SEPUTAR KALTIM
100 Ribu Pekerja Rentan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Gubernur Kaltim: Harus Jalan, Jangan cuma Seremonial
Gubernur Kaltim meminta program BPJS Ketenagakerjaan untuk 100 ribu pekerja rentan. Seperti marbot, pendeta, nelayan, hingga petani. Agar konsisten dijalankan. Bukan sekadar seremonial.
Sebanyak 100 ribu pekerja rentan di Kaltim mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Pada 2 layanan, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Pekerja rentan adalah pekerja di sektor informal yang kondisi kerja mereka jauh dari nilai standar, memiliki risiko tinggi, dan berpenghasilan sangat minim. Selain itu juga rentan terhadap gejolak ekonomi dan tingkat kesejahteraan di bawah rata-rata alias tidak memiliki gaji tetap.
Mereka yang masuk dalam kategori ini di antaranya marbot masjid, pengajar Quran, pendeta, biksu, pekerja disabilitas, petani, nelayan, pedagang kecil, hingga tenaga kesehatan non medis.
Program ini adalah intruksi Pemerintah Pusat. Secara teknis, pembiayaannya akan bersumber dari APBD Kaltim serta kabupaten/kota.
Saat me-launching program ini pada Rabu 5 Juli kemarin. Guburnur Kalimantan Timur, Isran Noor meminta kepada setiap kepala daerah untuk konsisten dalam menjalankan program ini.
“Saya harap baik bupati atau wali kota agar selalu menjalankan program ini. Tidak sebatas hanya seremonial saja,” tegasnya.
Ke depan, Isran ingin jumlah penerima manfaat program ini bertambah. Nantinya pemprov akan berkoordinasi dengan pemkab/kot. Untuk menindaklanjuti Pergub 19/2023 yang baru saja diteken.
“Kalau 100 ribu itu kan belum 100 persen. Karena perkiraan ada sekitar 500 ribu pekerja rentan yang harus dilindungi,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan Pemprov Kaltim telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukam perlindungan bagi tenaga honorer atau Non ASN.
“Kalau di provinsi sudah seluruhnya pekerja honorer atau Non ASN terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Gubernur Isran berharap, program ini bisa tepat guna dan sasaran. Untuk memberi perlindungan pada pekerja rentan. Serta untuk mengikis angka kemiskinan ekstrem. (dmy/fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoMembanggakan Kaltim! Wagub Seno Aji Dinobatkan sebagai Alumni Berprestasi UPN Veteran Yogyakarta
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoSiap-Siap! Rute Internasional Samarinda–Kuala Lumpur Bakal Mengudara Tahun Depan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari agoDorong Branding dan Promosi Wisata Tanjung Gading Balikpapan, Mahasiswa KKN ITK Bikin Website dan Pelatihan Produksi Merchandise
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoInilah 10 Provinsi Dengan Lahan Kelapa Sawit Terluas di Indonesia, Kaltim Termasuk?
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoKabar Kurang Sedap bagi Petani, Harga TBS Sawit Kaltim Periode Awal Desember Kembali Turun
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoAntisipasi Bencana di Kaltim, Dinsos Stok 17.000 Paket Logistik untuk Setahun Penuh
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPeduli Bencana Aceh, Pemprov Kaltim Terjunkan 37 Relawan ke Aceh Tamiang
-
OLAHRAGA4 hari agoMana yang Lebih Efektif? Membandingkan Lari, Gym, Pilates, dan Zumba untuk Kebugaran Optimal

