GAYA HIDUP
Parsel Lebaran Isi Kue Kering Kembali Jadi Tren di Samarinda

Pebisnis parsel atau yang sekarang lazim disebut hampers mulai banjir pesanan untuk Lebaran Idulfitri 2024. Di Samarinda, tahun ini banyak yang pesan kue kering. Setelah tahun lalu ramai orderan mukena.
Saat Lebaran Idulfitri, kaum menengah ke atas memiliki kebiasaan berbagi parsel. Isi bingkisannya beragam, dari makanan ringan, kue kering, barang rumah tangga, sajadah, sarung, hingga mukena.
Jelang lebaran, pebisnis hampers di Samarinda mulai kebanjiran pesanan. Seperti yang dialami oleh pemilik Freyashop Remalinda Rosansyah. Ia mengaku sudah menutup sistem Paid Order (PO)-nya saking banyaknya orderan.
“Ini aja kita udah mulai tutup PO sih, karena sudah enggak sanggup. Barangnya juga stoknya mulai habis,” kata Remalinda kepada Kaltim Faktual Selasa 26 Maret 2024.
“Total pastinya belum cek. Tapi ini yang sudah dikirim ada 100-an lebih. Belum lagi yang masih dibuat, lumayan banyak,” sambungnya.
Remalinda bilang, puncak permintaan parsel memang saat Lebaran Idulfitri. Meski biasanya pada valentine termasuk ramai, ditambah momen ulang tahun. Tapi belum bisa mengalahi ramainya Idulfitri.
Tren Kue Kering
Remalinda bisa menyiapkan berbagai jenis isian hampers. Baik yang tersedia di toko sesuai kreativitas sendiri, maupun by request. Paling sering pesanan isian kue kering, sajadah, mukena, dan berbagai produk lainnya.
“Trennya tiap tahun beda-beda ya. Kalau tahun lalu itu ramai mukena. Kalau tahun ini ramai kue kering,” tambahnya.
Remalinda sendiri merintis usaha hampersnya sejak 2022. Bertoko di Jalan AM Sangaji. Berawal dari iseng dan suka kirim hampers. Tapi merasa modelnya terbatas. Alhasil coba bikin sendiri, di-posting, dan malah banyak peminatnya.
Dari sana, Remalinda kemudian menyeriusi bisnisnya itu. Dan mulai kebanjiran order di hari-hari besar, seperti Valentine, Imlek, Hari Raya Idulfitri. Juga menerima pesanan untuk ulang tahun, pernikahan, atau kado pada hari biasa.
“Enggak nyangka bakal rame dan banyak yang suka, jadi dilanjikan aja. Dulu saya sendiri yang handle, sekarang ada karyawan.”
Harga Terjangkau
Harga hampers di Freyashop masih cukup terjangkau. Bisa menyesuaikan budget. Paling murah di harga Rp40 ribu, dan paling mahal di harga Rp500 ribu. Tergantung isiannya.
Sewaktu awal buka, Remalinda mengaku masih sedikit yang berbisnis hampers. Namun kini pesaingnya sudah banyak. Dan jumlah orderan memang menurun karena sudah makin banyak pilihan.
Remalinda mengaku harus putar otak dan terus berinovasi agar bisa bertahan. Selain mengandalkan harga yang terjangkau, juga kelengkapan isian hampers. Juga pelayanan terhadap konsumen.
“Kalau di kami itu fleksibel banget. Bisa beli ready, atau pesanan. Barang apapun kalau di-request itu bisa kami carikan. Mau branded ataupun enggak. Jadi bebas custom. Kami juga berupaya produknya beda dari yang lain,” pungkasnya. (ens/dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
PARIWARA4 hari ago
Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Skutik Urban Cargo Ala Jepang Buktikan Kreativitas Barudak Bandung
-
SAMARINDA3 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening