SEPUTAR KALTIM
DBD Mulai Mengancam, Sudah 15 Kasus Kematian di Kaltim Tahun Ini

Dinkes mengimbau warga Kaltim untuk tidak menyepelekan ancaman DBD. Karena sudah ribuan orang terjangkit tahun ini. Balikpapan tercatat sebagai daerah dengan kasus tertinggi.
Dinkes Kaltim mencatat 15 kasus kematian karena Demam Berdarah Dengue (DBD). Hingga Agustus 2023, ada 3.152 orang positif DBD dan ditengarai masih terus meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin mencatat sepanjang 2023 total kasus DBD yang tersebar di seluruh Kaltim terus meningkat setiap harinya.
“Di Kaltim hingga Agustus mencapai 3.152 kasus. Angka ini naik 45 orang dari sebelumnya, dengan angka incident rate 83,2 per 100.000 penduduk dan angka kematian mencapai 0,48 persen,” jelasnya, Senin 28 Agustus 2023.
Dari data Dinkes, daerah kabupaten/kota yang terhitung tinggi kasus positif penyakit DBD yakni Kabupaten Berau sebanyak 182 kasus positif dan mengalami kenaikan 13 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang.
Wilayah Kutai Kartanegara kasus positif DBD sebanyak 501 kasus, mengalami kenaikan 17 kasus dengan kasus kematian 1 orang. Daerah Mahakam Ulu tercatat 116 orang positif DBD dan meninggal 2 orang.
Untuk wilayah Kutai Barat mengalami kenaikan 10 kasus dengan angka positif DBD sebanyak 155 kasus dan meninggal 1 orang, disusul Paser sebanyak 126 kasus positif dan meninggal 2 orang.
Balikpapan Kasus Tertinggi
Untuk wilayah Balikpapan menjadi wilayah tertinggi kasusnya. Tercatat 709 kasus positif DBD dan meninggal sebanyak 3 orang. Sementara wilayah Samarinda angka kasus positif DBD sebanyak 538 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki mengatakan, hampir setiap hari kasus kematian karena nyamuk aedes aegypti terus meningkat. Karena itu, Dinkes Kaltim meminta masyarakat tidak menganggap remeh gejala demam.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti,” imbaunya.
Sangat penting dilakukan identifikasi tindakan penanganan sesegera mungkin untuk memastikan penyakit DBD tidak terlampau parah. Untuk itulah masyarakat diimbau segera melakukan pemeriksaan ke faskes terdekat apabila ditemukan nya gejala-gejala DBD.
“Jika terjadi demam, segera ditangani melalui fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas atau klinik,” pungkasnya. (dmy/gdc)

-
SAMARINDA4 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
PARIWARA4 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wagub Seno Aji Lepas 215 Kontingen Kaltim ke Pornas Korpri XVII Palembang
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RIRU Kaltim Fokus Hilirisasi dan Industri Hijau, Investor Tak Perlu Lagi Bingung
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Pengguna Pintu Earn Naik 50%, Program Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang