Connect with us

KUKAR

PT AKG Mau Keruk Sungai Pangempang, Warga Tak Keberatan

Diterbitkan

pada

pangempang
Tampak dari atas kawasan pesisir Pangempang, Muara Badak. (IST)

PT AKG yang merupakan perusahaan tambang batubara, berencana mengeruk sedimen Sungai Pangempang. Warga setempat tak keberatan, asal ….

Sungai Pangempang yang terletak di Desa Tanjung Limau, Muara Badak, Kukar. Kini mulai mendangkal akibat penumpukan sedimen. Sehingga pada saat surut, sungai tidak bisa dilalui sebagaimana mestinya.

PT Alam Karya Gemilang (AKG) yang turut menggunakan sungai tersebut untuk proses pengangkutan. Menawarkan diri untuk melakukan pengerukan. Biar tongkang mereka bisa lewat. Nelayan pun bisa menggunakan jalur itu walau dalam keadaan surut.

Kepala Desa Tanjung Limau, Suriyandi mengatakan ia sudah berembuk dengan masyarakat. Dalam pertemuan yang dihadiri ketua BPD, 4 ketua RT, Kadus, serta nelayan di pesisir Pangempang.

Baca juga:   SE Bupati Kukar tentang Kegiatan Masyarakat Selama Ramadan: Dua Sejoli Dilarang Berduaan

“Alhamdulillah semua yang diundang responsnya positif. Selama apa yang diwacanakan oleh PT AKG sesuai dengan arahan tim,” kata Suriyandi, baru-baru ini.

Ia juga menegaskan, bahwa dalam kegiatan pengerukan nanti. Perusahaan harus meminimalisir dampak kerusakan lingkungan.

Selain itu, pembuangan material kerukan juga diminta untuk melibatkan masyarakat setempat. Agar bisa dimanfaatkan kembali. Misalnya untuk mempercantik kawasan wisata pantai di daerah tersebut.

“Sehingga mempermudah masyarakat kami mengelola pantainya,” lanjutnya

Melalui wacana pengerukan ini, Kades berharap nelayan yang kapalnya kerap kandas saat surut. Bisa melalui jalur itu kapanpun. Baik ketika mencari ikan, ataupun mengantar pemancing.

Pengerukan hingga 3 Meter

Direktur PT AKG Rahmad Rahimi menjelaskan, total area yang akan dikeruk rencananya sepanjang 1,9-2 kilometer. Dengan kedalaman 0,5-3 meter.

Baca juga:   Imbas Polemik Loa Kulu, Akademisi KIKA Kaltim Minta Aparat Tak Buta Tuli dengan Tambang Ilegal

“Kalau lagi surut, kan bisa jalan kaki tuh (dangkal). Jadi ketinting sulit nyeberang karena kedalamannya tinggal setengah meter saja.”

“Nanti ke depannya ada satu alur yang (dibuat) dalam serta tidak terganggu pasang surut,” jelas Rahmad.

Ia tak menampik bahwa rencana pengerukan ini, agar aktivitas tongkang perusahaannya lancar. Namun sekaligus juga untuk membantu masyarakat. Karena sering kali mereka harus memutar lewat jalur lain yang lebih jauh karena tak bisa lewat.

“Kalau sudah surut semua kena dampak, baik perusahaan, masyarakat juga. Kayak perahu ketinting itu agak susah juga,” ujarnya.

Rahmad bilang, setelah mendapat persetujuan dari warga. PT AKG akan mulai memobilisasi alat dan tenaga kerja ke lokasi pengerukan. Lalu membuat tempat penampungan material. Setelah itu barulah mulai melakukan pengerukan, yang akan dilakukan pada akhir Mei bulan depan. (dra)

Baca juga:   VIDEO: Warga Loa Kulu Nyaris Ditusuk saat Hentikan Tambang Ilegal

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.