OLAHRAGA
Resmi Berpisah, Ini Statistik Jonathan Bustos di Borneo FC
Sama seperti Pato, karier terbaik Jonathan Bustos sebagai pesepakbola, adalah saat membela Borneo FC. Bedanya, pemain Argentina memilih tak memperpanjang kontraknya di klub Samarinda.
Borneo FC Samarinda dan Jonathan Bustos kini resmi berpisah. Pesut Etam melepas pemain yang kontraknya berakhir bulan depan itu melalui unggahan di media sosial.
“Dua Musim Kebersamaan yang Begitu Cepat dan Terima Kasih Telah Menjadi Bagian Dari Keluarga Besar Borneo FC Samarinda Jonathan Bustos. Sukses Untuk Karir Mu Berikutnya Mano, MANYALA!!” Bunyi pernyataan resmi klub.
“Thank you for making me so happy these two years, I will always carry you in my heart,” respons Bustos di kolom komentar.
Perpisahan ini adalah penegasan bahwa tidak akan ada lagi negoisasi perpanjangan kontrak. Antara Borneo FC dan agen Joni Bustos. Berdasar rumor yang beredar, manajemen klub sudah menyodorkan perpanjangan kontrak dengan nilai besar untuk gelandang kreatifnya. Sekitar akhir Maret kemarin.
Namun agen Joni meminta angka yang lebih besar. Jauh di atas valuasi Pesut Etam. Persoalan nominal diduga menjadi penyebab besar kedua belah pihak tidak done deal.
Kontrak Joni Bustos sejatinya baru berakhir pada akhir Mei mendatang. Namun Borneo FC tampak memilih mengucapkan perpisahan lebih dini. Sebelum si pemain mengumumkan klub barunya.
Statistik Bustos di Borneo FC
Jonathan Bustos bergabung ke Borneo FC pada Mei 2021 dengan skema free transfer. Usai meninggalkan klub asal Peru, FBC Melgar.
Ia langsung nyetel dengan permainan klub Samarinda. Dan membuat 1 gol serta 4 asis dari 8 laga pertamanya di Liga 1.
Namun setelah itu, Bustos seperti menghilang. Dalam 18 pekan, pemain berkaki kidal bermain 13 kali. Karena akumulasi kartu kuning dan cedera. Pada laga sebanyak itu, Joni tak menyumbangkan gol ataupun asis lagi. Perannya pada permainan pun cenderung turun.
Sempat tersiar rumor, bahwa Pesut Etam tak berencana memperpanjang kontrak si pemain. Karena performa angin-anginannya.
Namun pada 7 laga terakhirnya, Joni malah ngebut. Ia mencetak 4 gol dan 2 asis. Performa impresifnya membuat manajemen berubah pikiran.
Awal musim ini, penampilannya menurun lagi. Ia harus absen pada beberapa laga karena gangguan cedera. Namun setelah pulih, Joni menunjukkan kelasnya. Total ia bermain 30 kali di Liga 1. Kebanyakan pada posisi gelandang tengah-free role.
Kontribusinya sangat positif untuk mengalirkan permainan. Yang paling mencolok, adalah skill goceknya yang luar biasa.
Secara total, dia bermain dalam 64 laga bersama Borneo FC di semua ajang. Menyumbang 11 gol dan 16 asis.
Karier Terbaik
Tahukah? Sepanjang kariernya, Bustos telah bermain dalam 115 laga bersama 5 klub berbeda. Di Argentina, Yunani, dan Peru, Joni tampil biasa saja. Selain hanya tampil 51 kali dalam 7 tahun. Dia juga hanya membuat 2 gol tanpa asis selama itu.
Dengan kata lain, pemain 28 tahun itu sangat cocok dengan sepak bola Indonesia. Khususnya di Borneo FC. Karena di tim Samarinda lah, dia bermain layaknya maestro. Dan mendapat cinta yang begitu besar dari para suporter.
Sayang masa-masa terbaik dalam kariernya, resmi berakhir. Bustos memilih mencari petualangan baru di klub lain. Mampukah dia mengulangi performa impresifnya seperti saat membela panji Pesut Etam? (dra)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoRRI Samarinda Gelar Drama Musikal “Ranam Banua”, Serukan Pelestarian Alam dan Budaya Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoGubernur Kaltim Tetapkan Direksi Baru BUMD Periode 2025–2030
-
SAMARINDA4 hari agoBabinsa Sungai Pinang Dampingi Penyaluran Makanan Bergizi Gratis di Sekolah Dasar
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPemprov Kaltim Raih Top GPR Award 2025 untuk Inovasi Komunikasi Publik Digital
-
PARIWARA5 hari agoYamaha dan Bosch Gelar Pelatihan Safety Riding: Wujud Komitmen Ciptakan Budaya Berkendara Aman
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPemprov Kaltim Matangkan Arsitektur SPBE Menuju Tata Kelola Digital Terpadu
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoGubernur Harum Ajak Warga Kaltim Jadikan Menanam Pohon sebagai “Sedekah Oksigen”
-
NUSANTARA4 hari agoKemendagri Dorong Penguatan Deteksi Dini Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

