EKONOMI DAN PARIWISATA
Nidya Listiyono Percayakan Pemprov Kaltim dalam Pemenuhan Kuota BBM

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono mempercayakan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam memenuhi kuota Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemenuhan kuota BBM yang dimaksud ialah jenis Pertalite bersubsidi dan solar bersubsidi.
Diketahui, Kaltim selalu memiliki masalah yang tak pernah usai jika menyangkut BBM. Setiap SPBU yang dilewati, dipastikan antrean panjang kendaraan terlihat untuk membeli Pertalite bersubsidi. Atau SPBU yang di area pinggir kota, antrian kendaraan bermuatan besar antri sepanjang jalan.
Tio, panggilan akrabnya, membenarkan jika tren Kaltim selalu mengalami kelangkaan BBM. Apalagi kalau mendekati akhir tahun. Menurutnya, Pemprov Kaltim pasti memiliki perhitungan dalam menentukan kuota BBM.
“Mekanisme yang saya tahu bahwa permintaan kuota di tahun yang akan datang atau sebelum itu dilakukan oleh pemerintah, Pak Gubernur tanda tangan itu. Artinya perhitungan kuota itu sudah berdasarkan histori.”
“Bicara histori pertumbuhan kendaraan, pertumbuhan bisnis yang akan dibandingkan itu semua. Muncul angka, ketika angkanya sudah muncul, ini bulan ke 9-10 dia akan lihat trennya bagaimana,” jelasnya.
Jika ada gap kekurangan, lanjut Tio, nanti akan ditelaah lebih lanjut. Bagian mana yang ada gap kekurangannya. Misalkan saja, BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan untuk umum, malah tersubsidi ke industri. Jadi lari ke mana-mana.
“Ini yang kemudian perlu kami monitor, perlu kami kontrol. Tetapi jangan lupa hari ini saya lihat pemerintah, Polri termasuk Pertamina. Hari ini sudah ada (aplikasi) My Pertamina yang di mana kita bisa lapor ke Pertamina,” lanjut Tio.
Politisi Partai Golkar ini menilai bahwa perhitungan yang dilakukan Pemprov Kaltim pasti bersifat final. Tetapi, jika memang dirasa kurang, maka Komisi II akan meminta Pemprov Kaltim untuk meminta penambahan kuota di Kaltim kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Permintaan Kuota Tak Pernah Direspon
Sekadar informasi, Pemprov Kaltim melalui Dinas ESDM Kaltim mengakui terus-menerus meminta kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada BPH Migas. Tetapi tidak pernah direspon.
Menurut Kepala Dinas ESDM Kaltim Munawwar, permohonan ini dinilai wajar. Karena selain Kaltim sebagai penghasil migas atau SDA terbesar di Indonesia juga penyumbang devisa negara. Apalagi sekarang ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), tentu sangat wajar ditingkatkan kuota tersebut.
Ketika perekonomian Kaltim mulai bergairah pada tahun 2018, seharusnya kuota BBM ditambah kembali seperti kuota pada tahun 2014-2017. Tetapi kenyataannya tidak ditambah, sehingga antrean kendaraan truk di SPBU-SPBU sangat panjang bahkan harus bermalam di sekitar SPBU menunggu BBM solar untuk besok harinya.
Kendaraan truk dari luar Kaltim banyak beroperasi di Kaltim khususnya dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, mengangkut kebutuhan pokok untuk masyarakat Kaltim yang secara otomatis mengambil jatah BBM Kaltim.
“Kami sangat sedih apabila banyak yang antre BBM, terutama pertalite dan solar subsidi. Kadang ada, kadang kosong di SPBU. Tetapi lebih banyak kosongnya,” tegas Munawwar.
Diketahui di 2020, kuota dibutuhkan Kaltim jenis premium 285,853 KL dan solar subsidi 206,858 KL. Tahun 2021 kuota premium 322,246 KL, solar subsidi 257,500 KL. (ng)


-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda