Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Pekerja Asing Kikis Peluang Pekerja Lokal? Ini Penjelasan Kadisnakertrans Kaltim

Diterbitkan

pada

Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi. (Dok/ Kaltim Faktual)

Menurut Kadisnakertrans Kaltim, Rozani Erawad, banyak instrumen yang perlu dijawab. Untuk menyimpulkan keberadaan pekerja asing di Bumi Etam mengancam kesempatan pekerja lokal atau tidak.

Di Kalimantan Timur (Kaltim), banyak terdapat perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekstraktif dan kimia. Sehingga terdapat cukup banyak pekerja asing di perusahaan-perusahaan itu.

Berdasar pengamatan Kaltim Faktual, pekerja asing di Benua Etam tak melulu berada di level eksekutif ataupun spesialis. Banyak juga yang merupakan buruh kasar, terutama pada perusahaan yang investornya berasal dari China.

Diskusi soal pengaruh pekerja asing terhadap kesempatan warga lokal di dunia kerja seolah tak pernah berhenti. Ada kekhawatiran jika ekspansi ini terus berlanjut, tingkat kurasi pekerja asing makin longgar. Sehingga semakin menutup peluang pekerja lokal.

Baca juga:   Sekda Kaltim Sebut Peserta BPJS Aktif Sebanyak 85,61 Persen

Penjelasan Disnakertrans Kaltim

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Rozani Erawadi ikut angkat bicara perihal isu ini. Sayangnya ia belum bisa membuat kesimpulan, karena data pekerja yang dinasnya pegang belum terlalu lengkap.

 “Kalau secara data, kami tidak bisa menyajikan data yang tepat. Tetapi kalau ingin mengetahui secara faktual berarti ke kabupaten/kota masing-masing,” ucapnya Senin, 25 Maret 2024.

Selanjutnya soal upah, pekerja asing cenderung mendapatkan bayaran yang lebih besar dari pekerja lokal dengan posisi dan keahlian yang sama. Mengenai ini, Rozani juga belum mau berspekulasi.

“Dengan informasi dari tanggapan tadi kita juga ingin cek apakah betul indikasinya seperti itu? Kalau betul indikasi seperti itu apakah karena kompetensinya?”

Baca juga:   Kaltim Raih Penghargaan Delta MCP Terbaik dari KPK RI

Meningkatnya jumlah pekerja asing menimbulkan persaingan yang semakin ketat di pasar kerja lokal. Hal ini menjadikan kendala para pekerja lokal yang seringkali tersaingi dari pendidikan dan pengalaman kerja.

“Bisa saja pada penggunaan alat-alat tertentu tenaga kerja kita belum memiliki kompetensi. Sementara mereka sudah siap dengan target yang harus dikerjakan,” ujarnya.

Pada akhirnya, Rozani ingin menilai isu ini dengan melihat secara keseluruhan. Jika jumlah pekerja asing terlampau banyak, bisa saja hal itu karena tingkat kebutuhan.

“Jadi kita tidak bisa melihat dari hanya dari sisi kuantitasnya tapi harus juga melihat dari kualitasnya,” katanya.

Dengan kendala tersebut, Disnakertrans Kaltim ingin mengelola secara efektif permasalahan terkait pekerja asing di perusahaan-perusahaan besar. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang seimbang dan berkeadilan bagi semua pekerja.

Baca juga:   Kepala Bulog Samarinda Minta Masyarakat Tenang Soal Stok Beras

“Itu perlu pendalaman. Siapa tahu seperti itu,” tutupnya. (gig/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.