Pizza Mas Adam; Bukti Kekeluargaan di Borneo FC Memang Seerat Itu

Pemain Borneo FC niat banget ngerjain Adam Alis yang sedang bertugas di timnas. Pizza yang harusnya untuk perayaan ulang tahun Lelis, malah dikasih gambar muka Adam dan memamerkannya di media sosial klub. Matheus Pato, Nadeo, dan Adam sendiri yang tahu maksus lelucon itu, tak mampu menahan tawanya.

Sudah jadi tradisi di Borneo FC. Jika ada pemain yang sedang ulang tahun, akan disediakan pizza untuk disantap bersama usai sesi latihan. Nah, pada latihan Rabu sore, bertepatan dengan ulang tahun Leo Lelis yang ke-30.

Tapi ada yang beda dari perayaan kali ini. Karena pizza yang harusnya untuk Lelis, justru dipasangi foto muka Adam Alis. Kei Hirose, Sihran, Lelis, Wiljan Pluim, Fajar, dan Silverio lalu berfoto bersama ‘Pizza Mas Adam’. Lalu fotonya dipamerkan lewat media sosial resmi klub.

Pada caption, tertulis, “Pizza Khusus Mas @adamalis93 yang Lagi Tugas Negara di Kualifikasi Piala Dunia 2026?”

Matheus Pato dan Nadeo Argawinata terlihat ‘geli’ melihat olok-olokkan itu. Dan tak bisa berkata-kata selain mengirim emot tawa terbahak-bahak. Adam Alis sendiri merespons dengan, “Hahaha kamu top, Leo Lelis (emot tawa).”

Adam Alis si Mr. Pizza

Sejak kedatangannya ke Borneo FC pada pertengahan musim lalu. Adam Alis terlihat sangat menikmati kariernya di klub Samarinda. Selain menjadi pemain inti dan memberi kontribusi bagus. Serta menjadi pilar penting bersama sahabatnya, Stefano Lilipaly. Dia juga memiliki hubungan yang baik dengan pemain lain di ruang ganti.

Saking akrabnya, Adam Alis sering mengolok-olok kalau ada rekan ataupun pelatih (dan stafnya). Kalau koleganya sedang ulang tahun, ataupun mendapat penghargaan individu, baik mingguan ataupun bulanan dari Liga 1. Dia akan berkomentar meminta traktir pizza.

Nah, karena terlalu identik dengan minta traktir pizza. Maka ketika ada momen ulang tahun di Samarinda, sementara Adam sedang berada di timnas. Rekan-rekannya pun balik mengoloknya. Foto itu semacam, Nih Dam pizzanya.

Kekeluargaan di Borneo FC

Borneo FC Samarinda termasuk tim yang tidak hanya fokus pada aspek lapangan saja. Manajemen berupaya memberi kenyamanan untuk pemainnya, dari pemenuhan hak tepat waktu dan jumlah. Serta kerap menggelar acara intim bersama, bahkan di tengah kompetisi.

Biasanya, acara itu dalam bentuk makan-makan. Baik di kediaman presiden klub saat di Samarinda. Maupun di restoran tertentu. Tidak hanya saat di ‘kandang’, acara makan-makan itu sering juga digelar saat mereka menjalani laga tandang.

Acara semacam itu memang dimaksudkan untuk membangun chemistry antar-pemain. Dan ‘taktik’ ini bukan sekadar untuk iseng-iseng. Tapi diprogramkan secara khusus dan periodik oleh manajemen.

Hal ini berangkat dari kejadian di musim 2019. Saat itu Pesut Etam sempat konsisten di 2 besar. Namun anjlok ke posisi ketujuh di akhir musim. Klub menduga saat itu para pemain kurang daya juang dan kebersamaan. Maka di pergantian musim, seluruh pemain diwajibkan mengikuti pelatihan karakter yang ditempa langsung oleh TNI.

Makin ke sini, pembangunan karakter dan kekompakan dibuat lebih santai. Klub juga memberi ruang pada pemain untuk membangun komunikasi yang cair, bahkan di media sosial.

Hasilnya? Peningkatan peringkat dari musim 2019 hingga saat ini telah membuktikannya. (dra)