Connect with us

SOSOK

Cerita Novia, Mahasiswa Unmul yang Lulus 3,5 Tahun: BKT Bantu Wujudkan Impian Saya

Diterbitkan

pada

Mahasiswa Unmul penerima Beasiswa Kaltim, Novia Ramadhana. (Dok/Novia)

Novia adalah satu dari ribuan mahasiswa Unmul yang menerima Beasiswa Kalimantan Timur (BKT). Ia menggunakan uang beasiswanya dengan bijak, dan menyelesaikan studinya dengan cepat, hanya 3,5 tahun.

Seorang mahasiswa jurusan Sastra Indonesia angkatan 2020 bernama Novia Ramadhana. Mulanya berkuliah di Universitas Mulawarman, Samarinda, mengandalkan dana dari orang tua.

Seiring waktu, ia sadar bahwa biaya pendidikan dan hidup selama berkuliah itu tinggi. Saat itu ia sudah berada di semester 3, Novia sedang berselancar di internet dengan ponselnya. Lalu secara tidak sengaja menemukan informasi mengenai BKT lewat sebuah portal berita.

Dia membuka dan membacanya dengan seksama, lalu berpikir, “Mungkin ini jawaban untuk meringankan biaya kuliah.”

Bermodal informasi rinci soal syarat-syaratnya, dia mendaftarkan diri. Dan berhasil mendapatkan beasiswa di kategori Tuntas. Artinya, Pemprov Kaltim akan mengirim sejumlah uang setiap tahunnya, sampai maksimal 8 semester, dengan hanya sekali mendaftar.

“Tentu saja, beasiswa dari Kaltim sangat membantu saya secara finansial dalam mengejar impian pendidikan saya. Dengan bantuan ini, saya tidak perlu merepotkan orang tua dalam membiayai kuliah,” cerita Novia kepada Kaltim Faktual baru-baru ini.

Baca juga:   Cerita Pengantin Baru asal Cimahi yang Bersepeda Menuju Mekkah, Lewati Kaltim untuk Lihat IKN

Lebih Fokus Berkuliah

Bagi Novia, dengan adanya beasiswa ini. Dia bisa lebih fokus pada studi dan mengembangkan diri. Tanpa terlalu banyak memikirkan masalah finansial.

Per semesternya, dia mendapat Rp4 juta dari BKT. Namun pencairannya setahun sekali, jadi Rp8 juta per tahun. Dari Rp4 juta itu, Rp2,5 jutanya ia pakai untuk membayar UKT (dulu namanya SPP).

“Sisanya biasa saya belikan buku rekomendasi buat bahan bacaan. Atau keperluan seputar kuliah,” lanjutnya.

Selain memanfaatkan uang beasiswanya dengan bijak, bukan membeli barang konsumtif yang kurang perlu. Novia juga mengaku tertib administrasi. Dia sangat memperhatikan waku pengisian Monitoring dan Evaluasi (Monev). Sebagai bentuk tanggung jawabnya telah memakai ‘uang rakyat’.

Selama menerima beasiswa, Novia mengaku tak alami kendala yang berarti. Hanya saja terkadang terjadi kertelambatan dalam pencairan dana. Namun masih bisa ditoleransi.

“Kalau telat, orang tua saya yang dulukan bayarin, dan itu juga tidak ada masalah di mereka syukurnya.”

Baca juga:   Cerita Pengantin Baru asal Cimahi yang Bersepeda Menuju Mekkah, Lewati Kaltim untuk Lihat IKN

“Terima kasih yang tak terhingga atas bantuan Beasiswa Kaltim yang telah mendukung perjalanan pendidikan saya hingga selesai,” ungkapnya bersungguh-sungguh.

Merasa tak punya masalah finansial, Novia memutuskan untuk fokus berkuliah. Ia menargetkan lulus 4 tahun, namun realisasinya … 3,5 tahun.

Novia berhasil merampungkan sidang terakhirnya pendadaran di semester ke-7, pas di bulan Desember. Lalu ikut seremonial kelulusan pada wisuda bulan Maret di tahun 2024 ini. Baginya Beasiswa Kaltim turut andil dalam pencapaiannya itu.

Bagi Novia, yang menerima manfaat ini bukan hanya dirinya seorang. Tapi ratusan ribu mahasiswa lain juga merasakan serupa.Kalau bisa, beasiswa ini harus terus ada setiap tahun. Jangan sampai putus.

“Penting untuk terus diadakan agar lebih banyak individu berpotensi mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkendala oleh faktor finansial,” pungkasnya.

Tentang BKT

BKT bukanlah Beasiswa Kaltim Tuntas, namun Beasiswa Kalimantan Timur. Ini adalah program unggulan Isran Noor dan Hadi Mulyadi saat menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim periode 2018-2023.

Baca juga:   Cerita Pengantin Baru asal Cimahi yang Bersepeda Menuju Mekkah, Lewati Kaltim untuk Lihat IKN

Di dalam BKT, ada 2 kategori besar, yakni Tuntas dan Stimulan. Beasiswa Tuntas diperuntukkan khusus untuk mahasiswa, di dalamnya lagi ada kategori Tuntas Umum, Khusus, dan Kerja Sama, dengan sub kategori yang lebih banyak. Penerima hanya melakukan sekali pendaftaran paling cepat pada semester II, dan akan mendapatkan beasiswa tanpa putus maksimal 8 semester.

Sementara Stimulan terbagi atas Stimulan Siswa dan Stimulan Mahasiswa. Perbedaan besarnya adalah kategori ini merupakan beasiswa sekali putus. Sekali mendaftar untuk sekali pencairan. Biasa digunakan mahasiswa semester atas untuk menyelesaikan akhir pendidikannya.

Triliunan dana telah dikucurkan untuk program ini. Jumlah penerimanya sendiri sudah ratusan ribu mahasiswa dan siswa. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi, dari tahun 2019 hingga awal Agustus 2023, ada sebanyak 176.653 penerima.

Dengan adanya beasiswa ini, banyak mahasiswa jadi terbantu secara finansial untuk berkuliah. Namun ada yang terlena dengan pembiayaan itu, ada pula yang justru makin semangat mengejar gelar tepat waktu. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.