SEPUTAR KALTIM
Ribuan Jamaah Hadiri Ceramah UAS di Islamic Center Samarinda

Ribuan orang memadati Masjid Islamic Center Samarinda. Demi bisa mendengarkan tausiyah Ustaz Abdul Somad (UAS) secara langsung. Bahkan ada yang datang sejak Zuhur.
UAS didapuk menjadi penceramah di Masjid Baitul Muttaqien alias Islamic Center Samarinda. Dalam rangka Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah. Pada Jumat 28 Juli 2023 malam.
Kehadiran dai kondang tersebut dimanfaatkan betul oleh masyarakat Kaltim, terutama warga Samarinda. Sejak sore, mereka sudah memadati area Islamic Center. Lalu memenuhi seluruh area lantai 2. Tempat UAS menyampaikan ceramahnya usai salat berjamaah.
Ketua Badan Pengelola Masjid Islamic Center Kaltim, Awang Dharma Bakti mengungkapkan. Mereka sengaja mengundang UAS karena ustaz berusia 46 tahun itu begitu dicintai masyarakat. Gayung bersambut, sang ustaz bersedia menerima ajakan tersebut. Di tengah jadwal ceramahnya yang super padat.
“Alhamdulillah UAS datang dalam rangka 1 Muharram. Khusus datang ke mari,” ungkapnya.
Ustaz Abdul Somad dikenal sebagai penceramah yang teguh pada akidah. Namun menyampaikan tausiyahnya dengan bahasa yang mudah dicerna masyarakat. Serta diselingi humor tipis-tipis. Agar penyampaian ilmu agama tidak terlalu formal dan kaku.
Awang berharap kehadiran UAS dapat menjadi momentum. Agar masyarakat Kaltim lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
“Mudah-mudahan juga semakin kita taat pada perintah Allah SWT dan mencintai Rasul SAW,” tambahnya.
Sementara itu, dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad menyampaikan keutamaan bulan Muharram, di antaranya puasa Asyura 10 Muharram.
“Siapa yang puasa sunnah Asyura, diampunkan dosanya setahun yang lalu,” ujarnya.
Ia juga bilang, Tahun Baru Hijriyah adalah momen yang bagus untuk hijrah. Tidak perlu langsung ekstrem dengan mengubah tampilan yang lebih Islami. Hijrah yang maksud, adalah mengubah kebiasaan dan pelan-pelan berperilaku sesuai syariat Islam.
“Makna hijrah zaman sekarang. Hijrah meninggalkan apa yang dilarang Allah SWT,” imbuhnya
Tidak ketinggalan, UAS juga menyerukan untuk menjunjung toleransi. Baik dengan sesama umat muslim ataupun non muslim. Ia bilang, dengan menjalin kerja sama dengan saudara berbeda agama. Tidak lantas membuat keyakinan umat Islam berkurang.
“Di samarinda beragam, ada NU dan Muhammadiyah. Dulu NU dan Muhammadiyah berkelahi karena qunut. Sekarang Alhamdulilah anak muda di Samarinda tidak terjadi demikian,” katanya.
Antusias Datangi UAS
Tabligh Akbar ini mendapat antusiasme luar biasa dari masyarakat Kaltim. Satu di antaranya ialah Hayah. Jamaah wanita asal Tenggarong ini, begitu bersemangat setelah mendapat informasi bahwa Ustaz Abdul Somad akan berceramah di Samarinda.
“Saya sudah dari jam 3 sore. Alhamdulilah sampai sini. Karena pengin ngelihat Ustaz Somad secara langsung,” kisahnya.
Selain masyarakat umum, tabligh akbar ini dihadiri pula oleh sejumlah pejabat hingga mantan gubernur. Sementara Gubernur dan Wagub Kaltim berhalangan hadir karena sedang bertugas di tempat lain.
Tausiyah sendiri berlangsung kurang lebih satu jam lamanya. Sampai akhirnya ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Kaltim, KH. Muhammad Rasyid. (*/dmy/dra)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Ikut Tampil di Jakarta E-Prix Formula E, Yamaha Motor Hadir Sebagai Technical Partner Pengembangan Powertrain Mobil Balap Listrik
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun