Connect with us

SAMARINDA

Andi Harun Kecewa Lihat Proyek Normalisasi SKM Segmen Tarmidi Samarinda Berjalan Lambat

Diterbitkan

pada

Proyek penurapan sungai yang berada di segmen Tarmidi. (Nisa/Kaltim Faktual)

Wali Kota Samarinda Andi Harun cukup geram melihat progres beberapa OPD-nya yang lambat dalam mengatasi proyek normalisasi SKM di Segmen Tarmidi. Mulai dari masalah sosial, dampak pembangunan terhadap jalan, hingga catatan teknis ke kontraktor.

Beberapa pekan terakhir, akses warga Samarinda di Jalan Tarmidi sedikit terganggu. Sebagian jalan dialihkan. Sebab Pemerintah Kota Samarinda tengah melangsungkan kegiatan penurapan pada Sungai Karang Mumus (SKM).

Penurapan atau penguatan pada dinding sungai ini dilakukan agar tak terjadi longsor. Pekerjaan ini termasuk bagian dari upaya normalisasi SKM yang proyeknya telah disusun panjang pada beberapa titik oleh pemkot. Sebagai upaya mengurangi banjir.

Penanganan Dampak Sosial Lambat

Proses di segmen Tarmidi sendiri sudah berjalan sejak tahun 2023 lalu. Seperti penanganan dampak sosial dengan meratakan puluhan rumah warga yang tinggal di bantaran sungai pada Oktober lalu.

Baca juga:   Mal City Centrum Pimpin Parkir Non-Tunai 100 Persen, Banyak Pengendara Belum Siap

Soal dana kerahiman (ganti rugi) misalnya, sampai sekarang belum juga kelar. Terdapat 22 orang yang sudah dibayarkan ganti ruginya. Sementara masih 76 orang yang menunggu proses.

“Saya sempat berikan teguran kepada beberapa kepala dinas, soal pembebasan yang sebenarnya bisa lebih cepat. Karena sosialnya (masyarakatnya) sudah tidak masalah, hanya tinggal proses transfer uang ke masyarakat, harusnya ini bisa lebih cepat,` jelas Andi Harun Rabu, 19 Juni 2024 lalu.

“Mudah-mudahan dengan hal (teguran) ini, teman-teman di pemkot bisa lebih beradaptasi dengan akselerasi pada kegiatan pembangunan infrastruktur kita, karena seringkali lambat di internal pemerintah, bukan karena (konflik) sosialnya,” tambahnya.

Andi meminta OPD yang terkait seperti BPKAD, DPUPR, hingga camat dan lurah untuk segera menyelesaikan administrasi dan pembayaran pada warga terdampak.

Jalan Rusak Gegara Alat Berat

Diketahui untuk segmen Tarmidi ini, Pemkot Samarinda bakal memasang tanggul sepanjang 220 meter sampai arah jembatan. Sampai saat ini progresnya sudah 54 persen. Target rampung bulan Oktober mendatang.

Baca juga:   Anggota Dewan Pertanyakan Urgensi Transportasi Massal Skytrain untuk Samarinda

Selain dalam masalah sosial, pria yang akrab disapa AH ini juga menyoroti dari sisi teknis. Sebab badan jalan yang kerap dilalui alat berat, menjadi rusak. Kondisinya retak-retak.

Sementara itu, perbaikan jalan pasca penurapan anggarannya belum dimasukkan. Sehingga terdapat potensi kerusakan jalan akan ditinggalkan hingga proyek penurapan rampung. Warga yang kena dampaknya.

“Saya perintahkan kepada Plt Assisten II dan Kadis PUPR untuk paralel agar begitu selesai penurapan, jalan berfungsi normal seperti biasa tanpa menunggu lagi pembahasan anggaran pada tahun berikutnya.”

Sehingga pada tahun depan, pemkot bisa fokus mempertimbangkan penataan pinggiran sungai. Akan menjadi pelebaran jalan, atau dijadikan taman. Atau malah keduanya sekaligus.

Baca juga:   Belum Rampung Konsep Transportasi Massal BRT, Dishub Samarinda Bakal Kaji Bus Sekolah

“Selain mengakomodasi penanggulangan banjir, sekaligus merehabilitasi pinggiran bantaran sungai sehingga menunjang tata kota,” pungkasnya.

Penjelasan Kontraktor

Terpisah, Petugas Pelaksana lapangan Yusuf menyebut sejauh ini sebetulnya tidak ada kendala berarti yang dialami pihaknya. Mengingat progres sudah mencapai separuh. Optimis Oktober bisa rampung.

“Kendala khusus belum ada, masih bisa kita tangani. Paling ya aktivitas ekonomi warga sekitar sini saja (terganggu),” jelasnya.

Selain itu, pemakaian alat berat yang ada memang membuat badan jalan rusak hampir separuhnya. Sementara dalam kontrak pekerjaan memang tidak disebutkan soal perbaikan jalan itu.

“Karena pemakaian alat berat memang hampir setengahnya, dalam kontrak memang tidak ada pekerjaan perbaikan jalan. Tapi ini akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.