Connect with us

OLAHRAGA

Dear PSSI, Borneo FC Gagal Juara Paruh Musim Gegara Wasit Nih

Diterbitkan

pada

pssi
Antiklimaks. Laga ketat antara Borneo FC dan PSM berakhir imbang karena keputusan tidak populer dari wasit yang memimpin. (MO/BFCS)

Ketika semua klub berlomba-lomba membenahi tata kelola dan profesionalitas. PSSI dan LIB belum juga menghadirkan wasit berkualitas. Borneo FC jadi korban terbarunya.

Setengah musim yang gemilang untuk Borneo FC Samarinda. Penampilan impresif di Piala Presiden mampu dilanjutkan di Liga 1. Belum terlalu konsisten memang. Namun finis di 4 besar dengan selisih 1 poin dari pemuncak klasemen bukanlah hal yang buruk.

Namun situasinya bisa lebih baik. Andai laga melawan PSS dan PSM, PT LIB dan tentu saja PSSI. Mengerjakan wasit yang kompeten. Atau kalau memastikan kualitas wasit selalu bagus terlalu sulit. Paling tidak kompetisi Tanah Air memakai teknologi sepak bola, untuk meminimalisir pengambilan keputusan yang salah.

Borneo FC Samarinda kehilangan 4 poin dari 2 laga itu. Saat lawan PSS, yang berakhir imbang 0-0. Pesut Etam mestinya bisa membuat 1 gol. Memang sudah bikin gol. Sayangnya wasit menganulir gol Matheus Pato. Menganggapnya offside. Padahal dalam tayangan ulang, jelas itu onside.

Baca juga:   Persiapan Sempit, Borneo FC Lawan PSIS Modal Nonton Video

Penonton, komentator televisi, bahkan suporter PSS sendiri. Mengakui itu onside. Hanya wasit yang berpandangan lain. Dua poin melayang.

Ketimpangan kualitas antar wasit jadi begitu terasa. Ketika di laga selanjutnya, Borneo FC menghadapi Bali United. Laga berlangsung panas sejak awal. Banyak friksi antarpemain. Namun wasit Thariq Alkatiri dengan dingin dan lugas mampu menghadirkan tontonan yang menarik.

Tidak banyak bicara, tidak mudah mencabut kartu, punya konsentrasi, fisik, dan penglihatan yang prima. Thariq dengan kualitas level dunianya, tidak memberi ruang sedikitpun untuk menjadikan pertandingan itu rusuh.

Tengoklah siaran ulang utuhnya di Vidio. Lihat bagaimana Thariq mampu mengendalikan situasi dengan keputusan-keputusan tepatnya. Ini loh, kualitas wasit yang Liga 1 butuhkan.

Baca juga:   PSM dan BU Langsung Gusur Borneo FC di Hari Pertama Liga 1

Laga antara Borneo FC melawan PSM Makassar Jumat malam adalah partai paling penting di penghujung paruh musim ini. Pemenang dari laga ini akan menjadi juara paruh musim.

Namun kembali, kualitas ala Thariq Alkatiri tidak diperlihatkan wasit yang memimpun laga final ini. Pato yang dilanggar di kotak penalti oleh penjaga gawang PSM. Hanya berbuah sepakan bebas dari luar kotak. Plus kartu kuning untuk sang kiper.

Padahal dari siaran ulang, jelas sekali pelanggaran terjadi di dalam kotak. Sehingga harusnya Pesut Etam mendapat hadiah sepakan penalti. Dan kiper PSM mendapat kartu merah.

Ini seperti mengulang kasus kontra PSS. Kebanyakan suporter PSM juga setuju keputusan wasit tidak tepat.

Jika penalti itu diberikan, 99 persen nilai peluangnya. Ditambah PSM yang akan bermain dengan 9 orang. Kans Pasukan Samarinda menjadi juara paruh musim begitu terbuka.

Baca juga:   Rahasia Borneo FC Tetap Gacor Meski Tanpa Pato

Mungkin, keblingeran wasit di 2 laga itu. Bukan dua-duanya kasus wasit salah ambil keputusan. Di partai lainnya mungkin terjadi juga. Mungkin, karena Kaltim Faktual hanya memantau pertandingan yang melibatkan Pesut Etam saja.

Intinya adalah, federasi dan operator liga harus menjadikan ini sebagai alarm. Wasit punya peran krusial dalam kompetisi. Bagus tidaknya kompetisi ada di tangan mereka. Maka wasit adalah perwajahan dari PSSI dan LIB di dalam lapangan.

Jika menghadirkan wasit (semua wasit) bagus dan memakai teknologi macam VAR terlalu sulit. Setidaknya, PSSI dan LIB bisa memilih satu di antaranya. Ayo dong, buat kami semua percaya industri sepak bola kita akan semakin bagus ke depannya. Bisa kan ya? (dra)

Penulis: Ahmad A. Arifin (Kaltim Faktual)

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.