BALIKPAPAN
Pemkot Balikpapan Tunjuk Kelurahan Gunung Sari Ulu Sebagai Pilot Project Penataan Kawasan Kumuh

Program Kota Kita merupakan program penataan pemukiman berkelanjutan khususnya kawasan kumuh. Untuk itu, Pemkot Balikpapan menunjuk Kelurahan Gunung Sari Ulu sebagai pilot project penataan kawasan kumuh dengan mengejar beberapa indikator.
Pemerintah Kota Balikpapan berencana akan menjadikan kawasan Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU) sebagai pilot project penataan kawasan kumuh.
Kepala Disperkim Kota Balikpapan, Rafiuddin mengatakan pihaknya telah menyiapkan program “Kota Kita” untuk penataan permukiman berkelanjutan.
Kota Kita merupakan kelanjutan dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang telah berakhir pada 2023.
Dalam program Kota Kita, Disperkim Balikpapan menargetkan kawasan Kelurahan GSU sebagai pilot project.
Ada pun indikator kumuh yang dikejar yakni penyediaan air bersih dan proteksi kebakaran. Khususnya pada RT 29, RT 35, RT 37, RT 40 Kelurahan GSU.
Menurutnya, program Kota Kita bukan hanya pemerintah yang terlibat. Semua stakeholder dan semua unsur elemen masyarakat akan terlibat dalam program pengentasan kawasan kumuh ini.
“Jadi kami berharap masyarakat yang akan terlibat langsung dalam program ini, dengan adanya program ini pengentasan kawasan kumuh dapat kita kurangi,” kata Rafiuddin ketika diwawancarai wartawan, Selasa 10 September 2024.
Tujuh Indikator Kawasan Kumuh
Menurut Rafiuddin, ada tujuh indikator kumuh. Yang pertama terkait masalah tata bangunannya.
Kemudian masalah jalan lingkungan, drainase, pengendalian limbah, pengendalian sampah, penyediaan air bersih dan potensi kebakaran.
“Ini lah yang akan kita selesaikan atau tuntaskan satu-satu sesuai dengan indikator kumuh yang ada di lokasi kawasan kumuh yang ada di Balikpapan, bisa jadi nanti jalannya yang akan kita perbaiki,” terangnya.
Program Kota Kita ini selain menuntaskan kawasan kumuh, juga akan melakukan pencegahan kawasan kumuh.
Sehingga kawasan kumuh bisa tuntas, sedangkan kawasan tidak kumuh jangan sampai menjadi kumuh.
“Alhamdulillah saat ini air sumur bor dalam yang berada di GSU sudah dapat digunakan oleh masyarakat sekitar. Di mana sebelumnya air tersebut belum bisa digunakan karena berbau,” ungkapnya.
Dia menambahkan, penyediaan air bersih dari sumur bor dalam yang berada di GSU sudah dapat dinikmati oleh 335 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah kurang lebih 1.000 jiwa. (man/rw)

-
KUKAR4 hari ago
Wagub Seno Aji Panen Padi Teknologi Digital Farming di Kutai Kartanegara
-
PARIWARA2 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang
-
KUKAR2 hari ago
Pemprov Kaltim–BI Dorong Pertanian Digital di Kukar Lewat Panen Demplot Padi
-
SAMARINDA4 hari ago
Jambore Desa Wisata Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Gala Dinner Penuh Keakraban
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
RESMI! Gubernur Rudy Mas’ud Tetapkan Direktur Utama Empat BUMD Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kanwil BPN Kaltim Gelar Dialog Terbuka, Tampung Aduan Pertanahan Masyarakat
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Cuaca Kaltim 11–20 September: BMKG Prediksi Hujan Atas Normal
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
DPRD dan Pemprov Kaltim Sepakati Perubahan KUA-PPAS 2025 Senilai Rp21,74 Triliun