Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Data Desa Presisi akan Jadi Warisan Akmal Malik untuk Kaltim

Diterbitkan

pada

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. (IG/Pemprov)

Menurut Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, data desa presisi yang sedang dikerjakan oleh pemprov saat ini akan menjadi warisan berharga darinya setelah kembali ke Kemendagri. Hanya saja ia sedikit menyayangkan, karena tak bisa menuntaskan program itu di waktu yang ada.

Akmal Malik memiliki cita-cita ingin memetakan 841 desa yang ada di wilayah Provinsi Kaltim. Namun waktunya hanya satu tahun lebih.

“Andaikan saya dua tahun disini sebagai Penjabat Gubernur Kaltim, saya akan selesaikan semua pemetaan desa di Kaltim,” baru-baru ini.

Menurut Akmal dengan adanya pemetaan desa atau data desa presisi, pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran pembangunan dengan tepat sasaran, dengan begitu anggaran yang ada bisa dimaksimalkan.

Baca juga:   Yulia Zubir: Penghargaan Dekranasda Kaltim Awards 2024 Jadi Motivasi Pengrajin Lokal Kaltim

“Selain itu, dengan data desa presisi tentu sangat membantu pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi pembangunan, serta dapat meningkatkan paritisipasi masyarakat dalam pembangunan,” tambahnya.

Sudah Berjalan di 2 Kabupaten

Saat ini, lanjut Akmal sudah dua kabupaten yang telah dibuatkan data desa presisinya, yaitu Panajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

“Di Kabupaten PPU ada 40 desa kita petakan, dan Kutai Kartanegara sudah 114 desa, yang rencanaya lebih dua ratus desa yang ingin kita petakan, sekarang ini sedang dipersiapkan,” ujarnya.

Menurut Dirjen Otda Kemendagri itu, dalam menyelesaikan suatu permasalahan harus punya peta yang riil, harus punya data yang kuat, sehingga dengan adanya itu dana yang terbatas bisa dimaksimalkan dan tepat sasaran.

Baca juga:   Kaltim Komitmen Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan di Tahun 2024

“Kalau dana terbatas, sumber daya terbatas dan fasilitas terbatas, sementara permasalahan yang dihadapi banyak sekali, maka yang harus kita lakukan adalah menentukan skala prioritas,” tegasnya.

Ditambahkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak banyak faktor, baik itu sebagai pelaku ataupun korban, bisa terjadi karena rendahnya pendidikan bahkan tidak pernah bersekolah, rendahnya pendapatan keluarga termasuk pengaruh lingkungan dan faktor lainnya.

“Terkait itu semua, apakah kita memiliki datanya, tentang mereka-mereka yang berpotensi, jangan hanya setelah terjadi kekerasan, kita punya dana dan kita menggelontorkan dalam mengatasinya, saya pikir ini pendekatan-pendekatan yang salah, dan inilah yang terjadi di daerah Indonesia,” ujarnya.

Warisan Berharaga

Akmal Malik menegaskan, kunci sukses dalam menyelesaikan permasalahan adalah data yang akurat, sehingga dengan data desa presisi yang telah dibuat baik di PPU dan Kukar, akan memudahkan pimpinan mengambil kebijakan baik dalam pencegahan maupun penyelesaian masalah daerah masing-masing.

Baca juga:   Dipilih oleh Kemendagri dan Tempo, Pemprov Kaltim Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemda 2024 di Jakarta

“Dan data desa presisi yang telah kita buat, akan menjadi sebuah warisan (legacy) yang baik bagi pemimpin disemua tingkatan, baik di kabupaten, kecamatan dan kelurahan dan desa di Kabupaten PPU maupun di Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.