OLAHRAGA
Stefano Lilipaly ‘Kecewa’ Gol Kedua ke Gawang Persija Adalah Golnya

Stefano Lilipaly buka suara soal gol kedua Borneo FC ke gawang Persija. Yang sempat jadi perdebatan, apakah itu golnya atau Terens Puhiri. Begini katanya.
Ada kejadian menarik saat Borneo FC mengalahkan Persija dengan skor 3-1 pada Rabu lalu. Tim tamu yang mendominasi pertandingan, berhasil menyamakan skor jadi 1-1 pada menit ke-78. Lewat kaki pemain pengganti Osvaldo Haai.
Bukan patah arang, skuat Pesut Etam malah merespons dengan berbalik menggempur pertahanan Hansamu Yama dkk. Hasilnya, selang 2 menit saja. Borneo FC berhasil membuat keunggulan.
Stefano Lilipaly mengirim umpan lambung ke muka gawang Andritany. Bola kemudian coba disambar Terens Puhiri yang tak terkawal. Lalu gol!
Seluruh pemain Borneo lantas merayakan gol itu dengan sangat riang. Namun yang jadi soal, gol itu punya siapa?
Dalam tayangan ulang, kamera tak menangkap momen dengan sempurna. Jadinya 50:50. Antara tersentuh kaki Terens atau tidak.
Indosiar menyebut itu gol Terens. Begitu juga Google yang awalnya mencatat itu gol pemain Papua. Sebelum akhirnya diganti.
Namun akun ofisial Borneo FC dan panpel menyebut itu gol Stefano. Karena Terens sebenarnya tidak menyentuh bola.
Penjelasan Stefano Lilipaly
“Awalnya saya pikir itu gol Terens,” ujar Fano, Sabtu sore.
Fano memang awalnya berniat mengirim umpan. Bukan melakukan sepakan langsung ke dalam gawang. Maka ketika Terens seolah-olah menyambarnya, pemain naturalisasi itu girang bukan main.
“Tapi Tepu bilang dia tidak kena bola,” jelasnya lagi.
Mendengar penjelasan rekannya itu, Fano sempat ‘kecewa’. Karena sebenarnya dia sangat senang bisa membuat 2 asis pada laga itu. Yang bisa menjadi asis kesembilannya musim ini. Sekaligus memuncaki daftar pemberi asis Liga 1 bersama Eber Bessa.
“Sebenarnya asis lebih bagus buat saya. Tapi gol juga enak,” jelas Fano.
“Yang paling penting adalah gol itu bagus buat tim. Karena akhirnya kami menang,” tegasnya.
Bukan Gol Pembunuh
Gol itu bisa disebut sebagai kill the game. Karena kejadiannya begitu cepat. Serta terjadi pada menit ke-80. Persija yang selama satu jam lebih bersusah payah membuat gol penyama kedudukan. Harus menerima kenyataan kembali tertinggal 2 menit setelahnya.
Terlebih, gol itu semakin meningkatkan agresivitas Pasukan Samarinda. Sehingga Matheus Pato menutup laga itu dengan keunggulan 3-1.
Meski begitu, kapten Persija Andritany menyebut bahwa gol yang sebenarnya membunuh pertandingan adalah gol Pato pada menit ke-87.
“Bukan gol kedua yang membunuh pertandingan. Kami masih percaya bisa membalikkan keadaan setelah itu.”
“Tapi gol ketiga lah yang membuat harapan kami pupus. Gol itu membunuh pertandingan,” ungkap Andritany. (dra)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda