EKONOMI DAN PARIWISATA
Keluh Kesah Pedagang Kembang Api Jelang Akhir Tahun; Masih Sepi, Harap Cuan Jutaan Per Hari

Sejumlah pedagang kembang api di Samarinda saat ini mengeluh. Masih sepi pembeli jelang akhir tahun, alasannya. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Omset turun cuan tipis. Berharap makin hari, mendekati tahun baru, cuan bisa jutaan perhari!
Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen indah bagi sebagian orang untuk dirayakan. Membawa berkah juga bagi pedagang musiman. Ya, pedagang kembang api atau petasan.
Jelang akhir tahun, biasanya bertebaran. Mudah dijumpai di pinggir-pinggir jalan. Demi meraup cuan dimomen setahun sekali ini. Yang konon bisa meraup untung yang sangat besar.
Tetapi sejak pekan kemarin, hingga sehari menjelang Natal, Sabtu, 24 Desember 2022, para pedagang musiman ini mengaku omset yang didapatkan turun drastis. Dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama. Tak seramai dulu.
Seperti pengakuan Jali (40), pedagang kembali api di Pasar Pagi. Ia sudah menjadi penjual kembang api musiman ini sejak 15 tahun lalu. “Sudah dari awal Desember saya jualan di sini, tapi pembeli masih kurang sekali, omset jadi turun,”
Jali membandingkan omsetnya saat ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia mampu meraup untung berkisar antara Rp3-4 juta perhari.
“Tapi tahun ini turun banget, kalau ramai itu ya mentok Rp1-2 juta per hari. Kalau lagi sepi, haduh, untung-untung kalau bisa dapat Rp500 ribu,” jelasnya sambil tersenyum lesuh.
Berbagai jenis kembang api maupun petasan yang dijualnya. Harganya pun masih terjangkau. “Ada petasan disko, 1 paket isi 10 biji harganya Rp10.000, ada juga yang gasing isi 15 biji satu paket harganya Rp12.000,”
“Ada juga yang mirip cabe, harganya Rp15.000 isi 10 biji. Kembang api ayng aman bagi anak kecil juga ada, Rp10-18 ribu satu kotaknya,” sebutnya.
Bedagang lainnya, Sukmawati (35) pun berkeluh kesah hal yang sama. Sehari menjelang Natal tahun ini, minat pembeli belum terlihat sama sekali. Tak seperti biasanya.
“Masih sepi, ada lah yang beli 1 atau 2 orang. Dibanding tahun lalu ya tahun ini turun drastis,” jelas wanita yang sering disapa Acil Ati tersebut.
“Yang paling cepat habis itu ya kembang api anak-anak, karena memang paling aman ya, dan harganya juga murah,”
Para pedagang ini berharap. Semakin mendekati tahun baru, geliat pembeli kembang api tinggi. Omset meningkat. Membawa berkah bagi para pedagang musiman ini.
Tapi dibalik ini, mereka tentu punya kewaspadaan. Tetap mengedukasi hati-hati bagi pembeli petasan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Karena tetap ‘membahayakan!’
(sgt/am)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK3 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA2 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Bank Indonesia Luncurkan Modul Ajar CBP Rupiah untuk SMA/SMK di Kaltim