OLAHRAGA
8 Fakta Menarik dari Laga Bali United vs Borneo FC

Kemenangan Borneo FC dari Bali United dengan skor 3-1 menghadirkan banyak fakta menarik. Nomor 4 paling emosional.
Laga perebutan pucuk klasemen antara Bali United melawan Borneo FC Samarinda memang sudah berlalu. Namun laga pada pekan ke-15 itu menghadirkan banyak fakta menarik. Yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Oke deh, tanpa berlama-lama lagi, berikut 8 fakta menarik dari laga tersebut.
Kekalahan Perdana
Bali United akhirnya menderita kekalahan perdananya pada Liga 1 dengan format bubble. Pada 3 pekan awal, Lerby Eliandry dkk menjadi satu-satunya tim yang selalu menang.
Kekalahan pertama dari Borneo FC ini membuktikan bahwa tidak ada tim yang betul-betul melangkah mulus dalam jadwal super padat ini.
Lini Depan Buntu
Bali United selalu mencetak 3 gol dalam 3 laga sebelum bertemu Pesut Etam. Namun agresivitas gokil itu mendadak tumpul ketika bersua Borneo FC. Kekokohan Javlon dan Agung Pras serta duet holding Hendro Siswanto dan Kei Hirose. Membuat Mbarga dkk tidak bisa mengkreasikan banyak peluang.
Pada akhirnya, dari 8 kali percobaan tembakan. Hanya 1 yang mengarah tepat ke gawang Angga Saputro.
Babak Pertama Terburuk
Judul ini tentu berlaku (masih) buat Bali United. Sebabnya, pada 3 laga selama sistem bubble. Serdadu Tridatu selalu bisa mencetak gol pada babak pertama. Dari menit belasan, sampai maksimal menit ke-20-an, mereka sudah bisa bikin gol.
Namun intensitas ketat yang ditampilkan Pasukan Samarinda membuat Bali tak bisa bergerak leluasa. Hasilnya, sepanjang babak pertama, tak ada gol yang mampu mereka buat.
Barangkali, ini termasuk faktor besar mengapa tim besutan Teco akhirnya menderita kekalahan.
Kebobolan 3 Gol
Selain selalu menang dalam 3 laga sebelumnya. Dan selalu bikin 3 gol. Yang semuanya dipatahkan Pesut Etam. Bali juga mencatat rekor buruk untuk urusan pertahanan.
Sebelumnya, Bali maksimal hanya kebobolan 2 gol. Saat bersua Matheus Pato dkk, ketangguhan Pacheco cs mendadak runtuh. Mereka kebobolan 3 kali.
Pembuktian Para Mantan
Ada 3 mantan pemain andalan Pasukan Samarinda yang bermain sejak awal pada laga itu mengenakan seragam merah. Yakni Muhammad Ridho, Leonard Tupamahu, dan Lerby Eliandry. Sementara dari sisi Borneo, Lilipaly harus melawan mantan rekan seperjuangannya.
Nama Ridho mulai mencuat sebagai penjaga gawang top saat membela tim asal Samarinda. Lerby, berdasar catatan Transfermarkt, adalah top skor sepanjang masa Borneo FC hingga saat ini.
Sementara Lilipaly, dia adalah bintang besar bersama tim asal Pulau Dewata. Dan turut serta memenangkan 2 trofi Liga I.
Nah, pada laga itu. Lerby membuat gol ke gawang mantan timnya. Begitupun Lilipaly yang tampil spartan sepanjang dimainkan. Dan menyumbang 1 asis untuk gol Agung Pras.
Raja Gol
Hingga liga dihentikan sementara, Borneo menjadi tim paling subur di Liga 1 musim ini. Sampai akhirnya status raja gol itu direbut Bali United. Hanya 1 laga, yang kebetulan melibatkan kedua tim dalam 1 lapangan. Status raja gol kembali menjadi milik Pasukan Samarinda.
Berbagi Poin
Tiga poin yang didapat Pesut Etam membuat mereka mengemas 30 poin dari 15 laga. Jumlah yang sama dengan milik Bali United. Namun Borneo FC Samarinda berhak menempati pucuk klasemen karena unggul selisih gol. Raja gol gitu loh.
Unggul Setelah Kurang Pemain
Aneh tapi nyata. Borneo baru bisa membuat gol ketika mereka kekurangan pemain. Usai M. Sihran mendapat kartu kuning kedua pada awal babak kedua. Tak hanya 1 gol, namun 3 gol sekaligus.
Hal ini bisa terjadi karena sepanjang laga, skuat Pesut Etam bermain super disiplin. Yang paling mengejutkan tentunya rapinya sistem transisi yang mereka tunjukkan sampai penghabisan laga.
Kalah Permainan, Menang Pertandingan
Borneo FC kalah dari sisi permainan; ball possession (44%:56%), operan (295:373), akurasi umpan (77%:79%). Namun Pesut Etam unggul efektivitas di mana mereka berhasil membuat gol (3:1) dan tembakan tepat sasaran (4:1) dari sama-sama 8 upaya tendangan.
Ya, begitulah sepak bola. Yang menguasai permainan, belum tentu jadi pemenang. Sabar ya, Bali United. (dra)
Penulis: Ahmad A. Arifin (Kaltim Faktual)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Gubernur Kaltim Minta BUMD Perkuat Peran dalam Peningkatan PAD melalui Sektor Tambang dan Migas