SEPUTAR KALTIM
Akmal Malik Siap Bantu Gubernur Kaltim yang Baru Melewati Masa Transisi Kepemimpinan

Pemprov Kaltim mengalami kekosongan kursi pemimpin definitif selama setahun setengah. Itu adalah waktu yang cukup panjang dan sedikit banyak akan berpengaruh pada program pembangunan. Akmal Malik yang mengisi kekosongan itu selama ini, siap membangun komunikasi dengan gubernur terpilih. Agar kinerja baik yang dikerjakan pemerintahan sebelumnya dan eranya bisa dilanjutkan.
Normalnya, berakhirnya masa jabatan seorang kepala daerah akan langsung digantikan oleh pemimpin lainnya yang memenangkan Pilkada. Namun sejak tahun 2024, Pemerintah Pusat menerapkan kebijakan Pemilu Serentak.
Ini membuat beberapa kepala daerah memimpin tak sampai 5 tahun, seperti Samarinda. Pun ada daerah yang mengalami kekosongan pemimpin cukup panjang, misalnya Pemkab PPU dan Pemprov Kaltim.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, masa kerjanya sebagai pemimpin sementara Kaltim akan segera berakhir. Seiring tahapan Pilkada yang memasuki babak akhir.
“Proses pencoblosan sudah kita lalui bersama. Selanjutnya, tinggal menunggu siapa yang memenangkan Pilkada Serentak 2024 Pilgub Kaltim. Apakah itu paslon nomor 01 atau 02. Yang jelas, kita akan membangun komunikasi yang bagus,” kata Akmal Malik baru-baru ini.
Transisi Kepemimpinan
Mengapa demikian? Karena setelah menjabat sebagai Pj tentu dirinya akan kembali lagi ke Dirjen Otda Kemendagri. Sehingga, komunikasi dengan pemerintah daerah juga pasti selalu dilakukan. Artinya, sebagai Dirjen Otda Kemendagri tentu tetap akan memberikan catatan kepada siapa pun yang terpilih nanti.
“Catatan tersebut, terutama adalah kuncinya diperencanaan. Perencanaan yang terlambat atau tak terukur. Tentu akan menjadi gejolak di masyarakat,” jelas Akmal.
Selanjutnya, jika perencanaan itu terukur, maka masyarakat akan mendapatkan kepastian apa saja program yang dibangun pemerintah daerah atau selama kepemimpinan baru dilantik nanti.
Artinya, setelah ada transisi kepemimpinan, sebagai Dirjen Otda Kemendagri, Pemerintah Pusat berupaya melakukan transisi kepemimpinan yang baik. Terutama, setelah adanya penyelesaian proses penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
“Selanjutnya, ke depan pemerintah daerah tidak hanya berfokus pada sumber daya alam batu bara maupun minyak dan gas. Tetapi, bagaimana mampu bertransformasi ekonomi sektor pertanian dan pariwisata,” jelas Akmal.
“Mengenai transformasi ekonomi ini. Pemprov Kaltim sudah mulai melakukannya. Dengan menggerakkan dari SMK dan SMA. Ada 13 SMK dan SMA se Kaltim yang sudah mulai bergerak melakukan transformasi ekonomi tersebut, dengan pendekatan pertanian modern,” sambungnya.
Menurut Akmal, jika transformasi ini mampu dilanjutkan kepemimpinan yang akan dilantik, tentu akan berjalan dengan baik. (fth)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
GAYA HIDUP5 hari agoSiap-Siap! Puasa 2026 Ternyata Tinggal 2 Bulan Lagi, Catat Tanggalnya!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN4 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN4 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP2 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget

