OLAHRAGA
Serba Bisa! Peralta Main di 4 Posisi; dari Bek hingga Penyerang saat Borneo FC Melawan PSS
Mariano Peralta terpilih sebagai pemain terbaik di laga PSS Vs Borneo FC, Kamis sore. Selain menyumbang 1 asis, Pieter Huistra menyebut penghargaan itu layak ia terima setelah bermain di 4 posisi selama pertandingan. Terlalu Manyala, Mas Peralta!
Peralta sejatinya bermain sebagai penyerang sayap kanan, membentuk trio dengan Leo Gaucho dan Stefano Lilipaly di lini depan. Namun pada menit ke-12, ia berganti posisi menjadi bek kiri. Perubahan yang sangat radikal, tapi mau tak mau harus dilakukan oleh Pieter Huistra.
Perubahan ini terjadi karena Nadeo Argawinata mendapat kartu merah langsung usai menepis bola di luar kotak penalti. Leo Guntara yang berposisi sebagai bek kiri ditarik untuk memasukkan kiper Angga Saputro.
Menarik seorang bek tidak lantas membuat Pesut Etam bermain dengan 3 pemain belakang. Pieter secara tidak populer menempatkan Peralta di posisi Leo Guntara. Sementara Stefano Lilipaly berganti ke pos penyerang kanan. Bersama Gaucho dan Berguinho, mereka bertugas untuk mencetak gol.
Gol yang dinantikan akhirnya tiba, terjadi pada menit ke-25. Peralta yang melakukan overlap, sukses mengirim umpan silang terarah pada Gaucho. Tanpa kesulitan, penyerang Brasil menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan.
Jadi Penyerang Lagi di Babak Kedua
Di jeda babak, Pieter memiliki alternatif taktik lain. Stefano Lilipaly ditarik, Dandy Sonriza yang berposisi sebagai bek kiri masuk menggantikan. Hal ini membuat Peralta kembali ke pos serang, menggantikan peran Stefano.
Ia praktis bermain mobile dari sayap kiri dan kanan secara berkala. Sejauh 46 menit, ia sudah bermain di 3 posisi. Lalu pada menit ke-80, Gaucho yang harus keluar lapangan, winger cepat Terens Puhiri menggantikannya.
Bermain tanpa penyerang murni, membuat Peralta harus berada lebih sering di kotak penalti. Kini ia telah berposisi sebagai penyerang tengah. Yang sering harus turun ke lapangan tengah untuk menjemput bola.
Pujian Pelatih Borneo FC
Menurut pria Belanda, Peralta layak mendapat predikat Man Of the Math di laga itu. Karena eksplosifitasnya sangat mengagumkan.
“Dia mendapati pertandingan yang aneh hari ini. Dia memulai sebagai sayap kanan kemudian menjadi bek kiri dan terkadang kembali ke sayap kanan dan striker kemudian kembali lagi ke kiri pada akhirnya.”
“Jadi seluruh Manahan dapat melihat dia di sana. Dia melakukannya dengan baik, dia berjuang keras, dia sangat kuat sebagai pemain dengan penuh kualitas yang kami milik,” puji Pieter Huistra. (Dra)
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Ironi Borneo FC; Memainkan Laga Terbaiknya Musim ini, tapi Tak Mampu Cetak Gol ke Gawang Persita
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Membandingkan Kiprah Leo Gaucho dan Pato di Musim Perdana Bersama Borneo FC
-
POLITIK4 hari yang lalu
Pengamat Politik Dorong Program Gratis Pol Rudy-Seno Diperjelas dengan Perhitungan yang Rinci
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Disporapar Lirik Potensi Desa Wisata di Kota Samarinda
-
KUTIM4 hari yang lalu
Pemekaran Kabupaten Kutai Utara dan Sangsaka Masih Sulit Diwujudkan
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Sebelum Tutup Festival Erau di Kutai Lama, Naga Bekenyawa Mampir di Samarinda Seberang
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Penutup Jalan di Kapsulan Juanda Samarinda Bakal Dibuka Besok, 2 SPBU Dilarang Jual Pertalite untuk Roda 4
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Komitmen untuk Dorong Percepatan Penerapan Ekonomi Hijau