OLAHRAGA
Perasaan Pelatih Borneo FC Alami Kekalahan Pertama di Liga 1: Saya Tidak Suka Ini!
Setelah melewati periode buruk sepanjang September-Oktober, Borneo FC akhirnya menelan kekalahan pertama di Liga 1 di kandang Persis Solo. Usai laga, Pieter Huistra mengakui tak suka dengan situasi ini.
Borneo FC Samarinda melewati 3 laga awal Liga 1 dengan sempurna. Meraih 3 kemenangan, mencetak 10 gol, dan kebobolan 1 gol.
Tapi selepas jeda internasional, atau sejak pertengahan September, Pesut Etam mengalami fase penurunan. Sebelum jeda internasional Oktober, mereka bermain 4 kali, meraih 1 kemenangan dan 3 kali imbang. Melawan klub yang di atas kertas harusnya mudah diatasi. Selain itu, Leo Gaucho dkk juga kesulitan mencetak gol. Dari 4 laga itu, mereka hanya mampu mencetak 3 gol, kebobolan 2 kali.
Kembali ke Liga 1 setelah jeda internasional, laga kontra tim papan bawah Persis diharapkan jadi momen kebangkitan mereka. Terlebih Persebaya mengalami kekalahan dari Persib, sehingga jika mampu mengatasi Laskar Sambernyawa, Pesut Etam otomatis menduduki puncak klasemen.
Borneo FC Keok
Borneo FC memulai laga seperti biasanya, permainan dominan dan cepat. Hasilnya Furtado mencetak gol pada menit ke-15. Tapi tuan rumah membalas pada menit ke-34 lewat Sidibe. Jelang babak pertama berakhir, Leo Gaucho membawa timnya kembali unggul.
Di babak kedua, permainan berubah drastis. Persis yang justru mendominasi pertandingan. Jika Nadeo tidak tampil sigap, skor akhir bisa saja lebih menyedihkan. Namun pada akhirnya, tuan rumah berhasil menambah 2 gol di babak kedua. Skor 3-2 menjadi akhir dari pertandingan ini.
Hasil ini adalah kekalahan pertama bagi Pasukan Samarinda di Liga 1 musim ini. Sekaligus membuat mereka tergusur dari posisi kedua.
Perasaan Pieter Huistra
Usai laga, Pieter Huistra mengungkapkan rasa kesalnya atas hasil yang diraih timnya. Ia mengakui kemenangan Persis, menyebut tim Solo layak atas hasil ini, setelah kerja keras yang mereka tunjukkan pada pertandingan. Di sisi lain, ia merasa kecewa karena rekor unbeaten musim ini terputus di pekan kedelapan.
“Kekalahan pertama, rasanya sangat buruk. Tapi mau bagaimana lagi, kami tak bermain bagus. Jika kamu tak bermain bagus (maka kamu harus siap kalah), sesederhana itu.”
“Kami tak bermain cukup bagus karena membiarkan Persis mendapat momentum menyerang di pertandingan. Mereka mengambil kesempatan itu,” ujarnya.
Ia akan mengevaluasi timnya, tidak hanya dari sisi teknis, tapi juga perkara mental. Pieter melihat daya juang anak asuhnya kurang Manyala, dan ini menjadi perbedaan dalam laga tersebut.
“Kami memiliki ambisi untuk berada di posisi tertinggi musim ini, dan itu tak bisa dicapai jika kami kehilangan poin seperti hari ini.”
“Kami harus belajar dari pertandingan ini, dan harus mempunyai jawaban yang lebih baik atas hasil ini. Karena pertandingan tandang di Indonesia selalu berat.”
“Saya tak ingin panik, tapi kalah sangat tak menyenangkan. Saya memberitahu kalian lagi, saya tak menyukainya!” (dra)
-
NUSANTARA24 jam agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
PARIWARA3 hari agoMomen Spesial Anak Muda di Konser Musik Jadi Makin Asik dengan Kehadiran Grand Filano Hybrid
-
SAMARINDA5 hari agoKolaborasi Yamaha Kaltim X Pemkot Samarinda di Grebek Pasar Rame dalam Aktivitas Festival Mahakam 2025: Hadirkan 11 Ribuan Pengunjung dalam Tiga Hari
-
PARIWARA4 hari agoApresiasi Kemenangan Teknisi di World Technician Grand Prix 2025, Yamaha Gelar Seremoni Spesial
-
OLAHRAGA2 hari agoKejuaraan Balap Ikonik Yamaha Cup Race Bertandang ke Tasikmalaya, Bakal Hadirkan Euforia Memorable
-
NUSANTARA1 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA24 jam agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif

