POLITIK
Dorong Pedagang Pasar Tradisional Pakai QRIS, DPRD: Memang Sudah Waktunya
Kaltim adalah daerah dengan pertumbuhan transaksi digital terpesat di Pulau Kalimantan. Karenanya, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono mendorong agar pedagang pasar tradisional cepat beradaptasi. Dengan menyediakan merchant pembayaran QRIS di lapak mereka.
Pembayaran digital mulai digencarkan pemerintah saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Serta melumpuhkan banyak aspek ekonomi negeri ini.
Digitalisasi pembayaran dianggap dapat menjadi jalur cepat. Dalam upaya akselerasi perekonomian pasca pandemi. Setelah metode pembayaran via Virtual Account sudah berjalan. Selanjutnya pemerintah mengupayakan perluasan metode pembayaran dengan menggunakan barcode atau yang lazim disebut Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Bicara pertumbuhan, Kaltim selalu menjadi yang terdepan dari 4 provinsi lainnya di Pulau Kalimantan. Bahkan Kaltim adalah satu-satunya daerah di luar Jawa-Bali yang masuk dalam 10 besar indeks kompetitif digital daerah. Di mana Benua Etam menempati peringkat ketujuh nasional saat ini.
Sampai April 2022, jumlah merchant QRIS di Kaltim sebanyak 256.635. Sementara jumlah penggunanya mencapai 215.298 pada Maret 2022.
Angka-angka ini akan semakin bertumbuh. Seiring semakin banyak warga Kaltim yang mendapat manfaat dari pembayaran anti ribet menggunakan QRIS.
Karena itulah, Nidya Listiyono mendorong pedagang pasar tradisional untuk segera memiliki merchant pembayaran QRIS di lapak mereka. Mengingat tren pembayaran sudah mulai bergeser dari manual ke digital.
“Kalau mau bicara perlu atau tidak perlu, kita harus menyesuaikan. Itu pendapat saya,” kata Nidya, Selasa (6/9/2022).
“Ini program pemprov dan pemkot yang memang sudah berjalan. Pedagang-pedagang kita hari ini harus cerdas, harus upgrade-lah ya. Yang masih manual, ya sebisa mungkin menyesuaikan,” lanjutnya.
“Kalau kita melihat pembayaran dengan aplikasi hari ini dengan barcode. Saya pikir, ya memang, berbayarnya sudah menggunakan aplikasi.”
“Susah juga kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman. Karena pelanggan Anda, ini kaum milenial. Yang kemudian, suka tidak suka, mau tidak mau, mereka kebanyakan bayarnya pakai itu,” jelasnya.
Dengan memiliki merchant pembayaran QRIS. Bukan berarti pedagang tidak bisa melayani transaksi manual lagi. Justru, ini bisa menambah pendapatan mereka. Lantaran konsumen diberi kebebasan untuk membayar menggunakan apa. Manual atau digital.
“Saya pernah menemukan sekali, ada orang mau bayar tunai lalu pedagangnya bilang tidak bisa bayar tunai. Maka tidak jadi beli. Ada juga yang punya uang digital, mau bayar tapi pedagang tidak punya alatnya, tidak jadi beli. Nah, potensi kehilangan ini yang kemudian kami pikirkan.”
“Jadi jangan berpikir, ‘Pak kami kan masih jadul.’ Enggak, tetapi bagaimana kemudian kita saving terhadap konsumen kita,” tuntasnya.
Untuk diketahui, Bank Indonesia perwakilan Kaltim beserta Pemprov Kaltim menargetkan sejumlah pasar tradisional menjadi pasar SIAP QRIS. Di antaranya Pasar Sanggam Adji Dilayas di Kabupaten Berau, Pasar Mangkurawang di Kutai Kartanegara, Pasar Induk Sangatta Utara di Kutai Timur, dan dan Pasar Olah Bebaya Melak di Kutai Barat.
Kemudian, Pasar Lok Bahu, dan Pasar Palaran di Samarinda dan Pasar Rawa Indah di Bontang. (dra)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
NUSANTARA4 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
OLAHRAGA1 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA4 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
GAYA HIDUP1 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA20 jam agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

