SEPUTAR KALTIM
Napi di Samarinda Lukis Istana Garuda sebagai Kado HUT Kemerdekaan, Karyanya Keren Banget
Seorang narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Samarinda bernama Erik, memberi kado HUT Kemerdekaan RI lewat lukisan Istana Garuda. Meski baru belajar melukis di penjara, sumpah, karyanya keren banget!
Erik adalah narapidana dengan hukuman penjara 8 tahun. Sudah 2 tahun lebih ia mendekam di Lapas Kelas IIA Samarinda, Kalimantan Timur. Ia adalah warga suku Dayak Tunjung yang memiliki bakat seni tinggi.
Selama di lapas, ia memiliki banyak waktu senggang. Memanfaatkan fasilitas binaan dari lapas, ia mulai mempelajari seni lukis secara otodidak. Setelah berlatih beberapa saat, Erik sudah mulai mahir melukis.
Menyambut Hari Kemerdekaan RI tahun 2024, Erik kepikiran untuk memberi kado pada pemerintah. Ia lantas membuat 2 lukisan berukuran cukup besar. Gambar pertama ialah lukisan Pj Gubernur Akmal Malik, dengan latar penari Dayak di depan Istana Garuda IKN.

Satu lagi ialah Istana Garuda, lapangan upacara IKN, serta ornamen Dayak. Dua-duanya keren banget.
Idenya membuat 2 lukisan itu, tak lepas dari momen bersejarah yang akan terjadi besok, 17 Agustus 2024. Di mana untuk pertama kalinya Upacara Kemerdekaan dilakukan di tanah Kalimantan. Sebagai bentuk dukungannya terhadap pemindahan ibu kota negara, Erik pun melukis bangunan paling monumental di Kota Nusantara tersebut.
“Saya pernah lihat gambar lukisan ini di media-media, jadi pengen lukis ini,” ujar Erik, Jumat, mengutip dari Antara.
“Memang dari awal asli tukang ukirnya, tapi lukis bisa juga ya. Iya, sedikit-sedikit belajar di sini.”
“Harapannya sebagai warga Kaltim untuk IKN, kita lebih mantap lagi,”pungkasnya dengan nada semangat.
Pj Gubernur Kaltim Puji Etos Erik
Pj Akmal Malik yang diwakili oleh Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Muhammad Syirajuddin, menerima hadiah dari Erik dengan suka cita.
“Kami ucapkan terima kasih atas karya luar biasa ini. Salah satu dari narapidana di Kalimantan Timur sudah menunjukkan potensi besar dalam seni,” kata Syirajuddin.
Ia juga mengapresisasi Lapas Kelas IIA Samarinda yang telah menjalankan fungsi pembinaan pada narapidana. Khususnya pada bidang minat dan bakat seperti ini. Bagaimanapun, memberikan kesempatan kepada napi adalah hal paling penting pada pola pembinaan.
“Petugas Lapas di Samarinda benar-benar memberikan kesempatan untuk berkarya di sini. Saya yakin semua narapidana punya potensi dan kemampuan sesuai bidang masing-masing,” ujarnya.
Selain melukis, para narapidana juga terlibat dalam berbagai kegiatan kreatif lainnya, seperti mendaur ulang sampah plastik menjadi karya seni dan membuat kaligrafi.
“Sebetulnya mereka ini punya bakat yang sekarang sudah diasah dan dibina oleh teman-teman di Lapas.”
Syirajuddin berharap Lapas Kelas IIA Samarinda dapat mencetak Erik-Erik lainnya.
“Mereka juga manusia biasa yang nanti memanfaatkan waktu di luar untuk berkelakuan baik karena sudah dilakukan pembinaan di dalam Lapas,” kuncinya. (fth)
-
NUSANTARA4 hari agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
NUSANTARA4 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA5 hari agoKejuaraan Balap Ikonik Yamaha Cup Race Bertandang ke Tasikmalaya, Bakal Hadirkan Euforia Memorable
-
OLAHRAGA4 hari agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif
-
BALIKPAPAN3 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
NUSANTARA8 jam agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
PARIWARA1 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh

