Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Lomba Tari Kreasi FIB Unmul Sukses Digelar, Ratusan Peserta Ikut Meriahkan

Diterbitkan

pada

Lomba tari kreasi sebagai ajang promosi Prodi S-1 Tari di FIB Unmul. (Mitha/Kaltim Faktual)

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unmul sukses menggelar Lomba Tari Kreasi sebagai ajang promosi Prodi S-1 Tari yang baru dibuka. Acara ini disambut dengan antusias tinggi, diikuti ratusan peserta dari berbagai sekolah di Kalimantan Timur.

Peluncuran resmi Prodi S-1 Tari FIB Unmul berlangsung pada Sabtu, 22 Februari 2025. Peresmian ini sekaligus menjadi momen pembuka bagi Lomba Tari Kreasi yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu.

Antusiasme Peserta Melebihi Ekspektasi

Lomba ini mendapat sambutan luar biasa dengan total 35 tim peserta. Setiap tim terdiri dari maksimal lima orang, sehingga jumlah peserta mencapai ratusan. Koordinator Prodi Tari, Eka Yusriansyah, mengungkapkan antusiasme peserta jauh melampaui ekspektasi awal.

“Biasanya, lomba tari hanya diikuti 10-15 tim, tapi kali ini jumlahnya jauh lebih banyak. Mungkin karena tidak ada biaya pendaftaran, hadiahnya menarik, dan penyelenggaranya adalah institusi pendidikan,” ujar Eka kepada Kaltim Faktual, Sabtu, 22 Februari 2025.

Baca juga:   Atasi Persoalan Sampah, DPRD Samarinda Gagas Program "Si Pesut"

Komitmen pada Pendidikan Seni: Siapkan Beasiswa

Selain lomba, FIB Unmul juga mengumumkan program beasiswa bagi mahasiswa seni. Prodi Tari dan Prodi Etnomusikologi masing-masing menyediakan 30 kuota beasiswa. Komitmen ini diperkuat melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Hetifah Scholarship Association, yang diwakili oleh Ochan.

“Penandatanganan ini menegaskan keseriusan kami dalam mendukung mahasiswa seni, khususnya di Prodi Tari dan Etnomusikologi,” jelas Eka.

FIB Unmul, Tonggak Pelestarian Seni Kaltim

Dengan keberadaan dua prodi seni, FIB Unmul berambisi menjadi pusat pengembangan dan pelestarian budaya Kalimantan Timur. Eka berharap ke depannya fakultas ini memiliki gedung pertunjukan untuk mendukung kegiatan seni yang lebih masif.

Ia juga menyoroti minimnya literatur mengenai tari tradisional Kalimantan Timur, seperti Tari Hudoq, yang sulit ditemukan dengan dokumentasi resmi. Dengan adanya Prodi Tari, upaya pendokumentasian dan pengkajian tari tradisional diharapkan semakin berkembang.

Baca juga:   Soal Efisiensi Anggaran, Andi Harun: Tak Berdampak Besar, Justru Menguntungkan

“Jika ditekuni, dampaknya bisa luar biasa. Kami ingin Prodi Tari bergerak ke arah itu, misalnya dengan membuat literatur tentang Tari Hudoq,” tutupnya.

Pengalaman Peserta: Senang dan Deg-degan

Salah satu peserta, Kirana Anindya Dewita dari SMA Negeri 2 Samboja, mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti ajang ini. Ia merasa senang dapat menyalurkan bakatnya di ajang bergengsi tersebut, meskipun sempat gugup melihat penampilan tim lain yang lebih dulu tampil.

“Keren banget universitas ini bisa mengadakan lomba seperti ini. Kami jadi bisa tampil, menari, dan melihat langsung betapa kayanya budaya di Kalimantan,” ujar Kirana.

Rekan satu timnya, Andi Aini Anastasia, menambahkan bahwa persiapan mereka cukup menantang. Selain harus membagi waktu dengan sekolah, mereka juga harus melakukan perjalanan jauh ke Samarinda dan menginap demi mengikuti lomba ini.

Baca juga:   Ratusan Ribu Mahasiswa Terancam Putus Kuliah, Aliansi Mahasiswa Kaltim Kritik Program Makan Gratis

“Kita biasa ikut lomba, tapi untuk bisa ke Samarinda ini rasanya lebih spesial. Bisa nambah pengalaman, kenalan sama peserta lain, dan lihat potensi diri,” tutur Aini.

Dengan antusiasme tinggi dari peserta serta dukungan akademik yang kuat, FIB Unmul berpeluang besar menjadi pusat pendidikan seni yang berkontribusi nyata dalam pelestarian budaya Kalimantan Timur. (tha/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.