SEPUTAR KALTIM
Pemprov Kaltim Ikuti Penilaian Tahap II PPD Kategori Provinsi

Pemprov Kaltim saat ini sedang mengikuti Penilaian Tahap II PPD yang dilaksanakan PPN/Bappenas. Proses yang dilakukan cukup panjang. Mulai dari wawancara dan verifikasi lapangan kepada jajaran pemerintah provinsi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menjalani Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kategori Provinsi Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) sendiri merupakan kegiatan pengendalian perencanaan pembangunan daerah oleh Kementerian PPN/Bappenas melalui evaluasi kreatif dan komprehensif terhadap pembangunan daerah untuk tingkat provinsi, kabupaten, dan kota setiap tahun.
Pemerintah pusat memberikan apresiasi kepada provinsi, kabupaten dan kota yang berhasil dengan baik dalam perencanaan, pencapaian pelaksanaan dan inovasi pembangunan.
Kegiatan PPD ini sebelumnya dikenal dengan nama Anugerah Pangripta Nusantara (APN) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011.
Mulai tahun 2018, APN berubah nama menjadi PPD yang penilaiannya tidak hanya pada aspek perencanaan, namun juga meliputi pencapaian pelaksanaan pembangunan.
Dalam proses penilaian PPD Tahap II di Kaltim, tim penilai dari Kementerian PPN/Bappenas melakukan wawancara dan verifikasi lapangan kepada jajaran pemerintah provinsi.
Penilaian Tahap II wawancara dan verifikasi bertujuan untuk memperoleh informasi dan konfirmasi dari stakeholders perencanaan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian pembangunan, kualitas dan proses penyusunan dokumen perencanaan, serta inovasi daerah.
Di hadapan jajaran tim penilai, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Yusliando memaparkan terkait progres pembangunan Kaltim.
Prinsip pembangunan Kaltim tahun 2024-2026 mengusung tema, “Membangun Kaltim untuk Nusantara”.
Tema itu diangkat sesuai dengan arah pembangunan Kaltim ke depan yang menyongsong keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Yusliando juga menyampaikan terkait capaian-capaian pembangunan yang berhasil ditorehkan oleh Kaltim. Terutama di bidang ekonomi, sosial, pengentasan kemiskinan dan pendapatan daerah.
“Kinerja perekonomian 2023 tumbuh sebesar 6,22 persen. Lebih tinggi dibanding capaian tahun 2022 dan tertinggi di regional Kalimantan dan lebih tinggi dari tingkat Nasional,” ungkap Yusliando saat memberikan paparan dalam Penilaian Tahap II PPD 2024 di Ballroom Crystal 2 Hotel Mercure Samarinda, Rabu 13 Maret 2024.
Yusliado juga mengatakan bahwa londisi ketenagakerjaan di Kaltim juga terus membaik dan menunjukkan tren penurunan.
Tahun 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,31 persen. Lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan lebih baik dari TPT Nasional.
Selama tiga tahun terakhir, tingkat kemiskinan di Kalimantan Timur pun mulai mengalami penurunan dari sisi jumlah maupun persentase.
Di tahun 2023 tingkat kemiskinan Kalimantan Timur menjadi 6,11 persen lebih baik dari Nasional. pencapaian kinerja pengentasan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Timur, pada tahun 2023 mencapai 0,10 persen atau yang terbaik se-Indonesia. (rw)

-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud