Connect with us

SEPUTAR KALTIM

4 Bendungan di Kaltim Alami Kekeringan, Masyarakat Tolong Jangan Boros Air Bersih

Diterbitkan

pada

kaltim
Fenomena kekeringan Bendungan Lempake Samarinda, Jumat 4 Agustus 2023. (Yanti/Kaltim Faktual)

Memasuki musim kemarau. Empat bendungan di Kaltim mengalami kekeringan. BWS Kalimantan IV mengimbau masyarakat untuk tampung air bersih saat ini. Dan lebih bijak menggunakannya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Unit Pengelola Bendungan (UPB). Kaltim memiliki empat bendungan yang masih aktif. Serta dua bendungan yang masih dalam proses penyelesaian.

Seminggu terakhir, BWS Kalimantan IV Kementerian PUPR telah melakukan monitoring terhadap kondisi bendungan-bendungan tersebut.

Berdasarkan pantauan tersebut. Empat bendungan, yakni Bendungan Manggar, Teritip, Lempake, dan Samboja. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap pasokan air ke PDAM di wilayah tersebut.

Kepala UPB I Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Fatturrahman menyebutkan saat memasuki musim kemarau seluruh bendungan di Kaltim memang kerap mengalami kekeringan.

Baca juga:   Dinas Kehutanan Kaltim Gelar Gladi Posko Karhutla

“Sumber daya tampung air di waduk berpotensi mengalami pengeringan,” ungkapnya, Jumat 4 Agustus 2023.

Sebelum memasuki musim kemarau ini. BMKG telah memperingatkan masyarakat akan terjadinya El Nino pada bulan Agustus hingga September mendatang.

“El Nino bukan hanya berdampak pada karhutla. Juga berdampak pada kekeringan di bendungan,” jelasnya.

Untuk mengatasi devisit air selama kemarau. BWS Kalimantan mengambil langkah penutupan pintu air pembuangan dan penampungan air di enam bendungan yang ada di Kaltim. 

“Meliputi bendungan Manggar, Lempake, Tertib, Samboja, dan 2 bendungan lainnya yang sedang on going yakni Bendungan Marang Kayu dan Sepaku Semoi,” tutur Fatur.

Nantinya, selama musim kemarau ini. Keenam bendungan tersebut akan digunakan sebagai sumber pasokan kebutuhan air baku PDAM.

Baca juga:   Rakor LPTQ Sebagai Ajang Persiapan Kaltim Menjadi Tuan Rumah MTQ Nasional Tahun 2024

Lebih lanjut, terkait ketinggian air di setiap bendungan tidaklah sama. Mulai dari tinggi muka air hingga pengoperasiannya. Sehingga, berakibat pada jumlah pasokan air ke bendungan.

“Setiap bendungan itu luasannya dan ketinggian berbeda sesuai dengan RTOW (Rencana Tahunan Operasi Waduk),” ungkapnya.

Di luar itu, PDAM masih menyesuaikan ketersediaan air baku yang dibutuhkan oleh masyarakat di setiap wilayah.

“Seperti di Bendungan Manggar. PDAM boleh mengambil air 1.100 liter/detik,” jelasnya.

BWS Kalimantan mengimbau masyarakat untuk melakukan penampungan air sebagai cadangan. Untuk menghadapi musim kemarau saat ini.

“Masyarakat diharapkan lebih bersabar dalam menghadapi musim kemarau ini dan tidak menggunakan air berlebih,” pungkasnya. (*/dmy/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Baca juga:   Pemberdayaan Kelompok Tani, Strategis Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kaltim
Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.