SEPUTAR KALTIM
Baharuddin Muin Usulkan Solusi untuk Atasi Kekurangan Jaringan Listrik dan Air di Kaltim



Legislator Karang Paci Baharuddin Muin memberikan solusi jangka pendek. Agar seluruh masyarakat Kaltim bisa menikmati jaringan listri dan air bersih 24 jam. Dua masalah yang belum terpecahkan sampai sekarang.
Kendati telah 66 tahun berdiri, dan tergolong provinsi yang kaya akan sumber daya alamnya. Nyatanya kelistrikan dan air bersih masih belum merata di Provinsi Kalimantan Timur. Padahal, keduanya merupakan bagian dari kebutuhan dasar masyarakat.
Mengacu pada data DPMPD Kaltim Tahun 2022. Dari total 841 desa di Bumi Etam, 199 di antarnya belum teraliri listrik. Jumlah yang tidak sedikit, terlebih desa tersebut tersebar di enam kabupaten di Kaltim.
Jaringan air bersih pun begitu. Bahkan jumlah warga yang belum mendapatkan fasilitas air bersih dari PDAM lebih banyak. Jangankan di pedesaan, di Kota Balikpapan, Samarinda, dan Bontang pun. Masih banyak yang belum mendapatkannya.
Anggota DPRD Kaltim Baharuddin Muin mengatakan, persoalan listrik dan air bersih harus diperjuangkan. Walaupun demikian, keterbatasan kewenangan dan anggaran membuat kedua hal itu tak dapat dilakukan provinsi sendiri.
PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sehingga pemerintah daerah tidak dapat melakukan intervensi. Kendati upaya koordinasi telah dilakukan Pemprov Kaltim akan tetapi kondisi geografis dan infrastruktur selalu menjadi alasan. Meski begitu, bukan berarti semua sudah mentok. Alias masih ada jalan keluarnya.
Usulan Baharuddin Muin
Muin mengusulkan, pemprov ataupun pemkab/kot dapat membuat perusda ketenagalistrikan. Serta mengoptimalkan pengoperasiannya. Menurutnya ini bisa menjadi solusi jangka pendek dan menengah. Sampai PLN bisa men-take over pekerjaan di daerah yang bersangkutan.
“Bisa membangun pembangkit listrik tenaga surya yang kemudian disalurkan ke permukiman warga dan penerangan jalan.”
“Soal biaya perawatan bisa dengan iuran warga yang ditetapkan sesuai kesepakatan dengan tidak saling memberatkan,” jelasnya. Sambil menitikberatkan unsur business to business-nya tetap bisa berjalan.
Sedangkan untuk mengatasi ketersediaan air bersih. Pemprov dan pemda bisa berkoordinasi dengan membuat program pemenuhan air melalui mata air atau pengelolaan air sungai melalui sharing pembiayaan APBD provinsi dan kabupaten/kota. (*/fth)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan