KUKAR
Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Bisa Jadi ‘Obat Moral’ jika Fokus pada Implementasinya

Menurut Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Selamat Ari Wibowo, pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bisa jadi respons balik yang baik terhadap turunnya moral sebagian anak muda saat ini. Asalkan pengajarannya difokuskan pada penerapan butir-butir Pancasila dan UUD 1945. Bukan hanya sekadar mengajarkan teksnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu degradasi moral menjadi konsern yang penting untuk dipecahkan. Sebabnya, sebagian anak muda saat ini dengan nyaman berkata kotor di depan publik, menormalisasi kebebasan berekspresi tanpa batasan sampai mengabaikan orang tua, guru, dan lainnya.
Tidak sedikit guru yang berurusan dengan hukum karena dipolisikan oleh orang tua murid yang tak terima dengan cara penertiban sang guru. Hal ini membuat Selamat Ari Wibowo ikut prihatin.
“Miris, ada guru yang dituntut orang tua murid karena tidak terima anaknya ditegur di sekolah,”ucap Selamat pada agenda sosialisasi peraturan daerah (Sosperda) di SMAN 1 Tenggarong Seberang, belum lama ini.
Pada kesempatan itu sendiri, ia menyosialisasikan Perda Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Dihadiri oleh kepala sekolah, guru-guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta siswa SMAN 1 Tenggarong Seberang.
Selamat menggandeng Akhmad Fachruddin sebagai narasumber untuk menerangkan betapa pentingnya perda tersebut.
Pancasila Harus Diterapkan
Selamat menerangkan, satu di antara poin penting dalam perda tersebut adalah pentingnya pengenalan pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan sejak dini.
Pengenalannya pun bukan hanya teks, tapi menitikberatkan pada implementasi. Semisal Sila Pertama Pancasila, anak-anak diajarkan bagaimana menjalankan agama yang baik, mengenalkan agama-agama yang ada di Indonesia, serta cara menghadapi perbedaannya.
Atau Sila Ketiga yang mengajarkan solidaritas, bekerja sama, gotong royong, dan lainnya. Hal ini bisa menguatkan karakter mereka di dunia luar rumah.
Apabila hal-hal ini diajarkan sebelum anak-anak mengenal dunia luar, ataupun berhadapan dengan kondisi-kondisi yang mengejutkan. Mereka sudah tahu cara menyikapinya.
Di luar itu, Selamat Ari Wibowo turut mengapresiasi SMAN 1 Tenggarong yang konsisten mendengungkan lagu kebangsaan pada siswanya. Agar para murid mendalami makna patriotisme.
“Saya mengapresiasi SMAN 1 yang telah melaksanakan menyanyikan lagu Indonesia Raya di sekolah, dua kali seminggu. Sekolah merupakan salah satu wadah dalam melaksanakan pendidikan pancasila,”ujarnya.
Di momen yang sama, Ketua Pos LBH Kukar Akhmad Ali Fachruddin menjelaskan kurangnya pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan akan menimbulkan persoalan atau gesekan antar individu atau golongan.
“Pentingnya pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dalam menanamkan rasa untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. (adv/fth)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari agoHarga TBS Sawit Kaltim Turun, Dipicu Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoBiro Kesra Kaltim Perkuat Pembangunan Desa Lewat Evaluasi Indeks Desa
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Dana Gratispol Cair Pekan Ini, Keterlambatan Disebabkan Proses APBD-P
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPramuka Kaltim Tutup Turnamen Esport Pertama: Semangat Digital, Sportivitas Tetap Menyala
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoInflasi Kaltim Oktober 2025 Capai 1,94 Persen, Jasa Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama
-
BERITA4 hari agoKI Kaltim Dorong BUMN dan Lembaga Vertikal Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik
-
PARIWARA4 hari agoYamaha dan Bosch Gelar Pelatihan Safety Riding: Wujud Komitmen Ciptakan Budaya Berkendara Aman
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoRRI Samarinda Gelar Drama Musikal “Ranam Banua”, Serukan Pelestarian Alam dan Budaya Kaltim

