GAYA HIDUP
Sindrom Metabolik Banyak Menyerang Anak Muda, dr Andi Satya: Jangan Mageran
Buruknya pola makan, istirahat, dan kurangnya aktivitas fisik membuat banyak anak muda saat ini mengalami sindrom metabolik. Sehingga rentan terhadap penyakit jantung koroner, diabete, hingga stroke. Karena itu, dr Andi Satya mengajak warga Kaltim untuk tidak mageran.
Sederhananya, sindrom metabolik bukanlah penyakit. Tapi sebuah kondisi di mana seseorang memiliki risiko terserang banyak penyakit serius pada waktu yang bersamaan. Apabila seseorang terkena sindrom ini, ia berpotensi menderita jantung koroner, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, kolestrol, dan lainnya.
Gejala Sindrom Metabolik
Banyak artikel yang sudah membahas gejala sindrom metabolik, dengan redaksi yang beragam. Namun dapat disimpulkan bahwa gejala umum yang muncul ketika seseorang mengalami sindrom metabolik antara lain:
Perut buncit
Sering haus dan lapar
Gampang capek
Dikit-dikit sakit kepala
Badan pegal-pegal
Napas kurang teratur
Sering buang air kecil
Cara Mengobati Sindrom Metabolik
Karena sindrom metabolik bukan penyakit, jadi tidak ada obat yang bisa melenyapkan sindromnya. Pengobatan hanya diberikan sesuai keluhan pasien, misal terkena tekanan darah tinggi, diabetes, ataupun penyakit lainnya.
Tapi, sindrom ini bisa dicegah. Caranya dengan:
Kurangi konsumsi garam dan gula, apalagi kecap
Jangan terlalu banyak minum minuman kemasan atau sachet
Jaga berat badan ideal
Istirahat cukup, tidak begadang, makan teratur
Kurangi gorengan dan makanan berlemak jenuh
Rutin berolahraga setiap hari, paling tidak 30 menit
Saran dr Andi Satya
Pada 12 November kemarin, diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, dengan tema besar: Gerak Bersama, Sehat Bersama.
Berkaitan dengan itu, Anggota DPRD Kaltim yang juga seorang dokter, Andi Satya Adi Saputra mengaitkan dengan isu sindrom metabolik. Karena trennya sedang naik, khususnya di kalangan anak muda.
“(HKN 2024) jadi momen yang tepat untuk pemerintah mengajak masyarakat aktif bergerak dan meningkatkan gaya hidup aktif.”
“Generasi muda kita jangan mager sehingga timbul taraf hidup yang lebih baik. Ajakan gerak bersama menjaga kesehatan bersama,” kata dokter Andi Satya.
Andi menyebut, banyak gerak bisa mencegah risiko berbagai penyakit. Dengan banyaknya pilihan olah gerak, serta tidak harus mengeluarkan biaya, normalnya masyarakat bisa melakukannya secara rutin.
“Ayo jangan mager, bergerak, lakukangaya hidup sehat. Sindrom metabolik meningkat di anak muda karena gaya hidup tidak sehat dan makanan manis. Jaga keluarga kita!” Demikian Andi Satya. (adv/ens/fth)
-
POLITIK5 hari yang lalu
RESMI: Rudy-Seno Dinyatakan sebagai Pemenang Pilgub Kaltim dengan Raihan 55,7 Persen Suara
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Permudah Akses ke Sekolah, Pemprov Kaltim Berikan Bus ke SMK Pariwisata dan SMA di Pelosok
-
POLITIK5 hari yang lalu
DPRD Kaltim Sampaikan Hasil Reses, Minta Pemprov Akomodir Aspirasi Rakyat
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Aksi Hari Anti Korupsi di Depan Kantor Gubernur Kaltim: KPK Tak Berfungsi, Tambang Ilegal Jadi Sarang Korupsi!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
UMP Kaltim Tahun 2025 Naik 6,5 Persen Jadi Rp3,57 Juta
-
NUSANTARA12 jam yang lalu
Sekda Provinsi se-Indonesia Sepakat akan Poskan Anggaran Gaji untuk Pegawai Non ASN sampai Diangkat Jadi PPPK Tahun Depan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SLB Samarinda, Sekda Sri Temukan Sejumlah Catatan Menarik
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Setelah Dikaji, Transportasi Kereta Api di Samarinda Belum Memungkinkan Diterapkan dalam Waktu Dekat