SEPUTAR KALTIM
MTQ Nasional ke-30 Kaltim Manjakan Penonton dengan Teknologi Digital
MTQ Nasional ke-30 Kaltim berbeda dari MTQ sebelumnya. Dalam penyelenggaraannya, MTQ kali ini memanjakan penonton dan peserta dengan berbagai hiburan yang mengedepankan teknologi digital.
Pagelaran pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu acara yang paling modern dalam sejarah penyelenggaraannya.
MTQ Nasional ke-30 ini berlangsung di Stadion Gelora Kadrie Oening. Acara pembuka pada kegiatan ini mampu memanjakan penonton dan peserta dengan berbagai hiburan.
Dengan mengedepankan teknologi digital, kegiatan ini mampu menciptakan pengalaman yang menarik bagi para penonton.
Salah satu yang menjadi sorotan pada pembukaan MTQ Nasional ke-30 ini adalah tarian kolosal yang mengisahkan sejarah masuknya Islam ke Kaltim.
Makna Tarian Kolosal
Tarian tersebut menggambarkan perjalanan ulama dari Sulawesi yang berhasil mengajak Raja Kutai, yang awalnya beragama Hindu, untuk memeluk Islam.
Hal tersebut mengisyaratkan awal mula berkembangnya Islam di tanah Kalimantan, menambah nuansa historis yang mendalam dalam acara tersebut.
MTQ Nasional di Kaltim, kali ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah sebelumnya pernah diadakan pada tahun 1976.
Selain menjadi ajang perlombaan, MTQ juga dianggap sebagai momentum penting untuk memaknai dan menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, terutama di era digital yang serba cepat dan modern ini.
Dalam hal ini, Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyatakan bahwa MTQ Nasional di Kaltim kali ini merupakan penyelenggaraan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Menurutnya, MTQ ke-30 ini menjadi sarana strategis untuk memperkuat literasi Al-Qur’an di kalangan generasi muda yang semakin akrab dengan dunia digital.
“Kami sangat senang dan bahagia menjadi tuan rumah bagi para pecinta Al-Qur’an dari berbagai penjuru Republik ini. Momentum MTQ Nasional kali ini menjadi semangat yang akan terukir dalam sejarah, untuk kedua kalinya setelah tahun 1976 silam MTQ Nasional diadakan di Provinsi Kalimantan Timur,” kata Akmal Malik.
Pagelaran ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk membumikan Al-Qur’an dan memperkuat nilai-nilai Islam di era digital.
Dengan menggabungkan tradisi dan teknologi, MTQ Nasional ke-30 ini menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. (rw)
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Ironi Borneo FC; Memainkan Laga Terbaiknya Musim ini, tapi Tak Mampu Cetak Gol ke Gawang Persita
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Membandingkan Kiprah Leo Gaucho dan Pato di Musim Perdana Bersama Borneo FC
-
POLITIK4 hari yang lalu
Pengamat Politik Dorong Program Gratis Pol Rudy-Seno Diperjelas dengan Perhitungan yang Rinci
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Disporapar Lirik Potensi Desa Wisata di Kota Samarinda
-
KUTIM4 hari yang lalu
Pemekaran Kabupaten Kutai Utara dan Sangsaka Masih Sulit Diwujudkan
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Sebelum Tutup Festival Erau di Kutai Lama, Naga Bekenyawa Mampir di Samarinda Seberang
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Penutup Jalan di Kapsulan Juanda Samarinda Bakal Dibuka Besok, 2 SPBU Dilarang Jual Pertalite untuk Roda 4
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Komitmen untuk Dorong Percepatan Penerapan Ekonomi Hijau