BALIKPAPAN
4 Legenda Asal-usul Nama Kota Balikpapan

Kota Balikpapan yang kini berusia 126 tahun, ternyata memiliki 4 legenda yang menjadi asal-usul nama kota tersebut. Versi mana saja yang pernah kamu dengar?
Selama puluhan tahun sebelum Bandara APT Pranoto membagi jumlah pergi dan kedatangan. Kota Balikpapan adalah pintu gerbang Kalimantan Timur. Keberadaan bandara berkelas internasional dan pelabuhan antarpulau. Menjadikan kota di tenggara Kaltim sebagai kota transit.
Karenanya, Balikpapan lebih dulu maju pesat ketimbang Kota Samarinda dan Kota Bontang. Belum lagi keberadaan minyak bumi yang melimpah. Membuat kota ini kerap kedatangan ekspatriat. Imbasnya, industri perhotelan dan pusat perbelanjaan maju signifikan.
Sebanyak 10 wali kota telah memimpin Balikpapan sejak 1960 hingga sekarang. Beberapa di antara wali kota dan wakilnya, adalah politisi besar Bumi Etam, seperti mendiang Imdaad Hamid dan Mukmin Faisyal, Rizal Effendi, Heru Bambang, dan wali kota saat ini Rahmad Mas’ud.
Penentuan usia Balikpapan sendiri dikaitkan dengan pengeboran pertama Sumur Minyak Mathilda pada 10 Februari 1897 lalu. Inilah hari yang ditetapkan sebagai hari pertama Kota Balikpapan berdiri.
Namun, soal asal-usul Kota Minyak sampai sekarang masih misteri. Karena ada 4 legenda rakyat yang berkembang dan disebut sebagai awal mula penamaan kota tersebut. Keempat legenda memiliki alur cerita yang berbeda, namun uniknya, latarnya sama;Teluk Balikpapan.
Bagi yang sejak kecil tinggal di Balikpapan dan wilayah sekitarnya seperti PPU dan Paser. Legenda-legenda ini sempat masuk kurikulum sekolah loh. Coba ingat-ingat, mana yang pernah kamu dengar. Dan kamu percayai sampai sekarang?
1. Kuleng dan Papan

Legenda Suku Pasir Balik atau Pasir Kuleng disebut sebagai cikal bakal nama Balikpapan. Orang-orang Suku Kuleng merupakan keturunan sejoli Kayun Kuleng dan Papan Ayun.
Daerah tempat kakek dan nenek moyang Suku Kuleng tersebut tinggal, lantas dikenal sebagai nama Kuleng Papan. Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya balik. Jadilah Kuleng Papan diartikan sebagai Balik dan Papan – Balikpapan.
2. Papan yang Hilang

Pada tahun 1739, saat ‘cikal Balikpapan’ masih menjadi wilayah Kesultanan Kutai. Sang pemimpin, Sultan Aji Muhammad Idris memerintahkan penduduk Desa Balipapan. Menyumbang seribu lembar papan untuk pembangunan istana di Kutai Lama.
Papan yang diminta dikirim ke Kutai Lama lewat air. Tapi setiba di lokasi, ada 1o lembar papan yang terlepas dan hilang. Papan-papan itu lalu ketemu di daerah bernama Jenebora dan langsung dikirim ke Kutai Lama.
Peristiwa papan yang hilang ini dipercaya menjadi asal-usul nama Balikpapan yang berasal dari “Baliklah Papan Itu”.
3. Putri Petung

Dahulu kala, seroang raja yang memimpin Kerajaan Pasir membuang anaknya yang bernama Putri Petung. Agar anak tersebut tidak ditangkap oleh musuh.
Putri Petung yang masih balita diikat pada papan dan dilepas ke laut. Namun papan itu terbalik karena terkena gelombang laut.
Putri Petung yang malang kemudian ditemukan oleh nelayan. Masih dalam keadaan terikat di papan dan terbalik. Tempat ditemukannya Putri Petung itu lantas diberi nama Balikpapan.
4. Perahu Panglima Sendong

Alkisah pada abad ke-17, putri Raja Pasir Aji Muhammad bernama Aji Tatin menikah dengan seorang bangsawan dari Kesultanan Kutai.
Usai menikah, Aji Tatin meminta warisan pada ayahnya. Lalu diberilah sebuah kawasan teluk yang subur dan makmur (kini bernama Teluk Balikpapan).
Suatu ketika, Aji Tatin memerintah Panglima Sendong untuk menarik upeti pada rakyatnya. Berupa papan dengan menggunakan perahu.
Saat mengangkut papan, perahu tersebut terkena badai laut yang mengerikan. Singkat cerita, perahu yang mengangkut papan itu terbentur karang lalu karam. Panglima Sendong dan pasukannya tewas.
Batu karang pembawa petaka itu kemudian tumbuh menjadi sebuah pulau. Yang kini dinamakan Pulau Tukung. Nah, peristiwa ini juga disebut sebagai legenda asal-usul nama Balikpapan. (dra)
Naskah: Ahmad A. Arifin | Kaltim Faktual

-
PARIWARA5 hari ago
Tunjukan Komitmen Terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan, Yamaha Masuki Fase Studi Kendaraan Listrik dengan Sistem Swap Battery
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Daya Beli Petani Kaltim Menguat, NTP Capai 144,66 di Agustus 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kesbangpol Teguhkan Komitmen ASN dalam Menjaga Persatuan di Era Digital
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Gubernur Harum: Setiap Rupiah APBD Wajib Digunakan untuk Rakyat
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Disnakertrans Kaltim Gelar Seminar K3, Perkuat Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan Kerja
-
SAMARINDA4 hari ago
RRI Samarinda Tegaskan Transformasi Digital, Hadirkan Layanan RRI Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim CorpU Jadi Strategi Pemprov Tingkatkan Kompetensi ASN
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
ASN Kaltim Diminta Jadi Benteng Persatuan di Era Digital dan Pembangunan IKN