POLITIK
Suara Samarinda Masih 50:50, Pengamat: Andi Harun Dukung Rudy-Seno, Pendukungnya Belum Tentu Ngikut
Menurut pengamat politik Syaiful Bachtiar, deklarasi dukungan Andi Harun ke Rudy Mas’ud-Seno Aji tak serta merta membawa seluruh pendukungnya ke gerbong cagub nomor urut 2. Ia menilai Isran-Hadi masih punya kans meraup banyak suara di ibu kota provinsi.
Setiap Pilkada Kaltim berlangsung, suara di 3 daerah yakni Samarinda, Balikpapan, dan Kukar kerap dianggap sebagai penentu. Bisa menang di 3 daerah itu, kans menjadi pemenang Pilkada pun lebih besar.
Maka tak heran, semua paslon akan memusatkan energi mereka untuk meraup banyak suara di 3 daerah itu. Tanpa mengesampingkan suara dari 7 kabupaten/kota lainnya.
Pada Pilkada Kaltim tahun ini, Balikpapan secara kasat mata sudah menjadi milik paslon 02, Rudy Mas’ud-Seno Aji. Karena suara Golkar begitu besar di sana.
Selanjutnya Kukar, situasinya masih 50:50, dengan kecenderungan mengarah ke Isran Noor-Hadi Mulyadi. Karena mereka berada 1 paket dengan calon petahana Edi-Rendi.
Rebutan Andi Harun
Nah yang menarik adalah Samarinda. Wilayah tier 1 Pilkada Kaltim. Kedua paslon saling adu taktik untuk meraih suara warga ibu kota.
Dalam hal ini, paslon 02 lagi-lagi diuntungkan. Karena calon wali kota tunggal, Andi Harun berada satu paket dengan mereka. Namun situasinya tak sesederhana itu. Publik telah mengetahui bahwa Andi Harun dan Isran Noor memiliki kedekatan secara personal. Sementara itu, Andi dianggap sebagai tokoh kunci karena elektabilitasnya sangat tinggi. Sampai-sampai tak ada parpol parlemen yang percaya diri melawannya di Pilkada Samarinda.
Karena semua parpol parlemen mendukungnya, termasuk PDIP dan Demokrat yang notabene mengusung Isran-Hadi. Maka tim pemenangan masing-masing partai membuat ‘paket’ Pilkada Samarinda dan Kaltim.
Partai pengusung Isran-Hadi memuat muka Andi Harun di baliho yang sama. Begitu juga dengan parpol pengusung Rudy-Seno. Gara-gara ini, Andi Harun sampai membuat klarifikasi bahwa ia mengikuti perintah partai, yakni akan memenangkan Rudy-Seno di Samarinda. Tidak sekali, ia melakukan klarifikasi sebanyak 2 kali.
Andi Harun’s Effect cuma Sedikit
Di atas kertas, paslon 02 kini sedang di atas angin. Karena mereka didukung oleh paslon wali kota petahana di 2 kota, yakni Balikpapan dan Samarinda. Kemenangan tampak sudah di depan mata.
Namun menurut pengamat politik Kaltim Syaiful Bachtiar kondisi di lapangan akan lebih dinamis. Ia memperkirakan bahwa pengaruh Andi Harun ke perolehan suara Rudy-Seno hanya sedikit.
Hal ini karena karakteristik pemilih Samarinda yang relatif cair. Alias tidak terpatok pada 1 tokoh tertentu saja. Dalam hal ini, memang mayoritas warga Kota Tepian akan memilih Andi, tapi belum tentu memilih Rudy.
“Dukungan yang disampaikan Andi Harun ke paslon nomor urut 2 di Pilgub itu tidak sama dengan. Dukungan itu akan berkontribusi besar terhadap arah pilihan pemilih pada khususnya.”
“Sehingga arah pilihan itu tidak sepenuhnya berpeluang besar satu paket. Misalnya ketika masyarakat Samarinda memilih Andi Harun untuk kotanya, tapi di Pilgub tidak mesti sama dan tidak mesti linier dengan yang didukung Andi,” jelasnya, Senin.
Syaiful juga sepakat dengan anggapan sebagian warga Samarinda. Bahwa bahasa tubuh Andi Harun seperti menyiratkan bahwa dukungannya ke Rudy-Seno hanya semata-mata mengikuti intruksi partai. Bukan berangkat dari hatinya. Terlepas hal itu sudah dijawab oleh Andi, bahwa ia bertekad memenangkan Rudy-Seno di kotanya.
“Menurut saya gesturnya lebih mengarah pada kepentingan politik dalam dukungan partai politik yang bersangkutan ketimbang secara pribadi. Namun silakan masyarakat bisa menafsirkan sendiri.”
