SAMARINDA
Serangan Ulat Bulu di Samarinda; DLH Bingung, Dinkes Imbau Pakai Obat Gatal
Taman Bebaya Samarinda kembali ditutup akibat serangan ulat bulu yang meresahkan warga. DLH masih mencari cara mengatasinya, sementara Dinkes mengimbau warga yang terkena memakai obat gatal.
Beberapa hari belakangan. Warga Samarinda ramai-ramai mengeluhkan serangan ulat bulu di media sosial. Yang awal kemunculannya dari Taman Bebaya, di seberang Polresta Samarinda.
Keluhan itu datang dari warga sekitar Taman Bebaya. Ataupun warga yang tengah melintasi taman yang berada di tepi jalan raya itu. Diduga karena angin, warga yang melintasi jadi ikut terpapar gatal-gatal meski tidak memasuki area taman.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda mencatat kali ini bukanlah serangan pertama dari ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda. Sebelumnya sudah pernah muncul serangan serupa.
Perkiraan sekitar dua atau tiga bulan yang lalu. Sumber ulat bulu diduga berasal dari tanaman di luar taman. Dari pohon rambai. Namun menyasar hingga ke area taman. Sehingga sempat dilakukan penutupan.
Lalu, setelah dilakukan pembasmian, ulat bulu menghilang. Sepekan setelahnya, taman kembali dibuka, hingga berlangsung agenda Festival Mahakam yang meriah.
Namun tak lama setelah itu, keluhan kembali muncul. Bahkan semakin banyak. Serangan ulat bulu itu kemudian muncul kembali.
Kepala Bidang Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Roro Dyah mengaku masih bingung cara mengatasi serangan ulat bulu itu.
“Sementara ini, yang bisa kami lakukan hanya menutup taman. Itu kan kami bukan ahlinya. Sambil kami upayakan penyemprotan,” jelas Roro Sabtu 16 Desember 2023.
“Kalau masalah ulat kami bukan ahlinya. Sumbernya saja dari luar taman. Apalagi nggak ada penghalangnya kan karna memang RTH,” tambahnya.
Roro mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan lurah setempat. Dan berupaya berkomunikasi dengan pihak terkait untuk tindakan apa yang tepat dilakukan. Sembari terus melakukan penyemprotan meski ulat masih kerap muncul.
Roro berharap pihak terkait yang memang ahli dalam membasmi ulat bulu dalam kasus ini bisa segera turun tangan ambil tindakan. Agar tidak berlarut-larut.
“Kami hanya melakukan semaksimal kami yang kami bisa. Sudah bertanya ke bidang terkait. Harapan saya dinas terkait yang tepat yang bisa ngurusin kayak gini. Segera turun tangan gitu. Siapa ini yang bisa tangani,” pungkasnya.
Dinkes Turun Tangan
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kusasih mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan tahap penyelidikan epidemiologi. Terhadap warga sekitar Taman Bebaya.
Ismed mengaku, untuk penanganan pada sektor taman sendiri berada pada ranah DLH Samarinda. Namun jika terdapat keluhan masyarakat yang datang ke puskesmas, pihaknya akan mengobati.
“Secara umum tidak membahayakan dan tidak menimbulkan infeksi yang serius,” jelasnya.
“Banyak dijual ditoko obat , apotek obat antigatal atau anti histamin. Kalau diperlukan juga bisa dikombinasi obat oral dan topical,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoHarga TBS Sawit Kaltim Turun November 2025, Dipicu Merosotnya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kaltim Tahap IV 2025, Siapkan SDM Ahli untuk Proyek Strategis
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoAnggaran Menurun, Dispora Kaltim Dorong Cabor Susun Strategi Realistis Menuju PON 2028
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPramuka Kaltim Gelar Kemah Dewan Kerja 2025, Teguhkan Karakter dan Semangat Kepemimpinan Pemuda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKIM Mangun Karya PPU Raih Juara Utama Literasi di KIM Fest 2025, Harumkan Nama Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPemprov Kaltim Salurkan UKT Gratis untuk 32.853 Mahasiswa, Gubernur Rudy Mas’ud Tegaskan Pendidikan sebagai Investasi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPemprov Kaltim Finalisasi Rakor Percepatan Penurunan Stunting 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPemprov Kaltim Siapkan Rangkaian HUT ke-54 KORPRI 2025, Libatkan ASN dan Masyarakat

