EKONOMI DAN PARIWISATA
Pemkot Samarinda Mau Bangun Dermaga Wisata di Dekat Masjid Tua
Pemkot Samarinda berencana membangun dermaga wisata di Samarinda Seberang. Untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke Masjid Tua Shiratal Mustaqiem yang sudah eksis sejak 1881.
Masjid Tua yang terletak di Samarinda Seberang bukanlah sekadar tempat beribadahnya umat Islam. Ini adalah masjid pertama di Kota Tepian. Rampung dibangun pada 1881 silam. Dan menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam di ibu kota Kaltim.
Masjid bernama asli Shiratal Mustaqiem ini kini berstatus cagar budaya. Karena selain usianya yang sudah lebih dari seabad, model bangunannya juga masih orisinil.
Saat ini, Masjid Tua masuk dalam jajaran Top 3 wisata religi di Kaltim. Kebetulan, letaknya strategis. Karena terintegrasi langsung dengan wisata Kampung Tenun, Kampung Ketupat, Pelabuhan Lama, dan Sungai Mahakam tentunya.
Nah, supaya konsentrasi wisata tak hanya di Samarinda Kota. Wali Kota Andi Harun bilang. Pemkot berencana membangun dermaga wisata di sana. Untuk lebih menarik minat wisatawan lagi.
“Kami akan bangun pelabuhan wisata. (Bentuknya) dermaga bersandar naik kapal, bukan sebagai pelabuhan penumpang,” ungkapnya, Sabtu 22 Juli 2023.
Terkait rencana pembangunan pelabuhan tersebut. Andi Harun menyebut bahwa ia sudah berkoordinasi dengan beberapa OPD terkait.
“Kemarin saya panggil camat dan lurah untuk segera menyelesaikan pendataan dengan Dishub atas kebutuhan lahannya,” jalasnya.
Penyiapan area akan dilakukan pada akhir tahun. Lewat pembiayaan dari APBD Perubahan 2023. Sementara pembangunan fisiknya baru akan dimulai tahun depan.

Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi mendukung penuh rencana ini. Hadirnya dermaga ini, katanya, bisa menjadi trigger baru wisatawan untuk berkunjung ke Masjid Tua dan sekitarnya.
“Kami berterima kasih sekali terhadap rencana Wali Kota. Kami juga bisa mengenalkan cagar budaya dan sisi historikal Kota Samarinda yang memang berasal dari sini,” ungakap Aditya.
Soal pembebasan lahannya, dia bilang akan segera melakukan sosialisasi pada masyarakat dalam waktu dekat. Untuk membicarakan mekanisme penggantian lahan dan bangunannya.
“Jadi tidak serta-merta menggusur masyarakat. Mereka juga mendukung, tetapi mereka sedang membicarakan mekanisme penggantiannya,” pungkasnya. (*/dmy/dra)
-
NUSANTARA3 hari agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
NUSANTARA4 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA5 hari agoKejuaraan Balap Ikonik Yamaha Cup Race Bertandang ke Tasikmalaya, Bakal Hadirkan Euforia Memorable
-
OLAHRAGA3 hari agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif
-
BALIKPAPAN3 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
NUSANTARA6 jam agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
PARIWARA1 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh

