selalu bermasalah dari hasil,” simpulnya.
Lantas, MU Harus Apa?
“Nah ini yang gue gak tahu solusinya apa. Ganti pelatih United udah sering ngelakuin. Jual pemain juga udah sering. Jadi gak salah juga kalay ada asumsi United dikutuk itu beneran ada, karena di saat klub-klub lain sudah bisa progres dengan manajer baru, United masih ada di tahap gini-gini aja.”
RvN Mampu Perbaiki Situasi?
Sebelum merekrut pelatih baru, entah untuk saat ini, musim dingin, atau malah musim panas. United akan dibesut oleh Ruud van Nistelrooy. Legenda hidup mereka, sekaligus asisten ten Hag.
Dengan pengalamannya melatih di Liga Belanda, serta dukungan sumber daya (staf pelatih) yang sama, mampukan RvN membawa MU keluar dari papan bawah?
“Dibilang bisa sih bisa, tapi ya tergantung bisa atau gak dia memanage taktik dengan pemain yang ada sekarang.”
“Modalnya juga sama kaya ETH, bagus di Belanda. PSV-nya (RvN) konsisten banget cuma delapan kali kalah kalau gak salah sepanjang 2022/2023.”
“Cuma ya masih meragukan juga karena kepelatihan Ruud di sana baru satu musim (2022/2023). Terus dia sekarang loncat untuk nanganin MU. Agak riskan tapi ya penilaiannya baru bisa dilihat nanti pas lawan Leicester,” imbuh pria bernama lengkap Aji Rahmansyah tersebut. (dra)

-
KUTIM4 hari ago
MTQ 2025 di Kutim: Gubernur Harum Tegaskan Pentingnya Generasi Qur’ani dan Persatuan Umat
-
SAMARINDA5 hari ago
Peluncuran Program Sekolah Rakyat Mundur, Wali Kota Samarinda Segera Cek Lokasi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sinergi TNI-Polri dan Pemprov Kaltim Diperkuat, Gubernur Harum: Kita Bangun Kaltim dengan Solidaritas
-
KUTIM4 hari ago
LPTQ Kaltim Gelar Bimtek E-Maqro, MTQ 2025 Siap Berbasis Digital Penuh
-
FEATURE5 hari ago
Fave: Merajut Bunyi Global dari Samarinda, Musik yang Melampaui Batas
-
SAMARINDA4 hari ago
DPPKUKM Kaltim Gelar Tiga Pelatihan Sekaligus, Dorong SDM Koperasi dan UMKM Lebih Profesional
-
BONTANG4 hari ago
Pemprov Kaltim Tuntaskan Janji: Umrah, Insentif Guru, dan Dukungan UMKM Digulirkan di Bontang
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Tinjau Wilayah Utara Kaltim, Dorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan