SAMARINDA
PUPR Targetkan Pembebasan Lahan Terowongan Samarinda Kelar Februari dan April
Proyek Terowongan Samarinda sedikitnya akan ‘mengorbankan’ 47 lahan dan bangunan. PUPR menyebut proses pembebasannya bisa selesai pada Februari dan April untuk Segmen Alimuddin dan Kakap.
Belum tampak ada progres, namun pengerjaan proyek Terowongan Samarinda sebenarnya sedang on the way.
Titik mula pembangunan terowongan dimulai dari peletakan batu pertama pada 20 Januari lalu. Selanjutnya, kontraktor langsung membuat struktur beton terowongan. Tapi bikinnya di Jawa. Sehingga di Samarinda tampak belum ada pekerjaan sama sekali.
Selain itu, pemkot juga terus bergerak untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan. Rencananya, pembayaran ganti untung lahan dan bangunan bakal dibereskan bertahap. Segmen Alimuddin dulu, setelah itu Segmen Kakap.
Kepala Bidang (Kabid) Pertanahan Dinas PUPR Samarinda, Ananta Diro Nurba menegaskan, jika proses ganti untung sisi Jalan Sultan Alimuddin ditargetkan rampung pada akhir Februari ini.
“Untuk saat ini kami dahulukan sisi Sultan Alimuddin. Karena berdasarkan DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah) sisi jalan tersebut sudah siap dan yang terdampak hanya sekitar 7 bidang lahan dan bangunan. Jadi kami targetkan selesai akhir Februari,” jelasnya pada Kaltim Faktual via telepon, Senin 13 Februari 2023.
Saat ini tim appraisal dari Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) telah melakukan penghitungan dan pengukuran nilai tanah bagi warga yang terdampak.
“Lagi perhitungan tapi angkanya belum bisa kami publish dulu, karena masih menunggu dari KJPP.”
Sementara di sisi Jalan Kakap, Ananta bilang telah menerjunkan tim untuk melakukan sosialisasi bagi warga yang lahannya terdampak proyek tersebut. Namun pembebasannya baru akan dilakukan setelah Segmen Alimuddin kelar.
“Dari hasil DPPT yang diberikan oleh pihak konsultan kurang lebih sekitar 40 bangunan dan lahan. Tapi kami masih akan di verifikasi ulang lagi.”
“Setelah mendapatkan hasil verifikasi, kami akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terdaftar. Setelah itu baru melakukan penetapan lokasi (Penlok),” sambungnya.
Ananta menerangkan, jika penlok sangat dibutuhkan demi menghindari proses jual beli perpindahan lahan dan bangunan yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh oknum warga setempat.
Untuk itu, Ananta pun memprediksi jika seluruh proses pembebasan lahan yang ada pada sisi Jalan Sultan Sulaiman maupun sisi Jalan Kakap bakal rampung pada April mendatang.
“Target April sudah clear. Karena merujuk pada jadwalnya, April itu sudah mulai pengerjaan fisik terowongan,” pungkasnya. (sgt/dra)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Siapkan Rangkaian HUT ke-54 KORPRI 2025, Libatkan ASN dan Masyarakat
-
PARIWARA5 hari agoIde Modifikasi Grand Filano Hybrid Ala Anak Muda Kekinian Yang Siap Bikin Gaya Makin Anti Mainstream dan Berkarakter
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoStunting Kaltim Masih di Atas Nasional, Pemprov Genjot Percepatan dan Pemetaan Wilayah Prioritas
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoDPRD Kaltim Bahas Dua Ranperda Strategis, Komisi II Ajukan Perpanjangan Masa Kerja
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoWagub Seno Aji Apresiasi Tiga Daerah Turunkan Stunting, Pemprov Kaltim Minta Percepatan di Wilayah dengan Angka Tinggi
-
NUSANTARA3 hari agoPercepatan PPG 2025: Reformasi Guru Menuju Mutu Pembelajaran yang Lebih Merata
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoADLGA 2025 Hadirkan 15 Provokator Digital, Juara Pertama Diberangkatkan ke Korea Selatan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoDPKH Kaltim Perkuat Daya Saing Produk Peternakan Melalui Bimtek Pemasaran di Bontang

