Connect with us

SAMARINDA

Teras Samarinda Sudah Dilengkapi Pelican Cross untuk Menyebrang, DPRD Minta Jangan Dimainkan Sembarangan

Diterbitkan

pada

Pelican Cross di Teras Samarinda untuk membantu menyebrang. (Nisa/Kaltim Faktual)

Teras Samarinda kini sudah dilengkapi dengan pelican cross yang memudahkan masyarakat atau pejalan kaki untuk menyebrang dari dan ke Teras Samarinda. DPRD Kota Samarinda minta agar tidak dimainkan sembarangan.

Jalan Gajah Mada, di sekitar Teras Samarinda, Kantor Gubernur, dan Bank Indonesia, diketahui sebagai jalan utama dengan kepadatan kendaraan yang tinggi dan arus lalu lintas yang cepat. Sehingga masyarakat kerap sulit menyebrang meski di zebracross.

Dinas Perhubungan Kota Samarinda kemudian mengadakan fasilitas pelican cross. Alat pelengkap di zebracross yang memudahkan pejalan kaki untuk menyebrang, karena memiliki tombol kontrol dan rambu lalu lintas di Teras Samarinda.

Mekanismenya, masyarakat yang ingin menyebrang dari dan ke Teras Samarinda, harus menekan tombol terlebih dahulu. Kemudian menunggu lampu dengan simbol pejalan kaki menyala berwarna hijau, bersamaan lampu merah untuk pengendara.

Durasi untuk menyebrang, diatur selama 15 detik. Sehingga masyarakat yang menyebrang harus segera menyebrang begitu kendaraan telah berhenti. Dengan ini, masyarakat tidak boleh lagi menyebrang di sembarang tempat.

Baca juga:   Hadiri Rakernas JMSI ke-3, Andi Harun Siap Jaga Kebebasan Pers di Kota Samarinda

Pelican Cross Pertama di Samarinda

Pelican Cross tersebut untuk pertama kalinya ada di Kota Samarinda. Pemasangan perdana ada di 2 titik, selain di Teras samarinda, Dishub juga memasangnya di Taman Samarendah. Dirilis Kamis, 19 Desember 2024 ini.

Kepala Dinas Perhubungan kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, berharap dengan adanya pelican cross ini, masyarakat semakin mudah untuk menyebrang di Teras Samarinda. Selain itu, para pengendara juga diharapkan berhenti ketika ada yang menyebrang.

“Pejalan kaki kita prioritaskan dalam berlalu lintas. Untuk sosialisasi, akan ada petugas yang berjaga dan membantu memberhentikan kendaraan,” katanya hari ini.

Saat ini pelican cross diatur berfungsi selama 24 jam. Ke depan fasilitas baru ini akan dievaluasi jika terjadi kendala, kemacetan, atau hal lain yang kurang baik. Selain itu, di tahun depan 2025, Dishub juga akan mengusulkan pelican cross tambahan untuk di titik lain.

Baca juga:   Rakernas JMSI ke-3 di Samarinda, Media Pers Diminta Jaga Nilai Kebenaran dan Demokrasi

“Jangan dijadikan mainan, mari jaga fasilitas pemerintah agar digunakan untuk menyebrang,” pungkasnya.

Warga Diharap Tertib

Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Fahruddin mengatakan pihaknya mendukung adanya pelican cross tersebut. Hal itu akan mendukung kemajuan Kota Samarinda seiring perkembangannya mengikuti negara maju.

“Karena menyebrang di sana (Teras Samarinda) kan sangat riskan, karena kendaraan di jalur situ tidak ada yang lambat, mau cepat. Kita mensupport, bahwa ada ketertiban atau aturan untuk menyebrang baik kepada pengguna jalan atau masyarakat penyebrang.”

Menurut Fahruddin, adanya pelican cross memang harus dibiasakan. Terkait kekhawatiran akan dipermainkan oleh anak-anak atau orang yang iseng, Fahruddin berharap itu tidak terjadi. Masyarakat, lama kelamaan akan siap dan terbiasa.

Baca juga:   Terserap Maksimal! Pemkot Samarinda Terima Bankeu Rp588 M, Realisasi Fisiknya Capai 96 Persen

“Kita harus membiasakan, ketakutan kita terhadap dimainkan anak-anak Insyaallah tidak terjadi, kan ada petugas juga di situ yang standby, kalau bisa diperbanyak, tidak hanya di Teras, tapi di jalan-jalan padat yang susah orang menyebrang,” tambah Fahruddin.

Terkait potensi kemacetan, Fahruddin menilai durasi yang ada diyakininya cukup, sehingga tidak sampai menimbulkan kemacetan. Asalkan penyebrang dan pengendara tertib pada lampu yang menyala tersebut.

Sementara terkait jukir liar di Seberang Teras Samarinda yang sampai saat ini masih merajalela, Fahruddin menyebut harus dari kesadaran masyarakat untuk parkir. Katanya, Dishub tak bisa memberantas jika pola masyarakat masih seperti itu.

“Salah masyarakat sendiri, sudah diberikan tempat yang disediakan dengan tarif sekian, tapi mau instan. Jukir liar itu tidak bisa diberantas kalau masyarakat seperti itu, cari yang simpel tapi komplain,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.