Connect with us

KUKAR

Program Bedah Rumah Jadi Kunci Turunkan Angka Kemiskinan di Kukar

Diterbitkan

pada

Program bedah rumah merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka kemiskinan di Kukar yang cukup tinggi yaitu sebesar 7,61 persen.

Salah satu variable kemiskinan adalah rumah tidak layak huni. Untuk itu, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah mengatakan bahwa program bedah rumah dilakukan untuk pengentasan kemiskinan.

“Untuk itu warga yang memiliki rumah tidak layak huni, kemudian oleh pemda mendapat jatah program bedah rumah, walaupun dalam praktiknya bukan hanya bedah, tapi ada juga yang dibangun dari awal karena kondisi rumah yang parah,” kata Edi di Tenggarong, Selasa.

Hal ini dilakukan, kata dia,  untuk menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih  cukup tinggi sebesar 7,61 persen atau sebanyak 60.857 penduduk miskin di kabupaten itu berdasarkan data BPS Kalimantan Timur tahun 2024.

Baca juga:   Tekan dan Cegah Stunting dengan Pemanfaatan Sumber Daya

Dalam menjalankan program bedah rumah, Pemkab Kutai Kartanegara menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain dengan Kodim 0906/ Kutai Kartanegara dan Kodim 0908/ Kota Bontang yang dilakukan melalui Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD).

Ada pula bedah rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni yang dilakukan bekerja sama dengan perusahaan, seperti SKK Migas bersama PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga bekerja sama di Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Muara Jawa, yang ia resmikan dua hari lalu.

Peresmian rumah layak huni tersebut berlangsung di rumah warga penerima manfaat yakni atas nama Asri, warga Kelurahan Teluk Dalam.

Dalam hal ini, bupati mengucapkan terima kasih pada perusahaan yang membantu menurunkan angka kemiskinan melalui bedah rumah.

Baca juga:   Bapak dan Bunda Asuh Miliki Peran Penting dalam Penurunan Stunting

Pihaknya juga ada Program Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan. Jadi, bukan hanya menangani bedah rumah, tapi juga pemberdayaan ekonomi dan hal lainnya, yang berkaitan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dalam kesempatan ini, saya juga minta para lurah dan kepala desa terus memutakhirkan data warga yang memiliki rumah tidak layak huni, termasuk jumlah warga miskin, agar bisa ditangani melalui program di dinas, salah satunya dari Dinas Pertanian melalui tanam pangan, perkebunan, atau peternakan,” kata Edi. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.