Connect with us

GAYA HIDUP

Jangan Banyak Bertanya dan Cepat Membaur, Ini Tips Liburan ke Luar Negeri dari Solo Traveler

Diterbitkan

pada

Aulia Agustini ketika solo traveling ke luar negeri. (Dok Pribadi)

Bagi banyak orang, traveling atau liburan apalagi ke luar negeri, bukan hal mudah. Mulai dari biaya, budaya yang berbeda, hingga bahasa. Berikut tips liburan ke luar negeri dari solo traveler asal Samarinda.

Traveling kerap menjadi hal yang menyenangkan. Mengunjungi tempat baru dan menemukan hal baru. Bagi sebagian orang, bisa jadi hobi. Sebagian lain untuk rehat dari kesibukan, atau bahkan bagian dari pekerjaan.

Destinasinya juga sangat banyak. Semua tempat atau daerah yang jauh bisa jadi pilihan. Tergantung tujuan dan kebutuhan. Baik itu di  Indonesia atau ke luar negeri.

Namun untuk traveling atau berlibur ke luar negeri bukanlah hal yang mudah. Banyak persyaratan dan persiapan yang harus dilakukan. Pun ketika sudah sampai di luar negeri, perlu mengenal lingkungan baru.

Berikut tips traveling ke luar negeri dari solo traveler asal Samarinda Aulia Agustini.

Ia sudah bepergian ke beberapa negara tanpa didampingi agen.  Dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Maladewa, Turkey , Pakistan, India, hingga Thailand.

Siap Fisik, Planning Matang

Fisik tentu jadi hal yang utama dalam berpergian kemanapun. Termasuk ketika berlibur ke luar negeri. Jangan sampai malah sakit ketika berlibur, apalagi di negeri orang. Sehingga memastikan kondisi bugar sangat penting.

Baca juga:   Cerita Lengkap dari Sesi Latihan Perdana Borneo FC Musim 2024/25

Selanjutnya planning yang matang. Mulai dari kesiapan berkas administrasi, dana sesuai budget, hingga punya itinerary selama di negara yang dituju. Bisa riset terlebih dahulu soal budaya, bahasa, hingga tempat penting.

“Fisik harus kuat dan sehat, budget kita juga harus cukup. Dan kita harus menguasai tempat yang kita tuju itu seperti apa, budayanya dan orang-orangnya,” jelas Aulia belum lama ini.

“Kita harus pastikan juga, jika kita di sana harus mampu beradaptasi,” tambahnya.

Catatan penting dari Aulia, perlu untuk memperhitungkan banyak hal. Mulai dari list tujuan, tempat menginap dan segala rencana lainnya. Kata Aulia, jangan terlalu banyak bertanya.

“Karena kalau kita tanya-tanya terus justru bahaya, sangat mudah ke detect sama orang-orang yang punya niat jahat ke kita, apalagi tau kalau kita orang baru.”

Baca juga:   Dermaga Pasar Pagi Dibongkar, Aktivitas Bongkar Muat Pindah ke Pelabuhan Samarinda

Hindari Uang Cash

Membawa uang memang sangat perlu. Namun Aulia menyarankan untuk menggunakan pola cashless alias tanpa uang cash. Bisa menggunakan e-money atau kartu yang bisa dipakai di luar negeri. Dan membawa uang secukupnya saja.

“Atau kita bisa pakai Card saja, jangan sampai membawa uangnya juga berlebihan. Selain itu bawa obat-obatan juga penting.”

“Dan juga barang pribadi dipersiapkan sebaik mungkin, jangan terlalu banyak membawa, bawa yang seperlunya dan yang paling penting saja.”

Aulia juga menyarankan untuk menyediakan mata uang negara yang dituju. Bisa melakukan riset terlebih dahulu. Sehingga memudahkan dalam bertransaksi atau membeli sesuatu.

Siap Mental, Jangan Teledor

Siap mental menurut Aulia, yakni jika ada sesuatu hal di negara yang dikunjungi namun berbeda dan tidak sesuai dengan pribadi, jangan sampai menghujat atau menjatuhkan. Apalagi jika tujuannya mengenal budaya baru.

Selain itu, Aulia bilang perlu hati-hari dengan barang yang dibawa. Harus dijaga dengan baik. Dan tidak mudah percaya dengan orang baru yang tak dikenal. Karena kondisinya tentu berbeda dengan negara sendiri.

Baca juga:   Andi Harun: Teras Samarinda Tahap 1 Harus Selesai Juli, kalau Tidak ….

“Bagi pemula bisa hapalin dulu rute perjalanannya mau kemana saja, mulai dari bandara. Kita bisa pakai bus, train atau yang lainnya.”

“Kemudian jangan teledor, jaga barang terutama handphone dan passport. Jangan sampai hilang. Kalau uang hilang masih bisa pakai dompet digital, tapi kalau handphone dan passport itu akan sulit kalau kita mau balik ke Indonesia,” tambah Aulia.

Melokal dan Jalin Relasi

Aulia menyarankan untuk melokal alias menjalin relasi dengan warga lokal di negara yang dituju. Relasi itu akan bermanfaat untuk peluang pekerjaan, bisnis, atau jika ingin liburan untuk ke dua kalinya.

“Jangan sampai kita liburan sekadar liburan sebagai tourism tapi kita nggak bisa membangun ikatan emosional dengan warga lokal. Kalau saya memilih melokal dengan warga lokal di sana.”

“Yang tidak boleh saat travelling ya kita harus sesuaikan peraturan yang ada di negara itu, jangan sampai kita buta peraturan di sana,” pungkasnya. (ens/gdc)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.