Sekolah Bertaraf Internasional Samarinda Siap Dibuka Pertengahan 2025, Kadisdikbud Targetkan Tambah di Tiap Kecamatan

Pembangunan sekolah terpadu bertaraf Internasional di Samarinda sudah hampir siap. Rencananya, pertengahan tahun ini sudah membuka pendaftaran siswa baru. Targetnya, sekolah serupa dibangun di setiap kecamatan.

Sejak beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah melangsungkan pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional. Menyulap bangunan SMPN 16 yang terletak di Jalan Jakarta, Loa Bakung.

Pembangunan sekolah percontohan itu akan menjadi 3 tingkatan sekolah; dari SD, SMP, hingga SMA berada dalam 1 kawasan. Pembangunannya sudah berjalan sejak April 2024 lalu.

Nantinya sekolah itu bakal jadi yang mentereng di antara sekolah-sekolah di ibu kota Kaltim. Seleksi guru akan sangat ketat, kualitas pendidikan oke, dan menggunakan perpaduan kurikulum Merdeka Belajar dan Cambridge.

Siap Dibuka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin menyebut saat ini pembangunan fisik sekolah yang masih fokus pada SD dan SMP itu sudah hampir siap. Sisa beberapa tambahan lagi yang berlangsung di awal tahun 2025 ini.

Targetnya, sekolah berstandar Internasional itu bakal siap beroperasi dan menerima siswa baru pada sekitar Juni atau Juli tahun ini. Bersamaan dengan momen penerimaan peserta didik baru tahun ini tahun ajaran 2025/2026.

“Ya ini kan tinggal nanti ada tambahan beberapa item yang perlu disiapkan di 2025 ini. Sekolah unggulan itu targetnya Juni,” ucap Asli kepada Kaltim Faktual, Jumat 3 Januari 2025.

Setelah rampung sekolah SD dan SMP, untuk pembangunan SMA, Asli menyebut pihaknya akan koordinasi dengan jajaran Pemprov Kaltim. Saat ini, sembari merampungkan pembangunan, Disdikbud tengah mempersiapkan sistem pengelolaan.

“Termasuk nanti kepala sekolah, SDM-nya, mekanisme penerimaan peserta didik baru segala macam itu sedang kita susun,” tambah Asli.

Targetkan di Setiap Kecamatan

Sebagai informasi, keberadaan Sekolah Berstandar Internasional (SBI) di Indonesia sebelumnya sempat menjadi polemik. Lantaran kegemilangannya runtuh pada 2013 lalu. Usai statusnya dibatalkan oleh MK demi pemerataan pendidikan.

Terlebih dengan adanya sistem zonasi, sistem pendidikan di Indonesia mengarah pada menjunjung tinggi kesetaraan dan menghindari adanya ketimpangan pada kualitas pendidikan.

Sehingga ketika Pemkot membangun sekolah internasional itu, sempat mendapat kritik dari berbagai pihak. Karena khawatir menimbulkan ketimpangan pendidikan di Samarinda.

Namun, Asli menjelaskan, setiap kebijakan memang selalu ada kekurangan dan kelebihannya. Sementara untuk pembagunan sekolah ini, banyak pihak perlu melihat dari sisi yang positif.

Sebab nantinya, sekolah internasional ini tidak menjadi satu-satunya di Samarinda. Akan ada pembangunan tambahan dengan memperbanyak sekolah internasional secara bertahap. Sehingga keberadaan sekolah internasional di Samarinda bisa merata.

“Saya harap di Samarinda setiap kecamatan ada yang seperti itu (sekolah internasional), tapi kita mulai dengan yang di Loa Bakung,” kata Asli.

“Sehingga sekolah umum jadi model percontohan.”

Rencana Pemkot akan meningkatkan seluruh sekolah di Samarinda baik secara kualitas, sarana dan prasarana, hingga kurikulum dan pengajaran.

“Kita maunya semuanya seperti itu, kalau tidak bisa per kecamatan, kita pingin supaya tidak jomplang,” pungkasnya. (nkh/ens)