SAMARINDA
Per 1 Agustus Taman Samarendah Jadi Area Bebas Parkir, Kadishub: Lawan Jukir Liar

Para pengunjung Taman Samarendah sudah tidak bisa lagi memarkirkan kendaraannya di kawasan sekitar taman per 1 Agustus nanti. Parkir dialihkan ke Museum Samarinda dengan gate parkir dan sistem non-tunai.
Keberadaan juru parkir (jukir) liar di berbagai titik parkir di Kota Samarinda, masih jadi masalah yang sulit diatasi oleh Pemerintah Kota Samarinda. Jukir liar yang merebak jadi potensi bocornya Pandapatan Asli Daerah (PAD).
Karena jumlah yang disetorkan, belum tentu sesuai dengan realisasi parkir yang ada. Belum lagi oknum jukir yang kerap memasang tarif lebih tinggi dari tarif seharusnya. Sehingga meresahkan masyarakat.
Meski belum semua titik dapat diatasi, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda terus berupaya menata parkir tepi jalan di Ibu Kota Kaltim. Termasuk mengambil tindakan tegas di wilayah Taman Samarendah.
Taman Samarendah sendiri merupakan salah satu taman di Kota Tepian. Letaknya di tengah kota dengan pepohonan yang rimbun. Kerap digunakan masyarakat untuk beraktivitas ketika sore hari. Seperti berolahraga.
Biasanya masyarakat Samarinda yang berkunjung, memarkirkan kendaraan di area melingkar di tepi taman. Aturan parkir, diperbolehkan terbatas hanya ketika sore sampai malam hari saja.
Dishub Samarinda kemudian membuat aturan. Per 1 Agustus 2024 nanti, wilayah Taman Samarendah ditetapkan sebagai kawasan bebas parkir. Selama 24 jam tidak boleh lagi ada parkir di area itu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menjelaskan, parkir pengunjung akan dialihkan ke Museum Samarinda yang letaknya di sisi taman. Parkir akan dikelola Dishub.
“Sementara ini sampai tanggal 1 masih boleh parkir. Tapi tanpa pungutan,” jelas Manalu Sabtu 20 Juli 2024.
Manalu mengimbau kepada masyarakat untuk berani melawan jukir liar di Taman Samarendah jika masih menarik uang parkir. Tarikan itu bisa disebut sebagai pungutan liar. Berlaku selama beberapa hari hingga Juli berakhir.
“Tidak ada lagi yang komplain, terkait pungutan, kalau masih ada tarikan dikatakan pungutan liar. Minta kepada masyarakat membantu pemkot. Kalau ada yang menarik, tidak usah dibayar. Masyarakat harus berani melawan.”
“Parkir di Taman Samarinda nantinya akan dikelola Dishub. Ada gate parkir, dan sistem pembayaran non tunai,” pungkasnya. (ens/gdc)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN