SAMARINDA
Bentuk Komitmen Menghadapi Perubahan Iklim, Pemkot Samarinda akan Ikut Agenda CRIC 2025 di India

Awal Februari mendatang Pemkot Samarinda akan ikut berpartisipasi di agenda CRIC di Kochi, India. Sebagai bentuk komitmen hadapi perubahan iklim yang jadi isu dunia.
Climate Resilient and Inclusive Cities alias CRIC pertama kali diprakarsai oleh United Cities and Local Government Asia- Pacific (UCLG ASPAC) pada 2020 lalu. Acara lintas negara yang membicarakan perubahan iklim.
Sebagai asosiasi kota dan pemerintah daerah di wilayah Asia dan Pasifik, UCLG ASPAC menilai, pemerintah daerah dan kota merupakan aktor utama dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan iklim dan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Adapun, kegiatan utama CRIC mencakup pelatihan dan dukungan teknis untuk secara khusus mempersiapkan rencana aksi daerah untuk atasi tantangan perkotaan terkait iklim secara nyata.
Pemkot Ikut Serta
Kepala Bagian Kerja Sama Pemkot Samarinda Idfi Septiani menyebut pemkot Samarinda akan ikut jadi bagian. Agenda CRIC tahun ini akan membahas lebih lanjut mengenai pendanaan iklim berkelanjutan.
“Samarinda akan diundang ke Kochi India karena menjadi salah satu pilot cities program CRIC. Totalnya ada 10 kota,” ungkap Idfi kepada Kaltim Faktual 7 Januari 2025.
Selain Samarinda, ada 9 kota lain di Indonesia yang turut menjadi kota percontohan dari program CRIC. Di antaranya Bandar Lampung, Banjarmasin, Cirebon, Gorontalo, Kupang, Mataram, Pangkalpinang, Pekanbaru, dan Ternate.
Lewat pertemuan itu, Pemkot Samarinda akan menjelaskan berbagai hal yang menjadi inisiasi pemerintah daerah dalam menghadapi perubahan iklim.
“Mulai dari menghadapi perubahan iklim, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklimnya,” sambungnya merincikan.
Aksi-aksi mengatasi perubahan iklim itu jugalah yang tertuang ke dalam dokumen rencana aksi daerah atau Climate Action Plans (CAP). Idfi bilang, dokumen tersebut mulai masuk tahap penyusunan sejak 2023.
“Kota Samarinda sebagai bagian 10 pilot cities program CRIC ini sejak 2020. Nah, 2023 itu (kami) mulai penyusunan dokumen CAP-nya.”
Bentuk Keseriusan Pemkot
Lebih jauh, keikutsertaan Samarinda dalam CRIC diklaim Idfi sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjadikan Kota Tepian tanggap beradaptasi dan melakukan mitigasi perubahan iklim utamanya di sektor limbah dan energi.
“Akhirnya sekarang apa yang dilakukan pemkot jadi terukur nih. Karena ada panduannya.”
Tak hanya menghadirkan pemerintah India sebagai tuan rumah, nantinya, acara lintas negara ini akan turut menghadirkan berbagai ahli dan mitra kerja profesional di bidangnya. Mulai dari European Union hingga Pilot4dev.
“Tidak hanya pemerintah India, tapi juga banyak expert yang turut hadir. Dari CRIC ini sendiri juga mereka melakukan kerja sama dengan universitas terkemuka di Perancis, NGO Pilot4dev juga ada,” pungkasnya. (nkh/ens)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Rusmadi Wongso: Program GratisPol Bukan Sekadar Gratis, Tapi Investasi SDM Masa Depan