Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Salehuddin Minta Program Beasiswa Tak Selesai di Penyaluran, tapi Penerimanya Diawasi Juga

Diterbitkan

pada

Ilustrasi penerima beasiswa berhasil lulus dari perguruan tinggi. (IST)

Legislator Karang Paci Salehuddin menyoroti program beasiswa di Kaltim, baik itu di level provinsi maupun kabupaten/kota. Menurutnya, beasiswa selama ini baru sebatas program bagi-bagi duit. Out put dari program ini masih dianggap tidak penting.

Politisi Golkar itu meminta pemerintah daerah untuk mendesain ulang sistem penyaluran beasiswa. Hal-hal yang perlu dievaluasi di antaranya penentuan syarat dan ketentuan, sistem pendaftaran, sistem seleksi yang transparan, sistem pencairan, hingga pengawasan pascapencairan.

“Beasiswa itu sangat penting untuk pengembangan SDM di Kalimantan Timur. Tapi kita harus memastikan bahwa proses seleksinya lebih ketat dan transparan,” katanya, baru-baru ini.

Selektif Sedari Awal

Salehuddin melihat fenomena di masyarakat. Banyak penerima potensial tapi tidak mendapatkan beasiswa, dan sebaliknya. Karenanya ia berharap ke depan, program beasiswa dapat menyasar orang yang tepat.

Baca juga:   Muhammad Samsun Minta Limbah Batubara Dievaluasi karena Diduga Mencemari Sungai di Kaltim

Kriteria utamanya ialah siswa atau mahasiswa yang punya potensi besar, terutama di bidang akademik. Namun mereka kesulitan mendapat pendidikan yang relevan karena faktor biaya.

Lebih rinci, Saleh berharap penerima beasiswa ini adalah orang yang diharapkan dapat memberi kontribusi positif pada pembangunan daerahnya. Tentu melalui profesinya masing-masing, alias tidak terpatok pada pekerjaan sebagai ASN saja.

Sementara faktor ekonomi, tidak terpaku pada kemiskinan saja. Siswa atau mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah, kadang membutuhkan dana untuk mengikuti pendidikan yang berkualitas. Mereka, katanya, perlu diakomodir juga.

“Seleksi harus lebih ketat. Kita harus memastikan bahwa penerima adalah mereka yang tidak hanya membutuhkan bantuan finansial, tetapi juga memiliki prestasi akademis yang baik dan komitmen untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah,” lanjutnya.

Baca juga:   Jumlah Legislator Perempuan di Karang Paci Menurun, Yenni Eviliana Berharap Pileg 2029 Penuhi Kuota 30 Persen

Awasi Penerima

Kebanyakan program beasiswa menggunakan sistem “ambil-lepas”. Hanya sedikit yang benar-benar melakukan monitoring dan pendampingan pada penerima beasiswa.

Padahal ini merupakan langkah penting. Karena pemerintah perlu memastikan bahwa penerima beasiswa benar-benar menggunakan uangnya untuk menopang biaya pendidikannya. Yang tak kalah penting, penerima harus bertanggung jawab dengan cara mempertahankan prestasi akademiknya.

“Jangan sampai ada penerima yang tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Pemerintah harus berani mengambil tindakan jika ada pelanggaran,” tegasnya.

Kenapa perlu pengetatan program beasiswa? Kata Saleh, karena beasiswa pada dasarnya adalah investasi jangka panjang di bidang SDM.

Melalui beasiswa, pemerintah memberi kesempatan siswa atau mahasiswa yang nantinya berpotensi ikut membangun daerah, namun kesulitan dalam hal biaya. Maka setelah beberapa tahun, keberhasilan program beasiswa bisa dilihat dari seberapa banyak penerima yang memberi kontribusi pada daerahnya.

Baca juga:   Selamat Ari Wibowo Dorong Pemprov Kaltim Beri Insentif Petani

“Ini adalah investasi untuk masa depan kita. Jika beasiswa ini disalurkan dengan tepat, kita akan melihat hasilnya dalam beberapa tahun ke depan, di mana lulusan berkualitas ini akan berperan dalam pembangunan daerah,” pungkasnya. (adv/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.