Masyarakat Memilih Berdasarkan Program
Selain alasan pemilih di Kota Samarinda masih dinamis, Syaiful menilai, masyarakat juga telah cukup cerdas menentukan arah pilihan calon pemimpin. Jika diamati banyak yang memilih berdasarkan program dan visi misinya.
Masyarakat akan cenderung memilih, calon pemimpin yang menawarkan program dan visi misi yang rasional, masuk akal, dan menjadi solusi konkret terhadap berbagai masalah yang terjadi di Samarinda bahkan Kaltim.
“Kemampuannya (pemilih) sudah cukup tinggi untuk melihat program rasional. Artinya logika-logika memilih berdasarkan program masih besar.”
Dengan demikian, menurut akademisi Unmul ini, peluang pasangan Isran-Hadi ataupun Rudy-Seno masih lah sama. Masih 50:50. Tergantung kedua paslon untuk memanfaatkan momen kampanye ini.
“Jadi tinggal tim pemenangan kampanye dan paslon, bagaimana meyakinkan masyarakat terhadap visi misi dan program yang dibawa,” kata Syaiful.
Namun, peluang untuk memilih satu paket juga masih ada. Yakni memilih Andi Harun dengan paslon yang didukungnya. Namun hal itu bisa berpeluang besar jika memiliki variabel lain. Misalnya money politik.
Atau alasan lain, misalnya program calon kepala daerah di Pilkada Kaltim yang linier atau sinkron dan sejalan dengan program yang dimiliki calon kepala daerah di tingkat kota. Bagi Syaiful itu punya peluang besar.
“Andi Harun mungkin punya pengaruh, namun tidak begitu besar untuk pilihan itu sepaket. Terutama tanpa variabel tersebut.”
Paslon Harus Yakinkan Masyarakat Samarinda
Agar kontestasi berjalan dengan fair, Syaiful mendorong kedua paslon untuk fokus pada menghapus keraguan masyarakat. Dengan penjelasan program dan juga visi misi yang jelas dan mudah dicerna. Sehingga masyarakat menjadi semakin yakin untuk menentukan pilihan.
Lalu, untuk di Kota Samarinda sendiri, lebih baik untuk mengungkapkan kontribusi yang bisa paslon tawarkan untuk perkembangan Kota Samarinda jika terpilih. Sehingga para pemilih punya pertimbangan tambahan.
Kata Syaiful, paslon nomor urut 1 Isran-Hadi punya peluang untuk membuka kontribusi dan bantuan dari Pemprov Kaltim untuk Ibu Kota Kaltim semasa duo petahana menjabat. Hal itu, menurut Syaiful itu akan lebih efektif.
“Paslon 02 perlu juga membuka kontribusi apa yang sudah diberikan kepada masyarakat Kota Samarinda. Itu lebih fair, ketimbang penyataan dukungan.”
Syaiful melihat, saat ini para paslon sedang disorot oleh banyak mata. Sehingga sangat baik jika para paslon populer karena karyanya. Dan menggerakkan masyarakat untuk memilih. Baginya setiap pemimpin punya kharismanya.
“Jadi tidak semuanya sama dengan, tidak satu kesatuan. Saya kira itu, masyarakat lah yang menetukan. Potensi sama juga ada, tapi potensi beda juga masih ada,” pungkasnya. (ens/dra)
-
POLITIK4 hari yang lalu
Akademisi: KPU Seharusnya Kampanyekan Kolom Kosong dengan Setara, Jangan hanya Mengurusi Debat 3 Kali Saja
-
KUBAR3 hari yang lalu
Jadi Saksi di Sidang Korupsi KWh Listrik Kubar; Sahadi, Yansel, hingga Noratim Bantah Terima ‘Pembagian’ Uang dari Terdakwa
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
DPRD Kota Balikpapan Siap Dukung Program Prioritas Pemerintah
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Komisi II Segera Agendakan RDP dengan OPD, Bahas Keluhan Warga Balikpapan
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
DPRD Balikpapan Kembali Dorong Pembangunan Flyover
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Tingkatkan Potensi PAD, DPRD Balikpapan Siap Perjuangkan Anggaran Pantai Manggar
-
OLAHRAGA1 hari yang lalu
Persib dan Bali United Raih Hasil Minor, Borneo FC Resmi Puncaki Klasemen Liga 1 Pekan ke-10
-
PASER3 hari yang lalu
Yenni Eviliana bakal Bawa Kecelakaan Truk Batubara di Poros Kaltim-Kalsel ke Rapur