Connect with us

OLAHRAGA

Pelatih Borneo FC Tidak Sadar Telah Patahkan Kutukan ‘Persita’

Diterbitkan

pada

borneo fc
Pieter Huistra tak tahu kalau selama ini Borneo FC belum pernah mengalahkan Persita. (MO/BFCS)

Saking fokusnya pada pertandingan. Pieter Huistra tak menyadari ia telah menjadi pelatih Borneo FC pertama yang mampu mengalahkan Persita. Kutukan ‘selalu imbang’ itu patah di tangan pelatih asal Belanda.

Borneo FC Samarinda akhirnya memenangkan pertandingan kontra Persita untuk pertama kalinya. Meski dengan susah payah.

Sejak awal, laga ini memang diprediksi akan berjalan ketat. Sial bagi Pesut Etam, karena mereka gagal mengambil kendali pada babak pertama. Untung Persita tak mampu memanfaatkannya.

Masuknya Adam Alis pada babak kedua sedikit memperbaiki keadaan. Namun tetap saja, Pasukan Samarinda tak diberi kesempatan bernapas oleh Pendekar Cisadane. Jika tak waspada, laga ini bisa saja berakhir imbang. Karena jelang akhir, tim tamu tanpa ampun menggempur pertahanan Agung Pras dkk.

Hasil ini membuat Borneo mengumpulkan 19 poin dari 10 laga. Berselisih 1 poin lebih rendah dari pemuncak klasemen sementara Madura United. Satu hal yang pasti, Pesut Etam akan berada di 3 besar pada pekan kesepuluh.

Baca juga:   Pelatih Borneo FC Pastikan Mainkan Eks Kapten Persita untuk Gantikan Silverio

Dari sisi peringkat saja, mereka sudah memecahkan rekor. Pada pekan lalu, tim asal Samarinda berada di peringkat ketiga. Ini adalah capaian tertinggi sepanjang sejarah klub sampai pekan kesembilan. Walau secara poin, raihan musim lalu lebih baik (19 poin, peringkat kelima).

Rekor baru lainnya adalah, ini untuk pertama kalinya Pesut Etam mengalahkan Persita. Sebelumnya, pada musim 2021, dari 2 laga, semuanya berakhir imbang 2-2 dan 1-1. Kala itu, Borneo dibesut oleh 2 pelatih berbeda, yakni Ahmad Amiruddin dan Fakhri Husaini.

Pada musim lalu, Pesut Etam juga menurunkan 2 pelatih di 2 putaran kontra Pendekar Cisadane. Hasilnya lagi-lagi imbang 2-2 (Milo) dan 1-1 (Miftahudin).

Setelah 4 laga selalu imbang. Pieter Huistra akhirnya muncul sebagai pria yang mematahkan kutukan itu. Tim asuhannya berhasil menang dengan skor 2-1.

Pelatih Borneo FC Tak Sadar

Usai pertandingan melawan Bhayangkara, Pieter Huistra langsung fokus menyiapkan tim untuk melawan Persita. Ia bersama para stafnya telah mengumpulkan berbagai informasi. Dari riwayat pertandingan Persita musim ini, cara mereka bermain, dan di sisi mana kelemahannya.

Baca juga:   4 Fakta Menarik Borneo FC Vs Persita, “Menyambut Kedatangan Javlon”

Satu hal yang ia luput, yakni head to head Borneo FC kontra Persita Tangerang. Ya, dia benar-benar tidak tahu kalau selama ini tim besutannya belum pernah menang melawan tim asal Tangerang.

Dia baru tahu ketika awak Kaltim Faktual menanyakan antusiasmenya. Usai menjadi pelatih Borneo pertama yang meraih kemenangan ini.

“Saya tak tahu tentang itu, tapi saya bisa mengerti karena Persita sangat bekerja keras. Juga tak mudah untuk menjadi mereka (kalah setelah bekerja keras).”

“Kami ingin menang juga. Saya memberitahu kalian di setiap minggu, kami mencoba untuk menang. Kami melakukan segalanya untuk bisa menang, terutama di pertandingan kandang.”

“Dan di pertandingan tandang, kami harus melakukan hal yang berbeda juga. Jadi, kami menang dengan cara yang benar dan sekarang kami harus memastikan bahwa kami bisa melanjutkan cara berjuang seperti ini. Dengan melakukan hal-hal yang berada di sepak bola. Jadi, masih banyak hal yang harus dikerjakan,” ujarnya, Jumat malam.

Baca juga:   Rekap Statistik Liga 1 Pekan 9: Lilipaly, Fajar, dan Kei Masuk Daftar 5 Besar

Ketika ditanya sekali lagi, apakah kemenangan ini terasa spesial buatnya. Mantan pelatih Ajax U21 itu menjawab, “Setiap kemenangan tentunya spesial bagi saya.”

“Kemenangan spesial di rumah bagi saya sangat penting dan juga bagi semua orang  Samarinda. Jadi, para pemain merasakan ini, para supporter tahu tentang hal ini.”

“Ketika saya pergi untuk minum kopi, mereka mengatakan untuk bisa mendapatkan tiga poin. Jadi, ini adalah sedikit tekanan. Tapi, ini adalah bagian dari pekerjaan saya. Saya bangga kami bisa menang,” pungkasnya.

Apapun itu, langkah Pesut Etam untuk finis di zona perebutan juara (4 besar) masih panjang. Masih ada 24 laga di depan. Dan langkah itu, harus mereka kuatkan setiap laganya. Termasuk saat bertanding di ‘Kandang Buaya’ pekan depan. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.