SEPUTAR KALTIM
Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Duduki Kantor DPRD Kaltim

Mahasiswa Samarinda kembali menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM. Kali ini, mereka sampai menduduki kantor DPRD Kaltim.
Kumpulan mahasiswa yang terhimpun dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara menepati janjinya kembali menggelar demonstrasi dengan basis massa yang lebih besar. Namun berbeda dengan aksi pertama yang mereka gelar di depan kantor Gubernur Kaltim.
Aksi pada Selasa (13/9/22) ini, para mahasiswa ‘berkunjung’ ke kantor dewan Karang Paci.
Mengenai tuntutan aksi masih sama. Terdiri empat poin yakni mendorong payung hukum yang jelas untuk distribusi BBM bersubsidi, mengevaluasi kinerja BPH Migas, pemberantasan mafia BBM dan tambang, serta menuntut pemerintah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Humas aksi, Sayid Ferhat mengatakan, aksi lanjutan kali ini diikuti lebih dari seribu mahasiswa. Lebih banyak dari jumlah demonstran di gubernuran, 6 September lalu.
“Kamu mau boikot gedung DPRD Kaltim ini. Sampai harga BBM diturunkan!”
“Kami masih berangkat dari tuntutan yang sama.”
“Kalau semua rakyat (Kaltim) bilang enggak setuju harga BBM naik. Kalau wakilnya setuju, berarti bukan wakil rakyat. Tetapi wakil konglomerat,” tegas Ferhat.
Selain dampak domino dari kenaikan harga BBM, aliansi menyebut perekonomian masyarakat belum pulih sepenuhnya usai dihantam pandemi.
Sehingga, walau pemerintah punya alasan logis terhadap kebijakan ini, namun tetap saja menaikkan harga BBM bukan kebijakan yang bijak. Terutama untuk masyarakat.
“Ketimbang subsidi BBM yang dicabut. Dengan alasan uangnya bisa bikin jalan tol beribu-ribu kilometer. Kata siapa bermanfaat? Sedangkan rakyatnya enggak semua punya mobil dan mampu bayar jalan tol,” tandasnya.
Respons DPRD Kaltim
Menurut keterangan informan media ini di lapangan, Ketua DPRD Kaltim yang baru, Hasanuddin Mas’ud sempat menemui demonstran. Dan berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa.
“(Hasanuddin Mas’ud) sempat turun. Tetapi sebentar saja.”
“Dia enggak mau maju ke depan ataupun naik komando.”
“Jadi cuma sempat bilang, ‘Kami akan sampaikan aspirasi masyarakat.’ Habis itu digeruduk,” terang sumber tersebut.
Situasi Teranyar
Situasi terkini yang media ini himpun pada pukul 19.13 Wita, kondisi di depan kantor DPRD Kaltim kian memanas.
Sumber yang sama menyebut bahwa tulisan kantor DPRD Kaltim dan plang Korpri serta Dharma Wanita mengalami kerusakan karena ‘dihancurkan’ oleh demonstran.
“Ini kayanya mereka mau nerjang masuk.”
“Sudah mulai kode-kode mau geser pagar. (Jumlah massa) masih ramai soalnya,” demikian informan tersebut mengabarkan. (dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
SAMARINDA3 hari ago
Dinkes Kaltim Ajak Warga dan Pelajar Wujudkan Indonesia Bebas Asap Rokok dan Vape
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
SAMARINDA4 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening
-
NUSANTARA3 hari ago
Kemenko Polkam Dorong Penguatan Peran PPID untuk Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik