SAMARINDA
Sejumlah Parkir Otonom di Samarinda Penuhi Fasilitas, Dishub Panggil Ulang Sisanya
Sejumlah parkir otonom di Samarinda yang sebelumnya masuk catatan Dishub, mulai menunjukkan progres. Beberapa sudah penuhi fasilitas parkir. Sementara yang belum akan kembali dipanggil.
Beberapa bulan terakhir, Pemkot Samarinda menyoroti keberadaan parkir otonom: pusat perbelanjaan (mal), hotel, dan rumah sakit yang tak kantongi izin dan belum memenuhi fasilitas yang seharusnya.
Hal ini diawali dari area parkir di Mal Samarinda Central Plaza (SCP) yang jadi perhatian pemkot. Lalu sekitar 20 area parkir otonom ikut masuk daftar. Pengelolanya dipanggil dan diminta penuhi fasilitas.
Mulai dari Mal Lembuswana, Samarinda Square, Mesra Indah, Bigmall, City Centrum, Merak Square, Lotte Mart, lalu Grand Samarinda/SMEC, kemudian RS SMC, hingga RS Dirgahayu.
Lanjut wisata Wonderland Samarinda, Hotel Selyca Mulia, RS Hermina, RS Abdul Wahab Syahrani, Mal SCP, Premier Hotel, Harris/Matos, lalu Segiri Grosir, RS Darjat, hingga Bandara APT Pranoto.
Dua bulan terakhir, progresnya cukup lambat. Hanya sedikit parkir otonom yang mau memenuhi fasilitas dan persyaratan izin. Namun setelah diberi waktu dan pembinaan, kini progresnya baik.
Progres Perbaikan Parkir Otonom
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu mencatat sejumlah parkir yang telah berprogres. Di antaranya Lotte Mart, Rumah Sakit AWS, Bigmall hingga mal Samarinda Central Plaza (SCP).
“Lotte Mart itu fasiltas Permenhubnya sudah seratus persen terpenuhi, tinggal satu dokumen lagi. Kemudian rumah sakit AWS itu progresnya 80 persen,” jelas Manalu Kamis 13 Juni 2024.
“SCP yang belum adalah sprinkler dan marka parkir roda dua. Tapi bersedia dipenuhi,” sambungnya.
Sementara sisanya yang masih belum, akan dipanggil ulang oleh Dishub untuk kembali membahas berbagai syarat dan fasilitas yang harus dipenuhi. Namun Manalu cukup senang dengan beberapa parkir otonom yang menunjukkan progres.
Sementara untuk penyegelan, Dishub tak ingin gegabah. Sebab sebelumnya Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta agar tidak terburu-buru untuk menyegel parkir otonom yang bandel. Maish diberi waktu.
“Kalau misalnya mau penyegelan, tergantung Pak Wali Kota, kalau Kak Wali bilang segel ya kami akan kerja sama dengan Satpol PP untuk segel,” pungkasnya.
Diketahui, untuk penyegelan yang dilakukan, dampaknya, parkir otonom tidak boleh memungut biaya parkir kepada pengunjung. Sampai semua persyaratan izin dan fasilitas terpenuhi. (ens/fth)
-
NUSANTARA5 hari agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
NUSANTARA5 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA5 hari agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif
-
NUSANTARA1 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
BALIKPAPAN4 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
NUSANTARA17 jam agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
PARIWARA2 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh
-
SEPUTAR KALTIM5 jam agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

