OLAHRAGA
Pelatih Borneo FC: Wiljan Pluim Masih Muda Kok!
Pelatih Borneo FC mengaku senang dengan kehadiran Wiljan Pluim yang dianggap cocok dengan taktiknya. Soal klaim pemain Belanda sudah ketuaan, Huistra bilang: No, dia masih sangat muda!
Usai menandatangani kontrak bersama Borneo FC Samarinda pada Selasa 10 Oktober 2023. Eks kapten PSM, Wiljan Pluim langsung ikut latihan reguler bersama tim barunya pada Rabu, 11 Oktober sore.
Tak sekadar ikut pemanasan, Pluim sudah diajak bermain dalam sesi gim internal. Meski tidak bermain penuh. Ini menandakan Pieter ingin pemain 34 tahun itu cepat beradaptasi dengan taktiknya.
Usai latihan, Pieter Huistra mengaku senang dengan kehadiran Pluim. Terlepas pengalaman 7 tahunnya di Liga 1, pemain bernomor punggung 80 itu dianggap cocok dengan taktial pelatih asal Belanda. Sehingga bisa membantu tim meraih target tinggi musim ini.
“Saya senang kami bisa mengontraknya. Dia pemain yang sangat bagus, pemain yang juga akan bermain dengan gaya permainan kami. Sebagai seorang pelatih saya juga senang bahwa dia benar-benar menandatangani kontrak dengan kami,” ujarnya.
Wiljan Pluim Ketuaan?
Sebelumnya, seorang petinggi PSM menyebut alasan pemecatan Pluim adalah karena sang pemain sudah ketuaan. Serta lamban dalam berlari. Bagaimana Pieter Huistra melihat ini?
“Tidak, dia masih sangat muda. Dia masih penuh energi, masih ambisius. Dia masih ingin menunjukkan dirinya bahwa ia belum mengakhiri permainan bolanya.”
“Bagi kami, ini sangat penting untuk mencari tahu. Kami mencari pemain yang lebih ambisius, lebih termotivasi untuk menunjukkan dirinya lagi. Ia mau melakukan itu semua. Dia telah 7 tahun bersama PSM, dan sekarang dia ingin menunjukkannya lagi di klub lain,” imbuhnya.
Tidak Perlu Kuat Lari
Soal lari, Pieter secara tersirat sepakat bahwa dengan postur dan usianya. Pluim tidak berlari secepat Terens atau Sihran. Namun, sebagai pemain tengah, skill lari cepat bukanlah atribut utama. Asal pemain bisa bermain menggunakan otaknya, maka faktor itu tidak akan terlalu menggerus penampilannya.
“Gini, jika kamu pemain cerdas, kamu tidak harus berlari cepat. Kamu bisa memainkan bola dengan berbagai cara.”
“Jika kamu pintar, maka kamu bisa bermain sangat lama. Dan kamu tidak butuh berlari banyak. Dan saya rasa kuncinya adalah kecerdasan. Setuju enggak?” Pungkas Pieter Huistra. (dra)
-
NUSANTARA5 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA4 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
NUSANTARA7 jam agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
PARIWARA4 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau
-
NUSANTARA16 jam agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah

