Connect with us

SEPUTAR KALTIM

PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim Minta Pemprov Tetapkan Banjir Mahulu Sebagai Tanggap Darurat Bencana

Diterbitkan

pada

Adam Muhammad mewakili PW Muhammadiyah Kaltim memberikan sejumlah sikap terkait bencana banjir Mahulu. (IST)

PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim mengapresiasi kesigapan pemprov yang sudah mengirim logistik untuk korban banjir Mahulu. Seraya meminta segera menetapkan status tanggap darurat bencana. Serta berharap adanya keterlibatan semua pihak, termasuk warga Muhammadiyah untuk membantu evakuasi hingga pascabanjir.

Puluhan kampung (di daerah lain disebut desa/kelurahan) di 5 kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Saat ini sedang meratapi kesedihan. Akibat huniannya terendam banjir tinggi. Akibat meluapnya Sungai Mahakam serta kiriman dari Kaltara, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi beberapa hari terakhir.

Tak hanya rumah, hewan ternak, dan kendaraan. Sebagian besar warga juga terpaksa merelakan gabah padinya rusak akibat pondok dan lahan mereka ikut terendam.

Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltim, Adam Muhammad ikut menyampaikan keprihatinannya.

Baca juga:   Tingkatkan SDM Pertanian Kaltim dengan Pelatihan Multimedia Tingkat Lanjut Bagi Aparatur

“Bencana banjir yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu diakibatkan meluapnya Sungai Mahakam dibagian hulu, merupakan bencana yang tidak diinginkan semua pihak,” ujarnya lewat keterangan tertulis pada Kaltim Faktual, Kamis malam.

Butuh Keterlibatan Semua Pihak

Adam Muhammad menyampaikan, PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim memberikan 3 sikap terhadap bencana ini. Yang pertama ialah mereka menganggap tanggung jawab pada penanggulangan hingga pascabencana banjir Mahulu, bukan tanggung jawab pemda setempat saja. Melainkan mesti menjadi perhatian banyak pihak. Mengingat tingkat keparahan banjir, yang disebut-sebut sebagai yang terparah sepanjang sejarah kabupaten tersebut.

“Bencana banjir yang melanda hampir sebagian kecamatan di Mahulu sudah masuk kategori darurat bencana. Pemerintah Provinsi Kaltim yang saat ini sudah bergerak mengirimkan bantuan ke daerah bencana perlu bantuan semua pihak baik pemkab/pemkot di Kaltim, bahkan Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Baca juga:   Tingkatkan Akuntabilitas Pemerintah dengan Penguata SPIP

Status Tanggap Darurat

Diketahui banjir tersebut sudah berlangsung 3 hari, dan belum menunjukkan tanda-tanda surut total. Berdasar informasi yang media ini himpun, debit air sempat turun, tapi kemudian naik lebih tinggi.

Selain durasi, ketinggian air yang mampu menenggelamkan rumah. Telah mengganggu aktivitas warga. Aktivitas ekonomi di beberapa kawasan pun lumpuh total. Menurut Adam, ini sudah memenuhi syarat penetapan status tanggap darurat bencana.

Dengan status tersebut, operasi evakuasi dan penanggulangan bencana bisa lebih difokuskan. Baik secara jumlah personel, waktu kerja, hingga anggaran. Pemkab Mahulu sudah menetapkan tanggap darurat sejak 14 Mei kemarin. Adam berharap pemprov juga segera menetapkannya.

“Pemerintah provinsi harus segera menetapkan kejadian banjir di Mahulu sebagai tanggap darurat banjir,” tegasnya lagi.

Baca juga:   DPW BKPRMI Kaltim Upayakan Peningkatan Insensif Guru Mengaji

Ajak Masyarakat Berpartisipasi

Saat ini, kondisi di beberapa pengungsian sudah mulai kritis. Kebutuhan pakaian, selimut, serta popok bayi sudah sangat menipis. Obat-obatan dan terutama makanan juga.

Selain mengandalkan kesiagaan pemerintah, PW Muhammadiyah menyerukan semua orang untuk terlibat dalam memberikan bantuan. Baik secara materi, tenaga, ataupun sekadar berdoa.

“Mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah untuk dapat membantu musibah yang dialami saudara-saudara kita di Mahulu,” demikian Adam Muhammad. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.