Connect with us

SAMARINDA

Belum Semua Mal di Samarinda Terapkan Parkir Non Tunai

Diterbitkan

pada

parkir mal samarinda
Aturan parkir non tunai untuk mal di Samarinda sudah berlaku sejak 1 Maret kemarin. (IST)

Dishub Samarinda mewajibkan mal di Kota Peradaban menerapkan parkir non tunai. Namun sepekan sejak kewajiban diberlakukan, ternyata belum semua mal siap. Ini alasannya.

Seluruh pusat perbelanjaan atau mal di Samarinda wajib menerapkan pembayaran parkir non tunai per 1 Maret 2023. Perintah ini tertuang dalam Perwali Samarinda Nomor 26/2022 tentang Pengelolaan Parkir Non Tunai.

Sejak awal tahun, Dishub sudah memanggil pengelola mal dan menyosialisasikan perwali tersebut. Harapannya agar pada waktu yang ditentukan, seluruh mal sudah siap berpindah mode pembayaran parkirnya. Paling tidak 70 persennya sudah pakai non tunai.

Hampir sepekan peraturan itu berlaku, Kadishub Samarinda Hotmarulitua Manalu menjelaskan. Baru 2 mal yang menerapkan sesuai intruksi. Yakni Big Mall dan SCP. Selebihnya belum karena beberapa alasan.

Baca juga:   Investasi Kaltim 2022 Lampaui Target, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

“Seperti di Mall Mesra Indah, di sana cuma ada 1 gate parkir, jadi agak susah mereka,” kata Manalu, Senin 6 Maret 2023.

Jumlah gate dan luasan area parkir menjadi penghalang penerapan aturan parkir non tunai. Karena faktor teknis, Dishub Samarinda masih memakluminya.

“(Big Mall dan SCP) sudah menggunakan perbandingan 70:30, jadi misal ada 4 gate parkir, 3 non-tunai dan 1 tunai,” lanjutnya.

Manalu berharap warga Samarinda atau Kaltim yang kerap bepergian ke mal. Untuk menyediakan kartu parkir atau e-Money/e-Parkir. Yang mana kartu itu satu paket dengan kartu tol juga.

Kebijakan ini diambil untuk mendorong digitalisasi ekonomi di Samarinda. Memberi kemudahan transaksi pembayaran parkir. Sekaligus untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemkot.

Baca juga:   Dana Hibah Tahap I Cair, 101 Lembaga Terima Rp39,89 Miliar

Parkir Liar SCP

Meski sudah menerapkan parkir non tunai, SCP memiliki masalahnya sendiri. Yakni masih banyaknya pengendara roda 2 yang memilih parkir di luar mal. Sehingga kerap menyebabkan kepadatan lalu lintas.

“Untuk SCP sendiri, kenapa masih banyak yang parkir di luar karena biasanya kapasitas parkir di sana membludak,” jelas Manalu.

Karena itu, Dishub akan melakukan pendekatan yang berbeda. Parkir luar mal itu tidak akan dilarang. Melainkan juru parkirnya akan mereka rekrut menjadi jukir binaan. (mhn/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.