SAMARINDA
Sempat Terkendala Banyak Hal, Dinas PUPR Sebut Pembangunan Fisik Pasar Pagi Samarinda Selesai Tepat Waktu
Pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda telah melalui banyak masalah. Dari masa pengosongan gedung, pembongkaran, hingga pembangunan. Namun Dinas PUPR Samarinda menyebut bangunan fisik akan kelar di akhir bulan ini.
Pemkot Samarinda menggelontorkan uang senilai Rp450 miliar untuk membangun ulang Pasar Pagi Samarinda yang legendaris, menjadi pasar tradisional yang modern.
Tanpa keraguan sedikit pun, proyek ini sangat positif. Bukan hanya bentuk gedung yang sudah usang, namun suasana pasar tersebut sudah tidak cukup layak, terutama di sektor keamanan dan kenyamannya.
Hanya saja, dalam eksekusinya, pemkot mendapati banyak kendala. Yang dikaitkan dengan kurang matangnya perencanaan. Berawal dari polemik relokasi ribuan pedagang, lalu jadwal pengosongan dan pembongkaran gedung yang molor cukup jauh dari jadwal.
Saat masa perubuhan gedung, masalah baru lahir. Pemkot, tanpa tiding aling-aling, ingin membeli 48 ruko di sekitar Pasar Pagi yang dimiliki individu (swasta), karena areanya akan terdampak pembangunan.
Pemilik ruko melawan, mereka merasa tidak pernah mendapat sosialisasi terkait desain baru Pasar Pagi. Masalah kian memanjang karena kedua belah pihak saling bersikeras. DPRD beberapa kali menengahi lewat forum RDP. Namun tak banyak mengubah keadaan.
Tak sampai di situ, saat baru membangun gedung baru. Tiba-tiba prosesnya tertunda karena kontraktor menemukan anak sungai di area pasar. Masalah ini di luar perencanaan, sehingga membutuhkan waktu dan pekerjaan ekstra untuk menanganinya. Problematika yang seolah dadakan ini, sempat mendapat pertanyaan dari sejumlah masyarakat. Karena aliran sungai itu, sudah ada di sana sejak lama. Kenapa kaget? Begitu kira-kira.
Pekerjaan Fisik Ditargetkan Tepat Waktu
Lupakan sejenak rentetan masalah yang terjadi sedari pra dan saat pembangunan Pasar Pagi Samarinda. Karena Dinas PUPR Samarinda baru-baru ini melaporkan bahwa progres pembangunan fisik sudah mencapai 80 persen.
Kepala Dinas PUPR Samarinda Desy Damayanti mengatakan, fisik bangunan mestinya rampung sebelum pergantian tahun.
“Tapi belum dapat langsung dioperasikan. Berdasarkan kontrak kerja, pembangunan Pasar Pagi yang berkonsep modern harusnya selesai di akhir tahun” katanya, Kamis.
Kabar ini jelas melegakan, meski tak mengubah fakta bahwa proyek tersebut masih dalam kategori molor. Karena rencananya, di tahun ini juga, pedagang Pasar Pagi yang sedang direlokasi ke 3 titik berbeda, bisa kembali menempati ‘rumahnya’.
Kini, meski bangunan sudah jadi, butuh proses yang lebih lama untuk memoles interior dan eksterior, furniture, hingga instalasi listrik dan air. Singkatnya, pemkot harus mengeluarkan anggaran lagi untuk membayarkan sewa pedagang relokasi.
“Mereka sementara masih ditempatkan di Segiri Grosir, Sungai Dama, dan Mal Mesra,” ucap Desy.
Babak Selanjutnya
Setelah pembangunan fisik, pekerjaan selanjutnya akan kembali ke pemkot. Untuk penataan ulang kios pedagang, akan di-handle oleh Dinas Perdagangan. Sementara Dinas PUPR akan menyediakan fasilitas pendukung, seperti area parkir.
Area parkir Pasar Pagi yang baru, kata Desy, akan dibuat proper. Pihaknya juga akan melibatkan Dinas Perhubungan untuk alur lalu lintasnya.
“Proyek ini juga memperhatikan keberadaan anak sungai yang melintang di bawah bangunan lama Pasar Pagi. Di mana desain ulang dilakukan guna mengembalikan fungsi anak sungai sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir di Samarinda.”
“Nantinya, aliran anak sungai akan terhubung dengan drainase di depan Mal Mesra dan bermuara ke Sungai Mahakam. Tidak ada kendala teknis dalam pengerjaan proyek ini,” tambahnya.
Dengan konsep pasar modern yang ramah lingkungan, Desy berharap proyek Pasar Pagi dapat menjadi pusat aktivitas perdagangan yang lebih tertata dan mendukung pengendalian banjir di Kota Samarinda.
“Kontraktor bekerja sesuai kontrak, dan tanggung jawab mereka hanya mencakup pembangunan fisik. Hingga saat ini, tidak ada hambatan berarti,” demikian Desy seperti dilaporkan nomorsatukaltim. (fth)
-
HIBURAN4 hari yang lalu
Rumah Ulin Arya Samarinda Bikin Arya Symphony Perdana 2025, Debut Concert Nusantara String Ensemble
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Carut-Marut Sistem Parkir Tepi Jalan di Samarinda, Begini Solusi dari Pengamat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Jalan-Jalan ke Samarinda Theme Park dengan Nuansa Jepang, Menjajal Pengalaman Wisata Seakan di Negeri Sakura
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Pj Gubernur Kaltim Dikritik Karena Kunjungan Kerja Bareng Salah Satu Cagub Pilkada Kaltim, Akmal Malik: Saya Undang Semua
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Muhammad Darlis Bakal Perjuangkan Rumah Sakit Islam Samarinda Kembali Beroperasi
-
BERITA3 hari yang lalu
Warga Kaltim Keluhkan Sengketa Lahan di IKN, DPR RI Bakal Panggil ATR/BPN
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan