SAMARINDA
Pembangunan Ulang Pasar Pagi Samarinda Punya Potensi Batal

Jadi tidaknya pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda. Akan ditentukan antara pertengahan Oktober sampai November. Wali kota meminta semuanya tenang menanti keputusan.
Rencana Pemkot Samarinda merobohkan lalu membangun ulang Pasar Pagi tidak semulus yang dibayangkan. Berawal dari persoalan relokasi, gejolak terus berkembang setelahnya.
Dari permintaan pedagang menunda proyek sampai lepas Idulfitri 2024. Sampai opini yang menyebut bangunan pasar legendaris itu masih kokoh. Tidak serapuh yang disebutkan oleh pemkot. Dampak dari polemik ini, kata pedagang, membuat pembeli takut datang. Sehingga pendapatan mereka menurun.
Belum lama ini, beberapa pedagang curhat ke DPRD Samarinda. Legislatif kemudian berpendapat. Kalau rencana pemkot ini belum matang. Jadi disarankan penundaan. Sampai semua rencana 100 persen siap. Untuk menghindari mangkrak.
Wali Kota Buka Suara
Mendapat tuntutan dan saran seperti itu. Wali Kota Samarinda Andi Harun akhirnya buka suara. Menurutnya, proyek ini masih 50:50. Bisa lanjut, bisa juga batal total. Masih bisa dibicarakan.
Meski begitu, opsi pembatalan bukan sepenuhnya karena ‘riak-riak’ yang terjadi. Melainkan murni penilaiannya pada konsep yang diusung Dinas Perdagangan (Disdag).
Hanya lanjut atau batal. Andi sama sekali tidak membuka opsi menunda hingga pertengahan tahun. Dengan alasan pola anggaran.
“Kami bisa memahami permintaan pedagang. Pedagang itu ingin memanfaatkan momentum Idulfitri dan Ramadan untuk berjualan. Tapi di sisi lain, perjalanan APBD kan dari satu Januari. Berakhir di Desember.”
“Kalau setelah Lebaran. Ya berarti lebih dari separuh perjalanan APBD akan lewat. Secara administratif maupun secara teknis pembangunan fisiknya tidak mungkin dilakukan setelah Idulfitri atau Iduladha,” jelas Andi Harun pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Andi bilang kalau batal atau lanjut itu. Punya konsekuensi masing-masing.
Jika lanjut, maka proyek akan berjalan sesuai rencana awal. Yakni pembangunan awal tahun. Konsekuensinya pedagang harus pindah sebelum akhir tahun. Sementara jika tetap ngotot setelah Idulfitri, maka akan berpotensi lebih buruk lagi.
Karena kata wali kota, jika pembangunan setelah Idulfitri bisa beresiko terhadap mangkraknya pembangunan. Karena proyek besar itu tidak bisa dikerjakan hanya lima bulan.
“Itu kegiatan yang cukup besar karena kita melakukan rehabilitasi total. Sangat tidak mungkin dilakukan di pertengahan tahun.”
Sayangkan Sikap DPRD Samarinda
Wali Kota Samarinda itu menyayangkan sikap DPRD yang ikut mendukung pembangunan dilakukan pasca-Idulfitri. Menurutnya, DPRD seharusnya memahami bahwa anggaran dimulai pada Januari.
“Alternatifnya tidak banyak pilihan. Ya kita opsinya pertama adalah batal. Atau yang kedua, yang mungkin kalau pemerintah menganggap bahwa memang tidak bisa lagi ditunda ya kita tetap laksanakan proyek di awal tahun,” ungkap Andi.
Kemungkinan mendapat protes dari sebagian pedagang sudah dilihatnya jika mengambil opsi kedua. Namun menurut laki-laki yang biasa dipanggil AH itu masih ada solusi. Masih ada potensi mencari win-win solution. Nanti akan dibuka obrolan dengan berbagai pihak. Setelah Disdag presentasi konsep.
Pembangunan Ulang Pasar Pagi Segera Ditentukan
Pekan lalu, persiapan presentasi Disdag baru mencapai 95 persen. Kalau sudah final, Disdag akan mempresentasikan pada wali kota. Andi bilang, pemaparan itu dilakukan paling cepat pertengahan Oktober nanti. Atau paling lambat bulan depan.Dari situ baru nanti diputuskan. Mau lanjut atau batal.
“Pemindahan pedagang yang di November dan Desember itu nanti setelah ambil keputusan. Kalau jadi, kita nanti lanjutkan pembangunannya maka kita akan ambil opsi untuk mencarikan tempat,” kata Andi Harun.
Untuk relokasi sendiri, semua tempat masih diupayakan. Karena memang tidak mudah, dan bukan kewenangan pemkot untuk langsung menggunakan lahan pilihan.
Andi meminta semua pihak untuk tenang. Dan memikirkan hal berdasarkan kepentingan banyak orang. Bukan hanya keinginan pribadi. Karena kalau saling ngotot pakai keinginan pribadi maka proyek tidak akan pernah beres.
“Padahal niat pemerintah itu sangat baik. Tapi program pemerintah, niat pemerintah kan bebas nilai. Sebaik-baiknya rencana masih ada saja yang menilai minus. Ya kita serahkan. Karena memang bebas nilai,” pungkas Andi Harun. (ens/dra)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai